4 Penyakit dengan Ciri Batuk Darah
Halodoc, Jakarta - Apa kamu pernah mengalami batuk berdarah? Jika iya, kamu harus berhati-hati. Pasalnya, batuk berdarah merupakan salah satu indikasi adanya penyakit yang berbahaya. Apalagi jika kamu berusia lanjut dan merupakan perokok aktif.
Batuk berdarah merupakan keadaan ketika seseorang mengalami batuk yang disertai dengan darah. Batuk darah sendiri merupakan suatu bentuk gejala yang bisa timbul akibat sejumlah kondisi.
Jika batuk yang disertai dengan darah dialami oleh kalangan usia muda yang memiliki riwayat kesehatan yang baik, biasanya itu bukan merupakan suatu indikasi adanya penyakit yang serius. Namun, apabila batuk berdarah dialami oleh orang-orang yang berusia lanjut dan mempunyai kebiasaan merokok, kemungkinan bahwa batuk berdarah ini adalah suatu indikasi penyakit yang serius.
Berikut ini adalah indikasi penyakit-penyakit berbahaya dengan gejala batuk berdarah:
1. Pneumonia (Paru-paru Basah)
Pneumonia merupakan infeksi yang memicu inflamasi pada kantung-kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru. Pada pengidap pneumonia, sekumpulan kantung-kantung udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru akan membengkak dan dipenuhi dengan cairan.
Tanda-tanda umum yang terjadi pada pengidap pneumonia adalah batuk yang terus-menerus dengan disertai dahak dan darah, demam, menggigil, susah bernapas, sakit pada bagian dada, terjadi penurunan nafsu makan, dan detak jantung menjadi lebih cepat.
2. Bronkitis Akut
Penyakit ini bisa menjadi salah satu penyebab batuk berdarah. Bronkitis disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, sehingga membuat saluran udara meradang. Penyakit ini biasanya terjadi tiga hingga empat hari setelah pilek atau flu yang tidak kunjung membaik dan ditandai dengan batuk kering.
Darah pada dahak berasal dari pecahnya pembuluh darah di sekitar bronkus (cabang batang tenggorokan) akibat peradangan. Tanda-tanda umum yang terjadi pada pengidap bronkitis akut ini sama dengan yang terjadi pada pengidap pneumonia.
3. TB (Tuberkulosis)
TB atau tuberkulosis merupakan penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini ditularkan oleh pengidap TB aktif yang batuk dan mengeluarkan titik-titik air liur dan terinhalasi oleh orang sehat yang tidak memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit ini.
TB membutuhkan pengobatan dalam jangka waktu panjang. TB yang tidak terobati dengan baik bisa menyebabkan komplikasi yang menurunkan fungsi paru. Penyakit ini ditandai dengan adanya batuk berdahak dan berdarah lebih dari tiga minggu, demam, berkeringat di malam hari, dan badan terasa lemah.
4. Gagal Jantung Kongestif
Gagal jantung kongestif merupakan kegagalan jantung dalam memompa pasokan darah yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dikarenakan terjadi kelainan otot-otot jantung, sehingga jantung tidak bisa bekerja secara normal.
Selama ini, gagal jantung digambarkan sebagai kondisi jantung seseorang yang berhenti berdetak. Padahal, gagal jantung berarti ketidakmampuan jantung dalam memompa darah atau ketidakmampuan jantung memenuhi kuota darah normal yang dibutuhkan tubuh.
Pada tahap awal, gejalanya mungkin tidak akan berdampak pada kondisi kesehatan secara umum. Namun seiring memburuknya kondisi pengidap, gejalanya pun menjadi kian nyata. Jika kondisi pengidap terus memburuk, akan muncul gejala seperti denyut jantung yang tidak teratur, batuk berdarah akibat dari pembengkakan paru-paru, dan sesak napas karena paru-paru dipenuhi oleh cairan.
Segeralah berdiskusi dengan dokter jika kamu mempunyai gejala-gejala batuk berdarah seperti di atas. Dengan aplikasi Halodoc, kamu bisa berdiskusi langsung dengan dokter ahli melalui Chat, Voice/Video Call di mana pun dan kapan pun. Kamu tidak hanya dapat berdiskusi langsung, kamu juga dapat membeli obat dengan layanan Apotek Antar dari Halodoc. Yuk, download aplikasinya segera di App Store atau Google play!
Baca juga:
- Kerja Kantoran Terancam Kena Kanker Paru-paru
- 10 Gejala Tuberkulosis yang Wajib Diketahui
- Waspadai Komplikasi Akibat Tuberkulosis