5 Hal yang Harus Dihindari saat Kena Campak
Halodoc, Jakarta – Campak adalah infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam di seluruh tubuh dan tentu sangat menular. Infeksi virus campak tidak akan langsung terlihat gejalanya saat seseorang terinfeksi virus campak. Gejala penyakit campak akan muncul satu minggu hingga dua minggu setelah seseorang terkena virus campak.
Baca juga: Hindari Tertular Campak dengan Vaksin
Selain menyebabkan muncul ruam di beberapa bagian tubuh, penderita campak juga sangat berpotensi untuk mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening yang terletak di leher. Banyak gejala yang ditimbulkan jika seseorang mengalami penyakit campak seperti mata yang memerah, memiliki tanda seperti akan mengalami flu yaitu radang tenggorokan, hidung yang selalu mengeluarkan cairan dan juga hidung akan tersumbat, serta demam dan terdapat bercak putih keabu-abuan pada mulut atau tenggorokan.
Sebaiknya ada beberapa hal yang harus dihindari jika kamu atau orang sekeliling kamu terkena penyakit campak.
- Hindari Lingkungan yang Ramai dengan Banyak Orang
Sebaiknya saat kamu terkena penyakit campak, hindari lingkungan yang terlalu ramai. Banyak kemungkinan kamu akan lebih banyak terpapar virus yang dapat memperburuk kesehatan kamu karena kondisi kesehatan yang sehat tidak baik. Selain itu, menghindari lingkungan yang ramai juga akan meminimalisir orang lain tertular penyakit campak yang kamu derita.
Bagi penderita campak, virus campak ada di setiap percikan cairan yang keluar dari tubuh. Misalnya saja pada saat batuk atau bersin dan bagi orang yang menghirup udara yang terpapar cairan ini kemungkinan akan tertular penyakit campak yang kamu derita.
- Hindari Mandi dengan Air Dingin
Banyak mitos yang mengatakan bahwa penderita campak sebaiknya tidak mandi, karena dikhawatirkan akan memperparah penyakit campak. Namun nyatanya, penderita campak diperbolehkan untuk mandi. Namun, jangan gunakan air dingin untuk mandi dan sebaiknya gunakan air hangat. Mandi bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan kulit pada penderita campak. Sebaiknya juga mandi dengan cara basuh badan saja dan jangan digosok.
- Hindari Tubuh Kekurangan Cairan atau Dehidrasi
Sebaiknya saat kamu menderita penyakit campak, kamu perbanyak konsumsi air putih dan hindari tubuh kamu dari dehidrasi. Jika tubuh kamu kekurangan cairan atau mengalami dehidrasi, tentu akan berdampak pada kulit yang kering. Sehingga, rasa gatal yang timbul akibat penyakit campak akan semakin terasa. Sebaiknya, jangan menggaruk bagian tubuh yang gatal atau ruam karena dikhawatirkan akan membuat kulit luka.
- Hindari Penggunaan Pakaian yang Terlalu Tebal
Mungkin saat mengalami penyakit campak, kamu akan merasakan demam yang cukup tinggi. Namun, usahakan jangan menggunakan pakaian yang terlalu tebal. Gunakan pakaian yang tipis dan membuat kamu nyaman. Menggunakan pakaian yang tebal hanya akan membuat kondisi tubuh kamu semakin tidak nyaman. Selain itu, pilih bahan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat agar rasa gatal-gatal yang ditimbulkan dari penyakit campak ini bisa berkurang.
- Hindari Makanan Asin dan Makanan yang Digoreng
Ketika kamu terinfeksi virus campak, sebaiknya hindari makanan yang mengandung garam tinggi dan digoreng. Makanan yang bergaram tinggi dan digoreng bisa menyebabkan iritasi pada tenggorokan. Kandungan garam yang tinggi juga bisa merusak keseimbangan elektrolit dalam tubuh, sehingga membuat masa inkubasi virus campak semakin lama berada di tubuh kamu.
Baca juga: Bintik Merah pada Kulit, Hati-Hati Campak
Tidak ada salahnya menjaga kesehatan diri sendiri dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan menjaga kebersihan tubuh. Namun, jika kamu mengalami beberapa gejala seperti penyakit campak, kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Dengan fitur Contact Doctor kamu bisa mendapatkan jawaban langsung atas keluhan kamu, bisa melalui Video/Voice Call atau Chat. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan