Ini Masalah Kesehatan yang Rentan Terjadi pada Wanita Menopause
“Gejala menopause bisa terjadi dari ringan hingga berat, dan tiap wanita akan merasakan gejala yang berbeda. Selain itu, beberapa masalah kesehatan juga bisa terjadi saat memasuki fase ini.”
Halodoc, Jakarta - Wanita manapun tentu akan menghadapi dan melalui fase menopause dalam hidupnya. Meski begitu, setiap wanita akan memiliki pengalaman berbeda dalam melewati fase menopause ini. Tiap wanita akan mengalaminya pada usia yang mungkin berbeda-beda sehingga kondisi ini bisa saja menyebabkan gejala yang berbeda, baik fisik maupun emosional. Ada wanita yang mengalaminya tanpa banyak gejala yang mengganggu, tetapi ada juga yang melewatinya dengan banyak keluhan.
Menopause adalah waktu saat siklus menstruasi bulanan wanita berhenti. Hal ini terjadi karena pertambahan usia dan secara perlahan sel telur akan habis. Beberapa ilmuwan percaya hal ini terjadi untuk melindungi wanita dan anak mereka dari bahayanya hamil di usia tua. Namun, para wanita harus tahu bahwa ada beberapa masalah kesehatan yang cukup rentan terjadi selama siklus menopause tersebut terjadi, antara lain:
Menopause yang Terjadi pada Usia yang Lebih Dini
Umumnya, usia wanita mengalami menopause adalah 52 tahun. Namun, seorang wanita bisa mengalami gejala menopause antara usia 45 hingga 55 tahun. Gejala juga bisa bertahan antara dua sampai lima tahun. Kondisi medis pun bisa menyebabkan menopause terjadi lebih awal, bahkan saat menginjak usia 30-an. Ada juga kasus ekstrem yang mana ia terjadi sebelum usia 20 tahun dan dikenal sebagai kegagalan rahim dini (premature ovarian failure/POF).
Gejala Menopause Ringan Hingga Berat
Perubahan tingkat hormon dapat menghasilkan gejala yang berbeda. Diperkirakan sekitar dua pertiga dari wanita akan mengalami gejala umum, seperti rasa panas dan berkeringat di malam hari. Namun, ada juga beberapa wanita yang melaporkan gejala psikologis, termasuk depresi, lelah, kurangnya energi, dan kekeringan vagina yang dapat memengaruhi penurunan hasrat seksual. Efek jangka panjang dari menopause termasuk peningkatan risiko osteoporosis dan penyakit kardiovaskular.
Munculnya Osteoporosis
Kekuatan tulang bergantung pada kepadatan dan struktur jaringan tulang. Penurunan jumlah mineral dalam tulang dan lambatnya produksi atau pergantian sel tulang dapat melemahkan tulang. Hal ini terjadi pada banyak orang saat usia semakin bertambah.
Namun, perubahan ini terjadi lebih cepat pada wanita setelah menopause. Inilah mengapa satu dari tiga wanita di atas usia 50 tahun lebih rentan mengalami osteoporosis, dibandingkan pada pria yang hanya 1 berbanding 12.
Osteoporosis juga bisa meningkatkan risiko patah tulang, terutama di pergelangan tangan, pinggul, atau tulang belakang. Oleh karena estrogen penting bagi kesehatan pertumbuhan tulang, terapi penggantian hormon atau hormone replacement therapy (HRT) dapat membantu melindungi tulang wanita dari osteoporosis.
Muncul Penyakit Jantung
Gangguan kardiovaskular merupakan penyakit pada jantung atau pembuluh darah, termasuk serangan jantung dan stroke. Biasanya, kondisi tersebut disebabkan oleh penyumbatan arteri. Penyebab kematian paling umum pada wanita di atas usia 60 tahun adalah karena wanita lebih rentan mengalami penyumbatan arteri setelah mengalami menopause.
Terapi Hormon untuk Atasi Gejala Menopause
Selain melindungi wanita dari osteoporosis, terapi hormon juga baik dalam mengendalikan gejala menopause. Meski begitu, terapi ini dapat sedikit meningkatkan risiko perkembangan kondisi, seperti kanker payudara, deep vein thrombosis (DVT), stroke, dan penyakit jantung. Mengubah pola makan dan sering berolahraga juga dapat membantu meringankan gejala menopause.
Itulah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan mengenai menopause. Jika kamu atau orang terdekat ada yang mengalami gejala yang mengganggu selama siklus menopause, kamu bisa bertanya pada dokter di Halodoc. Tunggu apa lagi, yuk download aplikasi Halodoc sekarang!