5 Kebiasaan Buruk yang Bisa Mengakibatkan Gagal Jantung
Halodoc, Jakarta - Kamu tentu sudah sering mendengar bahwa mengonsumsi makanan yang sehat dan teratur berolahraga merupakan kebiasaan yang penting untuk kesehatan jantung. Tapi tentu kamu juga sadar, bahwa hingga saat ini masih melakukan kebiasaan buruk yang membahayakan kesehatan jantung.
Terkadang seseorang tidak berpikir dua kali sebelum melakukan sesuatu yang dapat berdampak negatif yang bisa mengakibatkan gagal jantung. Inilah beberapa kebiasaan buruk yang bisa mengakibatkan gagal jantung. Sudah saatnya mengubah rutinitas menjadi lebih sehat.
1.Duduk Seharian
Dibandingkan dengan orang aktif, mereka yang tidak cukup bergerak dan cenderung banyak duduk selama lima jam atau lebih setiap hari, berisiko dua kali lipat untuk mengalami gagal jantung. Jika pekerjaan kamu mengharuskan duduk di meja sepanjang hari, cobalah untuk menyisihkan waktu untuk duduk dan berjalan selama lima menit setiap jam.
Baca juga: 5 Tanda dan Gejala Gagal Jantung Kongestif
2.Terlalu Banyak Mengonsumsi Alkohol
Minum terlalu banyak alkohol bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, stroke, dan obesitas, dimana semuanya meningkatkan risiko penyakit jantung.
3.Terlalu Sering Stres
Stres memacu tubuh untuk melepaskan adrenalin yang memengaruhi fungsi tubuh, seperti detak jantung dan tekanan darah meningkat. Seiring waktu, terlalu sering stres bisa merusak pembuluh darah di jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
4.Terlalu Banyak Garam dalam Makanan
Kandungan garam atau natrium yang berlebihan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, yang menjadi faktor risiko penyakit jantung. Jadi, cobalah untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji dan keripik dalam kemasan.
5.Kurang Tidur
Jantung bekerja keras sepanjang hari, jika kamu tidak cukup tidur, maka sistem kardiovaskular tidak mendapatkan cukup istirahat. Denyut jantung dan tekanan darah yang menurun selama fase pertama tidur, kemudian naik dan turun sebagai respons terhadap mimpi selama fase kedua. Perubahan ini dalam sepanjang malam bisa meningkatkan kesehatan jantung.
Kekurangan tidur yang parah atau kronis juga bisa menyebabkan kortisol dan adrenalin tinggi. Kondisi ini mirip saat seseorang dalam situasi stres. Disarankan bagi orang dewasa tidur selama 7 hingga 8 jam setiap malam. Sedangkan remaja dan dewasa muda sebaiknya tidur 9 sampai 10 jam. setiap malam.
Baca juga: Stop Merokok, Penyakit Jantung Koroner Mengintai!
Perubahan Gaya Hidup untuk Kesehatan Jantung
Perubahan gaya hidup merupakan sebuah proses yang tidak terjadi dengan cepat. Meskipun begitu, upaya perubahan hidup yang lebih sehat sangat penting dilakukan. Pada kenyataannya, dibutuhkan sekitar 66 hari agar perilaku yang dipraktikkan menjadi kebiasaan. Jadi, kamu perlu bersabar untuk berkomitmen dengan perubahan gaya hidup yang menyehatkan jantung.
Berikut ini langkah-langkah untuk membuat perubahan kebiasaan yang menyehatkan jantung:
- Tuliskan daftar perubahan yang ingin dilakukan. Menempatkan tujuan secara tertulis membuatnya lebih nyata. Tujuan tertulis ini bisa dijadikan panduan yang dijalani sehari-hari. Pastikan kamu realistis dan spesifik dalam membuat tujuan.
- Susun tujuan menjadi pencapaian yang bisa dikelola. Sebaiknya hindari membuat perubahan sekaligus. Kamu bisa mengalami kesulitan dan kegagalan ketika mencoba perubahan yang terlalu banyak dan cepat. Pastikan setiap pencapaian terasa bisa dicapai.
- Tambahkan perubahan baru secara bertahap. Saat perubahan mulai menjadi kebiasaan, maka tambahkan tujuan lain. Terus lakukan hal ini sampai kamu mencapai akhir daftar tujuan.
- Jika mengalami kemunduran, maka jangan menyerah. Ingatlah bahwa saat perubahan menjadi kebiasaan, kamu akan menuju tujuan akhir, yaitu menjaga kesehatan jantung.
Baca juga: Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Gagal Jantung Kongestif
Itulah kebiasaan buruk yang bisa mengakibatkan gagal jantung yang perlu diketahui. Upaya perubahan pada kebiasaan yang lebih baik tentu diperlukan. Jika sudah telanjur mengalami gangguan jantung, pastikan untuk membuat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan pemeriksaan.