5 Cara Mencegah Toksoplasmosis pada Ibu Hamil
Halodoc, Jakarta – Toksoplasmosis terjadi karena infeksi parasit Toxoplasma gondii. Penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia dan tidak bisa ditularkan antar manusia, kecuali pada ibu hamil ke janin yang dikandungnya. Penyebab lain infeksi T. gondii adalah terpapar kotoran kucing, mengonsumsi makanan dan minuman mentah, serta melalui transfusi darah atau transplantasi organ dari donor yang terinfeksi parasit T. gondii. Meskipun umumnya tidak berbahaya, infeksi T. gondii bisa menyebabkan masalah serius pada ibu hamil.
Bahaya Infeksi T. Gondii pada Ibu Hamil
Parasit T. gondii bisa menginfeksi plasenta dan bayi dalam kandungan, sehingga meningkatkan risiko keguguran, bayi lahir mati, kerusakan otak, dan dampak negatif lainnya. Bayi yang terinfeksi T. gondii awalnya terlihat normal, tapi beberapa kemudian bisa menunjukkan gejala toksoplasmosis. Gejala tersebut berupa infeksi mata, masalah pendengaran, gangguan belajar, dan tumbuh kembangnya menjadi terhambat.
Wanita yang terinfeksi T. gondii sekitar 6 - 9 bulan sebelum hamil umumnya tidak berisiko menularkan infeksi ini ke janin. Namun, wanita yang terinfeksi T. gondii saat hamil berisiko besar menularkan infeksi ini pada janin melalui plasenta. Ibu hamil yang berisiko tinggi terinfeksi T. gondii adalah yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah dan sering berinteraksi dengan hewan liar.
Pencegahan Toksoplasmosis pada Ibu Hamil
Sebelum terinfeksi T. gondii, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko penularan toksoplasmosis pada janin:
1. Rutin Mencuci Tangan
Toksoplasmosis tidak hanya ditularkan melalui kucing, tapi juga hewan lainnya seperti domba, kambing, anjing, dan hewan lainnya. Itulah alasan ibu dianjurkan untuk rutin mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, terutama setelah menyentuh hewan dan beraktivitas di luar ruangan.
2. Cuci Bersih Bahan Makanan dan Peralatan Masak
Usahakan untuk selalu mencuci bersih buah dan sayuran sebelum diolah dan dikonsumsi. Ibu juga dianjurkan untuk mencuci dan memasak semua makanan beku hingga matang (terutama daging) sebelum dikonsumsi untuk mengurangi risiko infeksi. Setelah itu, cuci bersih semua peralatan masak yang sudah digunakan hingga bersih sebelum digunakan kembali.
3. Hindari Konsumsi Makanan Mentah
Misalnya daging dan telur, terutama saat hamil. Tanda daging yang dimasak hingga matang adalah munculnya kuah jernih dan tidak berwarna merah mudah. Ibu hamil juga tidak boleh konsumsi susu kambing yang diolah tanpa proses pasteurisasi, termasuk keju, krim, atau produk olahan lain dari susu yang sejenis.
4. Jaga Kebersihan Saat Memelihara Hewan
Jika ibu memelihara hewan, seperti kucing atau anjing, gunakan sarung tangan saat membersihkan kandang dan kotorannya. Cuci tangan pakai sabun hingga bersih setelah membersihkan kotoran dan kandang, serta setelah bermain dengan hewan peliharaan. Hindari memberikan makanan mentah atau setengah matang pada hewan peliharaan, serta jangan biarkan hewan peliharaan berkeliaran di luar rumah agar terhindar dari risiko infeksi yang ditularkan oleh tikus atau burung.
5. Pemeriksaan Toksoplasmosis Sebelum dan Saat Hamil
Pemeriksaan toksoplasmosis sebelum hamil berupa tes antibodi IgM dan IgG toksoplasma. Antibodi IgM biasanya muncul 5 hari hingga beberapa minggu, sementara antibodi IgG muncul 1 - 2 minggu setelah infeksi terjadi. Jika sudah hamil, pemeriksaan toksoplasmosis yang dilakukan adalah tes antibodi toksoplasmosis dan amniosentesis. Namun, tes amniosentesis tidak bisa dilakukan jika usia kehamilan kurang dari 4 - 18 minggu sesudah ibu dinyatakan toksoplasma karena bisa menyebabkan hasil positif palsu.
Itulah cara mencegah toksoplasmosis pada ibu hamil. Kalau ibu punya pertanyaan lain seputar toksoplasmosis, tanya dokter Halodoc untuk mendapat jawaban terpercaya. Ibu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Baca Juga: