5 Penyebab Leukemia Limfoblastik Akut yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta - Penyakit leukemia limfoblastik akut, yang disebut juga leukemia limfositik akut, berkembang atau terjadi dengan cepat. Jenis kanker darah ini terjadi dari limfosit, bagian dari sel darah putih, bertumbuh secara abnormal dan tidak terkendali. Jika tidak segera diobati, kondisi ini bisa menjadi serius dan fatal.
Leukemia limfoblastik akut dimulai di sumsum tulang belakang (bagian dalam lunak dari tulang tertentu, tempat pembuatan sel darah baru) dan sel leukemia menyerang darah dengan cepat. Pada kondisi tertentu, sel kanker ini bisa berkembang ke bagian tubuh lainnya, termasuk kelenjar getah bening, hati, limpa, dan sistem saraf pusat, yang berarti otak dan sumsum tulang belakang, dan testis jika leukemia limfoblastik terjadi pada laki-laki.
Baca juga: Kanker Darah Bisa Sembuh dengan Donor SUmsum?
Apa Penyebab Leukemia Limfoblastik Akut?
Penyebab utama dari kanker darah akut ini adalah perubahan atau mutasi genetik dalam sel induk yang menyebabkan sel darah putih yang tidak matang dengan sempurna dilepaskan ke dalam aliran darah. Tidak diketahui dengan penyebab perubahan atau mutasi DNA ini terjadi, tetapi ada faktor yang disinyalir menyumbang risiko, seperti:
-
Kemoterapi sebelumnya. Jika kamu pernah menjalani kemoterapi untuk mengobati kanker yang tidak berhubungan dengan kanker darah ini sebelumnya, risiko terserang leukemia limfoblastik akut meningkat. Risikonya berkaitan dengan beberapa jenis obat kemoterapi, dan berapa banyak perawatan yang dijalani.
-
Merokok. Perokok jauh berisiko terserang kanker darah akut dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Orangtua yang merokok semakin meningkatkan risiko terjadinya leukemia limfoblastik akut pada anak-anak mereka.
-
Kelebihan berat badan. Berat badan berlebih atau obesitas turut menyumbangkan peran tingginya risiko leukemia limfoblastik akut.
-
Kelainan genetik. Sejumlah kecil kasus leukemia limfoblastik akut masa anak-anak dianggap terkait dengan kelainan genetik, termasuk sindrom Down.
-
Sistem imunitas melemah. Mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah, seperti pengidap HIV atau AIDS atau menggunakan obat imunosupresan memiliki risiko tinggi mengalami leukemia limfoblastik akut.
Baca juga: Ini Gejala Leukemia Limfoblastik Akut yang Perlu Diwaspadai
Jika penyembuhan untuk gangguan kesehatan ini tidak mungkin dilakukan, ada risiko kekurangan sel darah sehat yang bisa membuat seseorang rentan mengalami infeksi yang mengancam jiwa karena kurangnya sel darah putih pada tubuh, juga rawan perdarahan yang tidak terkendali dan sangat serius karena kurangnya trombosit.
Bagaimana Prognosis dari Leukemia Limfoblastik Akut?
Prospek untuk anak dengan leukemia limfoblastik akut biasanya baik. Sebagian besar anak dengan kondisi ini mencapai remisi atau periode ketika mereka bebas dari gejala, dan sebanyak 85 persen dari total pengidap sembuh total.
Sayangnya, prospek untuk orang dewasa tidak begitu menyenangkan atau menjanjikan kabar baik. Sekitar 40 persen orang berusia antara 25 hingga 64 tahun akan hidup selama 5 tahun atau lebih selama diagnosis. Sementara untuk usia di atas 65 tahun, hanya sebesar 15 persen yang menjanjikan hidup selama 5 tahun atau lebih.
Baca juga: Mengapa Leukemia Limfoblastik Akut Kerap Menyerang Anak?
Oleh karena itu, kamu perlu memberikan perhatian lebih pada tubuh, terutama jika kamu mengalami gejala yang tidak biasa. Tanyakan segera pada dokter, jangan menunda supaya pengobatan bisa segera dilakukan. Pakai aplikasi Halodoc, supaya tanya jawab dengan dokter menjadi lebih mudah. Kamu bisa download aplikasi Halodoc ini langsung di ponsel kamu sekarang juga.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan