5 Tanda dan Gejala Gagal Jantung Kongestif
Halodoc, Jakarta - Selama ini orang-orang mengira jika gagal jantung merupakan kondisi ketika jantung seseorang berhenti bekerja atau berhenti berdetak. Nyatanya, gagal jantung merupakan ketidakmampuan jantung dalam memompa darah atau ketidakmampuan jantung untuk memenuhi kuantitas darah normal yang dibutuhkan oleh tubuh. Kondisi ini juga disebut dengan gagal jantung kongestif. Yuk, kenalan dengan tanda dan gejala dari gagal jantung kongestif di bawah ini!
Baca juga: 3 Pengobatan Gagal Jantung
Gagal Jantung Kongestif, Berbahayakah?
Gagal jantung kongestif merupakan kondisi saat otot jantung melemah, sehingga tidak bisa memompa cukup darah yang dibutuhkan oleh tubuh. Ada empat jenis gagal jantung, yaitu:
-
Gagal jantung sebelah kanan, yaitu kerusakan pada ventrikel kanan jantung yang menyebabkan proses pengambilan oksigen di dalam paru-paru oleh darah tidak berjalan dengan baik.
-
Gagal jantung sebelah kiri, yaitu ventrikel kiri jantung tidak dapat memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh menyebabkan tubuh kekurangan darah yang mengandung oksigen.
-
Gagal jantung diastolik, yaitu jantung yang sulit terisi darah akibat kekakuan pada otot organ tersebut.
-
Gagal jantung sistolik, yaitu otot jantung yang tidak dapat berkontraksi dengan baik, sehingga proses penyaluran darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh terganggu.
Terjadinya gagal jantung kongestif biasanya dipicu oleh beberapa masalah kesehatan, seperti:
-
Aritmia atau gangguan pada ritme jantung.
-
Penyakit jantung koroner.
-
Kardiomiopati atau gangguan pada otot jantung.
-
Diabetes.
-
Mengidap cacat jantung sejak lahir.
-
Miokarditis atau radang otot jantung.
-
Anemia atau kekurangan sel darah merah.
-
Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
-
Adanya kerusakan pada katup jantung.
-
Hipertiroidisme atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif.
Baca juga: Ini Faktor Risiko Gagal Jantung Kongestif
Perhatikan Tanda dan Gejala Gagal Jantung Kongestif
Gagal jantung terbagi menjadi dua berdasarkan waktu perkembangan gejalanya, yaitu kronis dan akut. Pada gagal jantung kronis, gejala berkembang secara bertahap dalam waktu yang lama. Sedangkan pada gagal jantung akut, gejala berkembang secara cepat. Gejala utama dari gagal jantung, yaitu:
-
Tubuh terasa lelah sepanjang waktu.
-
Sesak napas, ketika beraktivitas maupun beristirahat.
-
Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki.
-
Kenaikan berat badan yang signifikan.
-
Sering ingin buang air kecil terutama saat malam hari.
Jika gejala di atas terus-menerus terjadi, akan muncul gejala seperti napas berbunyi, batuk-batuk karena adanya pembengkakan pada paru-paru, denyut jantung tidak teratur, tubuh akan menjadi semakin cepat lelah, dan sesak napas karena paru-paru dipenuhi oleh cairan.
Gagal jantung kongestif bisa dikatakan parah, apabila pengidap kondisi ini sudah mengalami gejala berupa kulit berwarna kebiru-biruan karena paru-paru kekurangan oksigen, tarikan napas yang pendek dan cepat, menjalar rasa nyeri di dada melalui bagian tubuh atas yang menandai adanya serangan jantung, dan pingsan.
Baca juga: Beda Gagal Jantung dan Gagal Jantung Kongestif
Enggak Mau Mengidap Gagal Jantung? Ini Langkah Pencegahannya!
Beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah kondisi ini, yaitu menjaga berat badan agar tetap ideal dengan berolahraga secara rutin, berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol, menjaga kolesterol dalam darah pada batas sehat, dan batasi asupan garam, lemak, dan gula.
Kamu bisa ngobrol langsung dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc melalui Chat atau Voice/Video Call mengenai masalah kesehatan yang kamu alami. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!