5 Cara Pencegahan agar Tidak Terkena Infeksi Streptococcus
Halodoc, Jakarta – Infeksi streptococcus adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus. Bakteri ini hidup dalam tubuh manusia, tetapi bakteri Streptococcus tidak menyebabkan penyakit yang serius pada kesehatan seseorang. Namun bakteri ini menimbulkan gejala yang ringan hingga yang cukup serius.
Bakteri Streptococcus memiliki dua jenis:
-
Bakteri Streptococcus A
Bakteri ini hidup dan berkembang pada kulit dan juga tenggorokan. Penularannya juga mudah. Bersentuhan langsung dengan pengidap membuat kamu mengalami infeksi streptococcus. Selain itu ada beberapa faktor yang meningkatkan seseorang terserang bakteri Streptococcus A seperti mengalami kondisi yang mengganggu sistem imun, menggunakan obat-obatan kortikosteroid atau adanya luka yang terbuka.
Biasanya, ketika seseorang mengalami infeksi bakteri Streptococcus A mengalami gejala seperti demam, mual, lemas, kehilangan selera makan, terdapat garis merah di sekitar ketiak, amandel yang membengkak, nyeri sendi, dan kulit di sekitar bibir terlihat pucat. Bakteri jenis ini menyebabkan seseorang mengalami radang tenggorokan.
Baca Juga: Bayi Terlahir Prematur Rentan Terkena Infeksi Streptococcus
-
Bakteri Streptococcus B
Bakteri jenis ini dapat hidup pada usus, Miss V, dan rectum. Sebagian besar bakteri ini tidak menimbulkan masalah serius, namun beberapa faktor memengaruhi pertumbuhan bakteri ini. Misalnya mengidap kondisi gangguan imun seperti penyakit kanker, HIV, atau diabetes. Bayi yang baru dilahirkan dapat tertular melalui Miss V ketika ibu mengalami infeksi streptococcus B.
Kondisi ini berdampak buruk jika tidak segera ditangani. Pada orang dewasa, bakteri jenis ini dapat menyebabkan infeksi pada kulit dan jaringan halus, infeksi paru, infeksi saluran kemih, radang selaput otak, dan sepsis.
Diagnosis Bakteri Streptococcus
Pengambilan sampel cairan tubuh diperlukan untuk mengetahui pertumbuhan maupun perkembangan dari bakteri Streptococcus. Sampel tersebut dapat berupa urine, darah mau pun cairan serebrospinal. Tidak hanya itu, ini metode yang digunakan tergantung letak terjadi infeksi seperti CT Scan, ultrasonografi (USG), dan ekokardiografi.
Baca Juga: Ketahui Perbedaan Antara Amandel dan Radang Tenggorokan
Pencegahan Infeksi Streptococcus
Namun sebelum kamu terinfeksi bakteri Streptococcus jenis mana saja, sebaiknya lakukan beberapa hal ini agar kamu terhindar dari penyakit infeksi streptococcus.
-
Cuci Tangan
Rajin mencuci tangan setelah maupun sebelum melakukan aktivitas apapun menjadi salah satu cara yang cukup ampuh untuk mencegah penularan bakteri Streptococcus.
Apalagi setelah kamu berkegiatan yang mengharuskan kamu berinteraksi dengan banyak orang. Lakukan gerakan cuci tangan yang benar dan gunakan air yang mengalir. Meskipun sedikit memakan waktu, tapi hal sederhana ini bisa membuat terhindar dari infeksi streptococcus.
-
Tidak Berbagi Barang Pribadi
Hindari berbagi barang pribadi dengan orang lain seperti peralatan makan maupun peralatan mandi. Hal ini bisa membuat penularan bakteri Streptococcus menjadi lebih mudah.
-
Menggunakan Masker
Tidak ada salahnya untuk menggunakan masker ketika kamu berkegiatan dengan banyak orang. Menggunakan masker ketika kamu sakit juga berguna untuk mengurangi risiko penularan ke orang lain.
-
Menjaga Kebersihan
Menjaga kebersihan diri sendiri atau lingkungan bisa menghindari kamu dari penyakit infeksi streptococcus. Selalu rutin membersihkan barang-barang yang kemungkinan menjadi media penyebaran bakteri Streptococcus.
-
Lakukan Pemeriksaan pada Ibu Hamil
Pada ibu hamil, sebaiknya lakukan pemeriksaan secara rutin. Hal ini bisa menghindarkan bayi yang baru dilahirkan terpapar bakteri Streptococcus. Pemeriksaan dilakukan pada usia kandungan memasuki 35-37 minggu. Pemeriksaan dilakukan dengan prosedur rektal untuk mengambil sampel cairan Miss V.
Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai penyakit infeksi streptococcus. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!