5 Faktor Risiko Seseorang Terkena Hiperkalemia
Halodoc, Jakarta - Hiperkalemia adalah istilah medis ketika kadar kalium darah dalam tubuh yang terlalu tinggi. Kalium adalah unsur kimia yang sangat penting bagi kehidupan. Zat tersebut sangat penting untuk fungsi normal sistem organ yang bergantung pada transmisi sinyal listrik, seperti jantung, otot, dan saraf.
Terdapat banyak faktor dan penyakit yang dapat menyebabkan hiperkalemia, termasuk penyakit ginjal, gagal jantung, diabetes, dan obat-obatan tertentu. Pada orang dewasa, kadar darah kalium normal adalah antara 3,6 dan 5,2 mEq/L. Kadar kalium yang terlalu rendah (hipokalemia) atau terlalu tinggi dapat menjadi masalah yang mengancam jiwa.
Faktor Risiko Hiperkalemia
Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat merusak ginjal atau mencegah tubuh menyimpan kalium dalam sel-selnya, sehingga menyebabkan seseorang mengidap hiperkalemia. Beberapa faktor risiko umum yang dapat menyebabkan seseorang mengalami hiperkalemia adalah:
-
Penyakit ginjal kronis, yaitu suatu kondisi ketika ginjal secara bertahap kehilangan kemampuannya untuk bekerja dengan baik untuk mengolah kalium dalam darah.
-
Gagal jantung, yaitu suatu kondisi yang terjadi ketika jantung mengalami kesulitan memompa darah ke seluruh tubuh.
-
Tekanan darah tinggi atau hipertensi, yaitu penyakit yang menyebabkan kekuatan darah pada dinding arteri terlalu tinggi dan dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit ginjal kronis dan gagal jantung.
-
Diabetes, yaitu penyakit yang terjadi ketika terlalu banyak gula dalam darah
-
Obat yang diminum untuk kondisi ini atau lainnya, yang dapat mencegah ginjal atau tubuh mempertahankan kadar kalium yang normal.
Baca Juga : Begini Cara Tepat Mendeteksi Kondisi Hiperkalemia
Gejala Hiperkalemia
Sering kali hiperkalemia yang terjadi tidak menunjukkan gejala apapun. Namun, gejala ringan dapat muncul lama-kelamaan, termasuk:
-
Mual.
-
Mati rasa.
-
Kelemahan otot.
-
Kesemutan.
Gejala yang lebih parah yang terjadi secara tiba-tiba dan memerlukan perawatan medis segera dapat meliputi:
-
Napas pendek.
-
Nyeri dada.
-
Debar jantung.
-
Mual dan muntah.
Diagnosis Hiperkalemia
Dokter kamu akan memeriksa dan mendengarkan detak jantung pada tubuh pengidapnya. Kamu akan ditanyai tentang riwayat kesehatan, diet, dan obat-obatan. Penting untuk memastikan dokter mengetahui semua obat yang kamu konsumsi, termasuk produk bebas seperti jamu dan suplemen lainnya.
Kamu juga akan mendapatkan tes laboratorium untuk memeriksa kadar kalium dalam darah dan urine dan menjelaskan hasilnya. Banyak hal yang berbeda yang dapat memengaruhi kadar kalium dalam tubuh. Jika kadar kalium kamu tampak tinggi, dokter kemungkinan akan mengulangi tes darah.
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis apabila kamu memperlihatkan gejala dari hiperkalemia adalah dengan pemeriksaan elektrokardiogram atau disebut EKG. Pemeriksaan ini mungkin dilakukan untuk memeriksa masalah dengan irama jantung kamu. Tes ini untuk mencatat aktivitas listrik jantung. Walau begitu, tidak demua orang dengan hiperkalemia memiliki perubahan yang dapat dilihat dengan EKG.
Baca Juga : 5 Jenis Pengobatan untuk Mengatasi Hiperkalemia
Pengobatan Hiperkalemia
Perawatan dari hiperkalemia yang mungkin dilakukan termasuk:
-
Melakukan diet kalium rendah,
-
Menghentikan atau mengubah obat-obatan yang berkontribusi terhadap hiperkalemia.
-
Minum obat untuk menurunkan kalium dalam tubuh kamu. Pil air (diuretik) menghilangkan kalium melalui saluran kemih. Sodium polystyrene sulfonate (Kayexalate) menghilangkan kalium melalui saluran pencernaan.
-
Mengobati penyakit ginjal yang mungkin dengan cuci darah, yang menyaring kalium dari darah.
Beberapa obat berfungsi sebagai pengikat kalium:
-
Patiromer (Veltassa).
-
Sodium zirconium cyclosilicate (Lokelma).
Kamu meminumnya melalui mulut untuk mencegah hiperkalemia. Tidak boleh digunakan dalam keadaan darurat. Jika kamu memiliki kadar kalium tinggi yang berbahaya, perawatan darurat termasuk obat-obatan IV akan dilakukan.
Baca Juga : Penyebab Pengidap Gagal Ginjal Terkena Hiperkalemia
Itulah beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang mengalami hiperkalemia. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan