6 Gejala Tumor Otak yang Tidak Boleh Dianggap Remeh
Halodoc, Jakarta – Tumor otak adalah pertumbuhan jaringan yang disebabkan oleh sel-sel abnormal pada otak. Meski belum diketahui penyebabnya, para ahli menduga bahwa tumor otak disebabkan oleh faktor genetik dan paparan bahan kimia berbahaya. Seseorang bisa mengidap tumor pada beberapa sel di otak atau karena kanker yang menyebar ke area otak (metastasis).
Gejala Tumor Otak yang Perlu Diwaspadai
Gejala tumor otak hampir mirip dengan penyakit sehari-hari lainnya sehingga sulit dideteksi. Maka itu, berikut gejala tumor otak yang perlu diwaspadai:
1. Sakit Kepala
Sakit kepala bisa menjadi tanda adanya tumor pada otak, terutama jika sakit kepala yang dialami terjadi terus-menerus. Kamu perlu berbicara pada dokter jika mengalami sakit kepala yang tak kunjung sembuh untuk mengetahui apakah sakit kepala disebabkan oleh tumor otak atau penyebab lainnya. Kondisi lain yang perlu diwaspadai adalah mual dan muntah yang terjadi terus-menerus tanpa penyebab yang jelas.
2. Gangguan Penglihatan
Di antaranya adalah penglihatan kabur, penglihatan ganda, munculnya titik-titik putih pada mata, serta gangguan penglihatan lainnya.
3. Kelelahan dan Sensasi Kebas
Gejala tumor otak lain yang perlu diwaspadai adalah kelelahan, kesulitan mengendalikan ekspresi wajah, sulit menelan, dan sensasi kebas (mati rasa) di bagian tubuh atau wajah.
4. Kehilangan Keseimbangan
Tumor yang terbentuk di otak kecil, yaitu area otak yang bertanggung jawab untuk keseimbangan dan koordinasi bisa menyebabkan kehilangan keseimbangan. Akibatnya, pengidap tumor otak kesulitan berjalan, sering terjatuh saat berjalan dan kesulitan menyeimbangan tubuh saat berdiri.
5. Kejang
Iritasi yang disebabkan oleh pertumbuhan tumor dalam otak menyebabkan sel saraf otak bekerja tanpa kendali, sehingga menimbulkan gerakan menyentak tiba-tiba yang abnormal (kejang).
6. Gangguan Pendengaran
Tumor yang terbentuk di lobus temporal, yaitu area otak yang berperan dalam mendengar suara, memahami bahasa dan percakapan bisa menyebabkan gangguan pendengaran. Misalnya gangguan pendengaran di satu atau kedua sisi telinga, telinga berdenging (tinnitus), dan gangguan pendengaran lainnya.
Pengobatan dan Pencegahan Tumor Otak
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko tumor otak adalah usia, paparan radiasi, dan riwayat keluarga. Diagnosis yang dilakukan untuk deteksi tumor otak adalah pemindaian otak (seperti CT scan dan MRI), angiogram, dan biopsi. Setelah diagnosis ditetapkan, tumor otak akan diobati sesuai dengan jenis, ukuran, dan lokasi tumor. Kondisi kesehatan juga menjadi pertimbangan dalam menentukan prosedur pengobatan tumor otak.
Pada sebagian kasus tumor otak jinak, prosedur operasi biasanya sudah cukup untuk menghilangkan tumor. Namun, tumor yang tumbuh secara perlahan bisa tumbuh kembali setelah pengobatan dilakukan dan berpotensi menjadi ganas (kanker). Pengobatan lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi tumor otak adalah kemoterapi, terapi radiasi, terapi pisau gamma, dan pemberian obat-obatan (seperti kortikosteroid, pereda nyeri, antimual dan antikejang).
Gaya hidup dan pengobatan di rumah yang bisa mengatasi tumor otak adalah akupuntur, hipnosis, meditasi, terapi musik, latihan relaksasi, dan rutin mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter. Perubahan gaya hidup diperlukan untuk mencegah tumor otak, yaitu mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rajin olahraga, dan berhenti merokok.
Itulah gejala tumor otak yang tidak boleh dianggap remeh. Kalau kamu punya sering mengalami pusing, segera berbicara dengan dokter Halodoc untuk mengetahui penyebabnya. Kamu bisa menghubungi dokter Halodoc kapan saja dan di mana saja melalui fitur Contact Doctor via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Baca Juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan