5 Tips Cegah Gangguan Memori di Usia Muda Hingga Tua
Halodoc, Jakarta – Jika kamu berusia di atas 50 tahun, mungkin harus memperhatikan beberapa perubahan kemampuan dalam mengingat sesuatu. Mungkin kamu sudah pergi ke dapur dan tidak bisa mengingat mengapa atau tidak bisa mengingat nama yang dikenal selama percakapan.
Kamu bahkan mungkin melewatkan janji karena itu menyelinap di pikiran. Penyimpangan ingatan dapat terjadi pada usia berapa pun, namun kita cenderung menjadi lebih kesal oleh mereka seiring bertambahnya usia karena kita khawatir itu adalah tanda demensia atau hilangnya fungsi intelektual.
Sebagian besar orang takut penyakit Alzheimer. Faktanya adalah ketika kehilangan memori yang signifikan terjadi di antara orang tua itu bukan karena penuaan, namun karena gangguan organik, cedera otak, atau penyakit neurologis.
Baca juga: Gangguan Memori Jangka Pendek dan Jangka Panjang, Apa Bedanya?
Sebenarnya, gangguan memori di usia tua maupun muda bisa dicegah dengan menantang otak lewat latihan mental. Kebiasaan ini dipercaya untuk mengaktifkan proses yang membantu mempertahankan sel-sel otak individu dan merangsang komunikasi.
Banyak orang memiliki pekerjaan yang membuat mereka tetap aktif secara mental dengan cara menjalankan hobi atau mempelajari keterampilan baru. Beberapa aktivitas tersebut antara lain bergabung di klub baca, bermain catur, menulis buku harian, membuat teka-teki silang atau menyusun puzzle, dan mengambil kelas musik atau seni, termasuk menata taman. Sejatinya aktivitas-aktivitas ini dapat membangun dan melestarikan koneksi otak adalah proses yang berkelanjutan.
Lebih lanjut mengenai tips mencegah gangguan memori di usia muda hingga tua, berikut hal-hal lain yang bisa kamu lakukan sebagai upaya pencegahannya:
-
Sertakan Aktivitas Fisik dalam Rutinitas Harian
Aktivitas fisik meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk otak. Ini dapat membantu menjaga daya ingat tetap tajam. Bagi kebanyakan orang dewasa yang sehat, Department of Health and Human Services, merekomendasikan setidaknya 150 menit seminggu aktivitas aerobik sedang, seperti jalan cepat atau 75 menit seminggu aktivitas aerobik yang kuat, seperti jogging dilakukan per minggu. Jika kamu tidak punya waktu untuk berolahraga penuh, lakukan beberapa menit berjalan kaki 10 menit sepanjang hari.
-
Bersosialisasi Secara Teratur
Interaksi sosial membantu menangkal depresi dan stres yang keduanya dapat berkontribusi pada hilangnya memori. Carilah peluang untuk berkumpul dengan orang terdekat, seperti keluarga, teman, dan orang lain, terutama jika kamu tinggal sendiri.
Baca juga: Emosi Tertekan Juga Bisa Sebabkan Amnesia?
-
Tidur Nyenyak
Tidur memainkan peran penting dalam membantu mengonsolidasikan ingatan, sehingga dapat mengingatnya kembali. Jadikan tidur yang cukup sebagai prioritas. Sebagian besar orang dewasa membutuhkan tujuh hingga sembilan jam tidur sehari.
-
Makanlah Makanan yang Sehat
Diet yang sehat mungkin sama baiknya untuk otak, seperti halnya untuk jantung. Makanlah buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Pilih sumber protein rendah lemak, seperti ikan, kacang dan unggas tanpa kulit. Apa yang kamu minum juga penting. Terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan kebingungan dan kehilangan memori. Begitu juga penggunaan narkoba.
Baca juga: 5 Jenis Makanan untuk Mempertajam Memori
-
Kelola Kondisi Kronis
Ikuti rekomendasi perawatan dokter untuk kondisi medis, seperti depresi, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, dan gangguan pendengaran. Semakin baik kamu menjaga diri sendiri, semakin baik pula ingatanmu. Selain itu, tinjau konsumsi obat dengan dokter secara teratur. Berbagai obat dapat memengaruhi daya ingat.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai tips mencegah gangguan memori di usia muda dan tua, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.