6 Gangguan Kehamilan yang Muncul di Trimester Ketiga
“Setiap kehamilan tidak luput dari bahaya kesehatan yang mengintai. Meski jarang dialami, menginjak trimester ketiga kehamilan ibu hamil juga perlu waspada terhadap gangguan kesehatan yang mengintai, salah satunya kelahiran prematur. Jangan sampai diabaikan, atasi gangguan yang terjadi dengan langkah yang tepat.”
Halodoc, Jakarta - Memasuki periode kehamilan trimester terakhir, ibu pasti sudah tidak sabar untuk menyambut kehadiran sang buah hati dalam keluarga kecil ibu dan ayah. Namun, antusiasme yang sering ibu alami kerap membuat ibu lupa akan berbagai gangguan kehamilan yang muncul pada periode kehamilan ini. Jangan sampai diabaikan, ini beberapa gangguan kehamilan yang kerap terjadi pada trimester terakhir:
1. Waspada Kelahiran Prematur
Menjaga kesehatan sudah tentu menjadi tugas utama ibu menjelang tiga bulan terakhir kehamilan. Tidak hanya diri sendiri, ibu pun harus memperhatikan kesehatan sang calon bayi yang sebentar lagi akan lahir. Pasalnya, di kehamilan trimester ketiga, kelahiran prematur sering sekali terjadi. Biasanya, kondisi ini paling kerap terjadi karena adanya riwayat kelahiran prematur dalam keluarga.
2. Preeklampsia
Gangguan kehamilan berikutnya yang sering dialami ibu hamil menjelang kelahiran sang buah hati adalah preeklampsia. Pasalnya, masalah ini terjadi begitu cepat dan sering tidak disadari, oleh karenanya gejala sekecil apa pun yang ibu alami, segeralah periksakan kandungan ke dokter. Biasanya, preeklampsia ditandai dengan bengkak pada tangan dan kaki, tekanan darah tinggi, sakit kepala, hingga ikut terbuangnya protein dalam urine.
3. Keputihan
Keputihan yang tidak biasa yang sering disertai dengan rasa gatal umumnya menandakan bahwa ibu terkena bakteri vaginosis. Meski tidak berbahaya, jika ibu tidak menjaga kebersihan vagina, maka ini akan menyebabkan terjadinya infeksi dengan bau yang begitu busuk dan menyengat. Memang terasa sangat tidak nyaman, tetapi kondisi ini bisa menjadi penanda bahwa bayi yang ada di dalam kandungan bisa saja lahir prematur atau memiliki berat badan yang tidak normal.
4. Sensitif dan Lebih Emosional
Menjadi lebih sensitif dan emosional ketika hamil itu wajar, karena ibu mengalami perubahan hormon yang memang membuat suasana hati menjadi tidak menentu. Terlebih dengan adanya beban tambahan di dalam perut yang harus ibu jaga kondisinya sebaik mungkin. Ibu tidak perlu risau, cobalah ceritakan segala masalah dan kegundahan hati kepada ayah, dan mintalah dukungan dari ayah agar suasana hati ibu menjadi lebih baik.
5. Bayi Sungsang
Bayi sungsang adalah gangguan kehamilan lain yang harus ibu waspadai selain kelahiran prematur. Menuju waktu persalinan, sang janin akan mengubah posisi, bagian kepalanya akan berada di bawah. Namun, tidak jarang terjadi bayi tidak mengubah posisinya, atau yang lebih sering disebut sungsang. Jika ia tidak bisa mengubah posisinya, ini akan membuat persalinan menjadi lebih sulit, bahkan berisiko terjadi perdarahan. Biasanya, dokter akan memutuskan untuk melakukan operasi Caesar.
6. Kontraksi Palsu
Jangan heran ketika mendekati waktu bersalin, ibu akan sering mengalami kontraksi palsu, atau nyeri pada perut seperti ketika sang bayi akan lahir. Ibu juga akan mengalami gerakan di dalam perut yang berlebihan dan nyeri pada jalan lahir yang membuat ibu harus berkali-kali memeriksakan kandungan.
Itu tadi enam gangguan kehamilan yang tidak boleh ibu abaikan ketika memasuki usia kehamilan trimester ketiga. Jangan lupa penuhi nutrisi harian ibu agar kondisi kesehatan ibu dan sang bayi tetap terjaga. Apapun gejala yang ibu alami, jangan ragu untuk bertanya pada dokter kandungan di aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga!