5 Penyebab Radang Gusi yang Bikin Sulit Makan
Halodoc, Jakarta – Radang gusi merupakan kondisi yang bisa sangat mengganggu. Pasalnya, gangguan kesehatan mulut tersebut bisa menyebabkan gusi bengkak dan sangat mengganggu kenyamanan yang dapat membuat orang yang mengalaminya kesulitan untuk makan dan minum. Belum lagi rasa sakit dan nyeri berdenyut-denyut di bagian tersebut.
Meski ada kemungkinan kondisi ini tidak menimbulkan gejala yang berarti, tapi radang gusi tetap bisa mengganggu. Tak jarang, gangguan kesehatan mulut ini menyebabkan rasa sakit yang bisa menjalar ke bagian atas sehingga membuat kepala terasa pusing, dan bisa memengaruhi suasana hati alias mood. Ada beberapa kasus radang gusi yang disertai dengan pendarahan dan bau mulut. Meski bisa gejala nyeri radang gusi bisa hilang dan timbul, tapi penyakit ini perlu segera ditangani.
Penanganan yang dilakukan tergantung dari perbedaan penyebabnya. Agar bisa memilih cara pengobatan yang tepat, penting untuk mengetahui terlebih dulu apa saja penyebab radang gusi!
1. Plak
Plak yang ada di rongga mulut menjadi penyebab utama radang gusi. Plak merupakan lapisan yang tidak terlihat dan ada di permukaan gigi yang terbentuk dari koloni bakteri yang bersarang di mulut. Plak yang menumpuk bisa memicu berbagai gangguan kesehatan mulut, salah satunya radang gusi.
Apabila terjadi karena plak, maka perlu melakukan pembersihan plak dan karang gigi di dokter gigi. Selain untuk mengatasi radang gusi, membersihkan karang gigi pun bisa menjaga kesehatan mulut dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.
2. Tartar atau Karang Gigi
Plak yang mengeras bisa membentuk tartar alias karang gigi (dental kalkulus). Nah, tartar juga menjadi salah satu penyebab radang gusi. Kabar buruknya, tartar biasanya terbentuk di antara celah gigi dan gusi, sehingga sulit untuk dijangkau dengan sikat gigi biasa.
Jika dibiarkan, maka karang gigi akan terus terbentuk dan terus-menerus menyebabkan gangguan kesehatan pada mulut. Untuk mengatasi karang gigi dan plak yang membandel, perlu penanganan khusus oleh dokter gigi agar gigi dan mulut menjadi lebih bersih.
3. Iritasi
Radang gusi pun bisa terjadi karena adanya iritasi bisa karena kandungan yang ada dalam pasta gigi, makanan, kawat gigi, hingga efek samping dari obat tertentu. Nyatanya, hal-hal tersebut bisa menyebabkan terjadinya iritasi, hingga pembengkakan di jaringan gusi.
4. Perubahan Hormon
Ada beberapa kasus pembengkakan gusi yang terjadi karena adanya perubahan hormon. Meski demikian, biasanya kondisi ini hanya berlangsung sementara dan bisa reda dengan sendirinya. Namun jangan disepelekan, jika tak kunjung berhenti dan memicu gejala lain, segera lakukan pemeriksaan ke dokter gigi.
5. Perawatan Gigi yang Salah
Gigi dan mulut menjadi salah satu bagian tubuh yang sangat penting dijaga kebersihan dan kesehatannya. Sayangnya, hal itu belum banyak disadari orang sehingga sembarangan dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi sering terjadi.
Padahal, seiring bertambahnya usia kerenggangan pada gigi bisa saja terjadi. Jika tidak dirawat dan dibersihkan dengan tepat, maka hal itu bisa menyebabkan sisa makanan terjebak di sela-sela gigi dan memicu bakteri bersarang. Hal itu yang kemudian meningkatkan risiko gigi dan mulut mudah terserang penyakit.
Cari tahu lebih lanjut seputar radang gusi dan gangguan kesehatan mulut lain dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips menjaga gigi dan mulut tetap sehat. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan