4 Penyebab Bayi Dapat Mengalami Konstipasi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Februari 2019
4 Penyebab Bayi Dapat Mengalami Konstipasi4 Penyebab Bayi Dapat Mengalami Konstipasi

Halodoc, Jakarta - Masalah buang air besar (BAB), seperti sembelit atau konstipasi nyatanya juga bisa dialami oleh bayi, lho. Ingat, masalah ini enggak boleh dianggap remeh, apalagi bila dibiarkan berlarut-larut. Lalu, seperti apa sih tanda bayi yang mengalami konstipasi?

Nah, salah satu tanda Si Kecil susah buang air besar bila ia tidak BAB minimal tiga kali dalam seminggu. Ciri-ciri lainnya bisa dilihat melalui tinja, seperti keras dan sulit keluar. Di samping itu, tanda lainnya ketika ia mengeluarkan kotoran yang terlihat mirip bongkahan-bongkahan kecil dan keras.

Baca juga: Ciri BAB Normal Pada Anak untuk Ketahui Kondisi Kesehatannya

Nah, kira-kira apa yang yang bisa menyebabkan masalah pencernaan bayi seperti konstipasi?

Cari Tahu Penyebabnya

Sebenarnya, penyebab masalah pencernaan bayi ini enggak karena satu-dua hal saja. Nah, berikut penyebab yang paling umum menyebabkan bayi sembelit.

1. Kekurangan Cairan

Dehidrasi atau kekurangan asupan cairan bisa membuat feses jadi kering. Nah, hal inilah yang membuatnya sulit untuk dikeluarkan. Ada beberapa hal yang bisa membuat bayi sulit menerima makanan dan minuman. Misalnya, kondisi mulut yang bermasalah seperti pertumbuhan gigi susu atau adanya sariawan. Di samping itu, kondisi, seperti pilek, infeksi telinga, ataupun infeksi tenggorokan juga bisa membuat anak menjadi malas minum.

Baca juga:5 Tips untuk Mencegah Sembelit

2. Baru Diperkenalkan Makanan Padat

Bayi yang baru saja mengalami transisi dari hanya mengonsumsi cairan atau ASI ke makanan padat, terkadang bisa mengalami sembelit. Alasannya, sistem pencernaan mereka belum terbiasa dengan makanan padat di dalam lambung.

3. Kondisi Medis Tertentu

Dalam beberapa kasus, kondisi medis tertentu juga bisa menyebabkan konstipasi pada bayi. Misalnya, pada bayi usia di bawah enam bulan, beberapa penyebab sembelit umum terjadi karena kelainan organ saluran cerna sejak lahir, penyakit celiac, dan kadar kalsium terlalu tinggi dalam darah. Selain itu, penyakit, seperti hipotiroid dan kelainan sumsum tulang belakang bisa saja menjadi pemicunya.

4. Susu Formula

Berbeda dengan ASI, susu formula memiliki komposisi nutrisi yang berbeda, sehingga lebih sulit dicerna. Hal inilah yang menyebabkan tinja bayi menjadi lebih keras.

Cara Mengetahui Bayi Sembelit

Pada dasarnya, siklus BAB pada tiap bayi tidaklah sama. Dengan kata lain, masing-masing dari mereka memiliki siklus dan pola tertentu. Nah, ibu mesti mengingat pola agar ketika terjadi kondisi di luar kebiasaan, maka ibu bisa mendeteksi sesegera mungkin.

Selain itu, ibu juga harus mengingat kebiasaan BAB pada Si Kecil dipengaruhi banyak hal. Misalnya, pola makan dan minum, aktivitas, dan seberapa cepat kemampuan bayi mencerna makanan yang masuk, menjadi hal-hal yang menentukan seberapa sering bayi BAB.

Baca juga:Ini Menu MPASI untuk Mencegah Sembelit pada Bayi

Nah, bayi yang susah BAB bisa ditandai dengan buang air besar kurang dari dua kali dalam seminggu. Enggak cuma itu, bentuk kotoran lebih keras dari biasanya meski frekuensi tak berubah, dan kesakitan saat buang air besar juga bisa menandainya. Selain itu, ketika mengalami susah BAB biasanya Si Kecil akan menjadi rewel dan menangis sambil mengangkat kakinya.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Ibu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!