4 Olahraga yang Bisa Menyebabkan Nyeri Lutut
Halodoc, Jakarta - Olahraga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, seperti melatih jantung, membantu menurunkan berat badan, serta manfaat baik lainnya. Namun, di sisi lain, olahraga yang dijalani secara rutin dapat menimbulkan cedera jika tidak dilakukan secara hati-hati.
Dalam sebuah riset yang dipublikasikan di Journal of Athletic, para peneliti menganalisis 17 kasus yang menilai hubungan antara olahraga dengan radang sendi lutut. Kondisi tersebut menyebabkan rasa nyeri terhadap 3.800 atlet profesional.
Olahraga yang dapat menyebabkan nyeri pada lutut, antara lain:
-
Pelari jarak jauh.
-
Sepak bola.
-
Pegulat.
-
Atlet angkat berat.
Peneliti menemukan bahwa pemain dari keempat olahraga tersebut memiliki risiko mengidap arthritis lutut tiga hingga tujuh kali lebih besar dibanding mereka yang melakukan olahraga lain atau yang tidak berolahraga sama sekali. Hal ini dikarenakan keempat olahraga tersebut memberi tekanan paling besar pada sendi lutut. Sendi lutut sangat rentan terhadap cedera dan rasa sakit karena lutut sering menjadi penopang seluruh berat tubuh dan beban ekstra lainnya saat kamu berlari atau melompat.
Nyeri pada bagian lutut biasanya dikarenakan terlalu sering memaksa lutut untuk bekerja keras. Tendon di sekitar lutut akan teriritasi dan meradang akibat dari penggunaan lutut yang terlalu sering dan berulang dalam waktu yang lama. Di samping merasakan nyeri, biasanya lutut akan menjadi merah, bengkak, dan terasa hangat.
Postur tubuh yang tidak sempurna juga dapat menjadi risiko timbulnya nyeri pada lutut. Lutut merupakan persendian stabil di antara persendian dinamis antara pinggul dan kaki, yang berfungsi meredam setiap benturan setiap kali melangkah. Postur tubuh yang sempurna adalah kunci utama untuk menghindari ketegangan pada persendian lutut.
Nyeri pada lutut juga bisa diakibatkan oleh benturan langsung pada lutut, telapak kaki datar, otot paha depan yang lemah, dan beragam faktor lainnya. Cedera yang menyebabkan kerusakan signifikan pada sendi lutut dapat menyebabkan perdarahan ke dalam ruang sendi, yang dikenal sebagai haemarthrosis.
Haemarthrosis terjadi jika tendon atau ligamen lutut robek atau jika ada patah di salah satu tulang lutut. Ligamen adalah jaringan pita keras yang menghubungkan tulang pada sendi lutut, tendon menghubungkan otot ke tulang.
Gejala dan tingkat keparahan nyeri pada lutut yang dialami dapat bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Nyeri pada lutut mungkin saja hanya mengalami peradangan, bengkak dan nyeri tersebut dapat hilang dengan kompres air dingin. Gejala umum yang muncul jika mengalami nyeri lutut, yaitu:
-
Kemerahan.
-
Tidak bisa menekuk lutut.
-
Terasa nyeri saat disentuh.
-
Kesulitan berjalan karena ketidakstabilan lutut.
-
Ketidakmampuan meluruskan lutut sepenuhnya.
-
Pembengkakan di sekitar area yang disertai dengan rasa nyeri.
-
Kesulitan berjalan naik turun tangga akibat kerusakan ligamen.
-
Otot terasa kaku dan mengalami keterbatasan jangkauan dalam bergerak.
Jika mengalami kondisi ini, kamu tidak perlu menghentikan olahraga favoritmu. Pastikan kamu melakukan pemanasan sebelumnya, dan jangan memaksa diri terlalu keras. Peregangan yang tepat juga bisa menghindarkan dari sakit persendian selain meningkatkan intensitas olahraga secara bertahap, tidak langsung berat.
Jika kamu mengalami nyeri pada lutut, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah berdiskusi dengan dokter spesialis ortopedi dan beristirahat untuk memulihkan diri. Dengan aplikasi Halodoc, kamu bisa berdiskusi langsung melalui Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Kamu tidak hanya dapat berdiskusi langsung, kamu juga dapat membeli obat dari Halodoc. Pesananmu akan sampai dalam waktu kurang dari satu jam. Yuk, download aplikasinya segera di App Store atau Google play!
Baca juga:
- Pegawai Kantoran Rentan Terkena Radang Sendi
- Nyeri Sendi Harusnya Lebih Aktif Bergerak
- Sakit pada Sendi Saat Bergerak, Hati-hati Bursitis