5 Tips Memilih Mainan untuk Si Kecil
Halodoc, Jakarta - Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar. Setiap hal yang ada di sekitarnya dapat menarik perhatiannya. Oleh sebab itu orang tua wajib untuk selalu mendampingi dan menemani si kecil di setiap waktu.
Kemampuan si kecil untuk berkembang terjadi pada periode emas (golden age period) yakni ketika usianya masih berada di bawah lima tahun. Golden age period merupakan proses perkembangan otak pada anak yang mencapai 80% dan hanya terjadi sekali seumur hidup si kecil. Untuk itu, agar tumbuh kembang anak terjadi secara maksimal, orang tua wajib memberikan permbinaan yang tepat. Anak pun dapat berkembang secara emosional, sosial, mental, moral, juga intelektual.
Nah untuk melatih tumbuh kembang anak, mainan adalah salah satu metode yang bisa dilakukan orang tua. Namun tak bisa sembarang mainan bisa diberikan untuk si kecil. Sebagai orang tua sangat penting untuk memilih mainan sesuai dengan kebutuhan dan usia anak. Salah pilih justru nanti bisa memberikan efek negatif, lho. Misalnya saja mainan yang mengandung bahan kimia berbahaya atau yang memiliki bentuk tajam sehingga justru dapat melukai si kecil.
Agar tak salah pilih, yuk ikuti tips memilih mainan seperti yang direkomendasikan oleh American Academy of Family Physicians dan American Academy of Pediatrics berikut ini:
1. Sesuai Usia
Sebelum membeli mainan untuk buah hati, orang tua perlu melihat pada kemasan mainan apakah sesuai dengan usia anak. Biasanya, pada label mainan sudah diberikan keterangan anak usia berapa yang bisa memainkannya. Apabila memiliki anak-anak dengan rentang usia yang cukup jauh, maka perhatikan ketika si bungsu yang usianya paling kecil bermain dengan kakak. Jangan sampai, mainan kakak berada pada jangkauan anak yang usianya tidak sesuai, ya.
2. Perhatikan Ukuran
Sampai anak berusia setidaknya tiga tahun, pilihlah mainan dengan ukuran yang cukup besar. Ini untuk menghindari si kecil memasukkan mainan ke dalam mulut karena berisiko tertelan. Anak-anak di bawah usia tiga tahun masih rentan memasukkan makanan ke dalam mulutnya, sehingga mainan yang ukurannya kecil bisa berbahaya untuknya apabila tertelan.
3. Waspadai Bentuk
Sudah ada banyak jenis mainan yang beredar di pasaran. Bahkan untuk anak yang usianya sudah lebih besar, ada mainan sesuai dengan profesi yang disukainya, misalnya mainan masak-masakan atau dokter-dokteran. Namun ingat tidak semua mainan aman untuk si kecil. Perhatikan apabila mainan-mainan itu memiliki bentuk yang lancip atau bersisi tajam dan berat. Jika tak hati-hati bisa melukai si kecil atau temannya.
Selain itu, hindari juga mainan yang memiliki tali, benang, atau pun pita yang panjangnya lebih dari 30 sentimeter. Apabila orang tua tidak waspada ditakutkan mainan seperti ini dapat terlilit pada tubuh si kecil.
4. Dapat Dicuci
Alangkah baiknya jika orang tua memilih mainan yang dapat dicuci sebelum digunakan kembali. Ini karena si kecil yang masih belum sadar betul cara menjaga kebersihan seringkali memiliki kebiasaan memasukkan tangan ke mulut. Kalau sudah begini, kuman dan bakteri jadi lebih mudah menyebar, bukan? Oleh karena itu, apabila mainan dapat dicuci maka risiko kuman dan bakteri dapat diturunkan.
5. Lihat Material
Sebelum membeli mainan, perhatikan material yang digunakan. Tentu yang aman dari bahan kimia berbahaya. Beberapa mainan memang terlihat umum dan tidak membahayakan, namun tak ada salahnya bertanya kepada penjual sebelum membeli mainan yang cocok untuk si kecil.
Perhatikan selalu tumbuh kembang si kecil dengan memilih jenis mainan yang tepat untuk mereka. Jika butuh saran dari dokter mengenai kondisi kesehatan si kecil, tak ada salahnya berdiskusi pada dokter spesialis anak. Gunakan aplikasi Halodoc dan hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Selain itu, penuhi juga kebutuhan vitamin yang dibutuhkan si kecil dengan berbelanja kebutuhan medis di Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play sekarang!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan