Bukan Hanya Bawaan Lahir, Ini 5 penyebab Buta Warna
Halodoc, Jakarta - Buta warna adalah kondisi ketika pigmen pengindraan warna pada mata mengalami kesulitan atau ketidakmampuan untuk membedakan warna. Tingkat keparahan buta warna tiap orang pun berbeda, mulai dari yang ringan hingga berat. Sebagian besar pengidap buta warna telah mengalaminya sejak kecil, sehingga kondisi ini kerap dianggap sebagai ‘bawaan lahir’ atau genetik. Padahal, ada banyak hal yang dapat membuat seseorang mengalami buta warna, lho.
Seperti telah disebutkan, bahwa jenis dan tingkat keparahan yang dialami setiap pengidap buta warna dapat berbeda satu sama lain. Dalam medis pun dijelaskan bahwa buta warna sebenarnya terbagi atas 3 jenis. Ada yang mengalami kesulitan dalam membedakan antara warna merah dan hijau, ada yang kesulitan membedakan antara warna kuning dan biru, dan ada pula yang benar-benar tidak dapat membedakan warna sama sekali, semuanya tampak abu-abu atau hitam dan putih (kondisi ini disebut achromatopsia).
Baca juga: Mengenal Buta Warna pada Anak
Bukan Karena Bawaan Lahir Semata
Genetik memang merupakan faktor penyebab buta warna yang paling umum. Orang yang terlahir dari orangtua yang mengidap buta warna memang berpotensi mengidap kondisi serupa. Namun, buta warna juga dapat diidap seseorang karena berbagai faktor, meski terlahir dengan penglihatan yang normal. Penuaan, trauma pada mata, hingga penyakit tertentu, merupakan hal-hal yang juga dapat memicu terjadinya buta warna.
Lebih jelasnya, berikut beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang mengalami buta warna:
1. Macular Degeneration
Macular degeneration atau degenerasi makula adalah kelainan mata yang menyebabkan hilangnya penglihatan sentral. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa penglihatan kita terdiri atas 2, yaitu visi sentral dan visi tepi. Visi sentral adalah apa yang terlihat ketika menatap lurus ke depan, sedangkan visi tepi adalah apa yang terlihat di samping ketika menatap lurus ke depan. Nah, degenerasi makula adalah kondisi ketika kamu mengalami gangguan dalam melihat visi sentral.
Baca juga: Bisakah Buta Warna Disembuhkan?
2. Optic Neuritis
Optic Neuritis (ON) adalah kondisi ketika saraf optik pada mata mengalami peradangan. Saraf optik merupakan saraf pada mata yang berfungsi sebagai pembawa informasi visual dari mata ke otak. Kondisi peradangan ini dapat terjadi karena adanya infeksi ataupun penyakit saraf.
3. Glaukoma
Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata yang menyerang saraf optik, sehingga terjadi gangguan dalam penghantaran informasi visual dari mata ke otak. Kondisi ini paling banyak disebabkan oleh adanya tekanan abnormal di dalam mata, sehingga jaringan saraf optik perlahan terkikis dan menyebabkan gangguan penglihatan.
4. Diabetic Retinopathy
Diabetic retinopathy adalah suatu kondisi yang terjadi sebagai komplikasi dari kerusakan pembuluh darah retina, pada orang yang mengidap diabetes. Kondisi ini dapat berkembang jika mengidap diabetes tipe 1 atau 2, dan sejarah panjang kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol. Meskipun umumnya diawali dengan masalah penglihatan ringan, diabetic retinopathy dapat berkembang menjadi buta warna, bahkan hilangnya penglihatan permanen.
Baca juga: 5 Cara Tes Buta Warna yang Akurat
5. Katarak
Katarak adalah kondisi munculnya gumpalan putih dan menyerupai awan pada lensa mata. Gumpalan ini dapat membuat lensa tidak mampu mengirimkan gambar yang jelas ke retina. Jika tidak segera ditangani, katarak dapat membuat pengidapnya mengalami gangguan penglihatan, bahkan buta warna.
Itulah sedikit penjelasan tentang buta warna dan hal-hal yang dapat menyebabkannya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan