4 Penyakit Menular Seksual Super Baru yang Perlu Diwaspadai
Halodoc, Jakarta - Dari waktu ke waktu, tidak hanya infrastruktur atau teknologi yang mengalami perkembangan. Dari sisi medis juga mengalami perkembangan dengan munculnya penyakit-penyakit baru. Sayangnya, penyakit baru yang berkembang adalah penyakit menular seksual.
Tentu saja, kondisi perlu diwaspadai. Jika diperlukan, lakukan pemeriksaan dini terkait penyebaran penyakit ini, tidak perlu repot antre, kamu bisa membuat janji dengan dokter ahli penyakit kelamin di rumah sakit terdekat dengan tempat tinggalmu. Kamu bisa bertanya masalah kesehatan seksual pada dokter langsung, lewat fitur Tanya Dokter di Halodoc.
Lalu, apa saja penyakit menular seksual yang marak dan perlu diwaspadai? Berikut di antaranya:
-
Limfogranuloma Venereum
Pertama adalah limfogranuloma venereum, infeksi menular seksual yang terjadi karena bakteri Chlamydia trachomatis tertentu. LGV, begitu penyakit ini disebut, ditandai membengkaknya kelenjar getah bening pada area lipatan paha, juga luka yang muncul di bagian kelamin, seperti jerawat, yang bisa sembuh dengan sendirinya. Tanpa penanganan, penyakit ini menimbulkan komplikasi seperti pembesaran organ vital dan tersumbatnya sistem pembuluh getah bening.
Baca juga: 4 Penyakit Menular Seksual yang Masih Bisa Sembuh
Gejala dari limfogranuloma venereum bergantung pada tahapannya. Pada tahap awal atau tahap 1, luka mulai muncul di alat vital, serta adanya lesi yang mirip dengan lesi herpes, peradangan pada saluran kemih, dan pembesaran kelenjar getah bening pada area lipatan paha. Pada tahap 2, gejalanya berupa nyeri sendi, demam, mual, sakit kepala, muntah, kulit berubah warna menjadi kemerahan, dan pembesaran getah bening pada area lainnya. Pada tahap terakhir, infeksi anus, usus besar, dan rektum, pembengkakan alat vital, sembelit, dan keinginan untuk selalu buang air besar.
-
Mycoplasma Genitalium
Berikutnya adalah mycoplasma genitalium, jenis bakteri penyebab penyakit menular seksual yang sering menyerang remaja dan dewasa muda. Penularan tidak hanya melalui hubungan seksual secara oral, anal, atau penetrasi langsung. Kamu dapat tertular hanya mendekatkan atau menggesekkan alat kelamin pada pasangan yang terinfeksi. Sering terjadi tanpa gejala, mycoplasma genitalium dicirikan mirip gonore atau klamidia karena memicu terjadinya ketidaksuburan dan pembengkakan pada panggul wanita.
Baca juga: Ketahui Cara Penularan Limfogranuloma Venereum
-
Neisseria Meningitidis
Selain limfogranuloma venereum, ada pula neisseria meningitidis, yang disebut meningococcus. Penyakit ini bisa mengakibatkan terjadinya infeksi otak, meningitis, dan infeksi selaput yang melindungi saraf tulang belakang. Penyakit menular seksual ini berbahaya, dengan gejala seperti flu dan berkembang pesat menjadi septikemia fulminan yang berujung pada kematian. Pada beberapa kasus, gejalanya seperti demam akut, mual, mialgia, dan artralgia. Ruam kulit muncul pada sekitar dua pertiga kasus neisseria meningitidis, dan infeksi yang lebih parah menyebabkan syok, akrosianosis, dan kegagalan multi-organ.
Baca juga: Ketahui Faktor yang Meningkatkan Risiko Terkena Infeksi Shigella
-
Shigella Flexneri
Terakhir adalah shigella flexneri atau shigellosis. Penyakit ini ditularkan secara langsung maupun tidak langsung melalui feses manusia yang sudah terkontaminasi. Gejala yang muncul akibat infeksi ini adalah kram perut parah disertai diare berdarah dan mengeluarkan nanah. Diyakini, penyakit ini menular melalui hubungan seksual anal dan oral. Mereka yang mengidap infeksi ini bisa tidak mengalami gejala, tetapi masih bisa menularkan infeksi kepada orang lain.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan