4 Penyebab Cacingan Alias Ascariasis pada Anak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Oktober 2018
4 Penyebab Cacingan Alias Ascariasis pada Anak4 Penyebab Cacingan Alias Ascariasis pada Anak

Halodoc, Jakarta - Imunitas tubuh anak yang cenderung lemah membuatnya rentan terserang berbagai penyakit, salah satunya adalah cacingan atau yang lebih dikenal sebagai ascariasis di dunia medis. Gangguan kesehatan ini disebabkan karena berkembangnya cacing yang bersifat parasit di dalam tubuh. Jika dilihat dari jenisnya, cacing kremi, cacing pita, dan cacing tambang menjadi penyebab penyakit cacingan yang paling banyak ditemui di Indonesia.

Berdasarkan catatan dari Departemen Kesehatan, prevalensi rata-rata penyakit cacingan yang terjadi di Indonesia adalah sebesar 28 persen dengan tingkat yang berbeda pada masing-masing daerah. Kondisi ini disebabkan karena letak Indonesia yang ada di wilayah tropis yang memungkinkan cacing untuk berkembang dengan cepat.

Anak yang mengalami ascariasis biasanya mudah lesu, lelah, tidak bersemangat, pucat, mudah mengantuk, nafsu makan berkurang, dan sering mengalami sakit pada bagian perut. Anak yang mengidap infeksi cacingan biasanya disertai dengan gangguan pada tumbuh kembangnya dan gangguan nutrisi. Pasalnya, gejala cacingan sering kali tidak tampak hingga jumlah cacing yang berkembang dalam tubuh mengalami peningkatan.

Penyebab Ascariasis pada Anak

Lalu, apa yang menyebabkan anak mengalami ascariasis? Mungkin salah satu dari beberapa hal ini pernah dilakukannya:

  • Tidak Mencuci Tangan Selepas Bermain

Anak sangat suka bermain di luar rumah, terlebih jika bersama dengan teman-temannya. Apa pun akan disentuhnya tanpa pernah tahu apakah benda tersebut kotor atau tidak. Selepas bermain, terkadang ia akan lupa mencuci tangan. Inilah yang membuatnya rentan mengalami cacingan, karena tidak membiasakan cuci tangan sepulang bermain, sehingga cacing akan masuk melalui sela-sela jarinya.

Oleh karena itu, pastikan Si Kecil sudah membersihkan tangan dan kakinya selepas bermain sebelum menyentuh makanan, agar ia tidak mudah mengalami cacingan. Jangan lupa potong kuku sang buah hati minimal satu minggu sekali.

  • Mengonsumsi Makanan yang Sudah Terkontaminasi

Perkembangbiakan cacing disebabkan karena menetasnya telur dari berbagai benda, seperti makanan, minuman, dan air yang digunakan untuk mandi. Telur cacing paling banyak dan paling mudah ditemukan pada daging. Padahal, jika termakan, maka cacing akan mudah bertumbuh dalam tubuh ketika telurnya menetas.

Ukurannya yang terbilang kecil membuat telur ascariasis sangat sulit dilihat dengan mata telanjang. Mungkin, ibu bisa merebus daging dengan air mendidih untuk mematikan telur-telur cacing tadi. Agar lebih aman, ibu bisa membeli daging di supermarket, karena tak sedikit penjual daging di pasaran menjual daging yang telah terkontaminasi.

  • Anus yang Tidak Bersih

Ibu perlu hati-hati jika anus sang buah hati mengalami gatal pada bagian anusnya, karena bisa jadi ini adalah tanda bahwa ia terkena cacingan karena cacing kremi. Namun, rasa gatal yang kerap kali membuat tidak nyaman ini membuat Si Kecil sangat ingin menggaruk. Padahal, ketika digaruk dan telur tersebut pecah, maka larva telur akan masuk ke dalam tubuh melalui dubur.

  • Proses Pemasakan Makanan yang Belum Sempurna

Makanan yang diproses setengah matang mungkin menggiurkan, tetapi sebaiknya ibu menghindarinya, karena telur cacing yang ada pada makanan bisa saja belum mati dan justru menimbulkan penyakit cacingan. Jadi, pastikan semua bahan makanan dicuci bersih sebelum digunakan dan dimasak hingga benar-benar matang.

Itu tadi empat penyebab terjadinya ascariasis pada anak. Jika ibu melihat Si Kecil menunjukkan gejalanya, tanyakan pada dokter lewat aplikasi Halodoc melalui layanan Tanya Dokter. Segera donwload aplikasi Halodoc sekarang juga!

 

Baca juga: