4 Hal yang Perlu Diperhatikan setelah Prosedur Fluoroskopi
Halodoc, Jakarta - Untuk menegakkan diagnosis suatu penyakit, terkadang wawancara medis dan pemeriksaan fisik saja tak cukup. Nah, disinilah letak peran pemeriksaan penunjang yang direkomendasikan dokter. Contohnya, CT-Scan, USG, tes darah, hingga fluoroskopi.
CT-Scan, USG, dan tes darah mungkin tidak terdengar asing, tetapi bagaimana dengan fluoroskopi? Pemeriksaan penunjang fluoroskopi ini menggunakan metode pemeriksaan sinar-X untuk menghasilkan gambar bersekuel menyerupai video.
Metodenya digunakan untuk melihat kondisi organ tubuh secara langsung. Tes fluoroskopi ini mirip dengan CT scan, fluoroskopi menggunakan pancaran sinar-X dalam menangkap gambar. Bedanya, gambar yang dihasilkan tes fluoroskopi hanya memiliki satu sudut pandang.
Baca juga: Begini Prosedur Fluoroskopi dalam Pemeriksaan Radiologi
Pertanyaannya, hal apa saja sih yang perlu diperhatikan setelah usai melakukan pemeriksaan fluoroskopi?
Jangan Mengemudi hingga Cukupi Asupan Cairan
Proses fluoroskopi cukup simpel. Kita akan diminta untuk merebahkan diri di tempat tidur yang disediakan. Selanjutnya, kita diharuskan untuk mengarahkan bagian tubuh yang akan diamati ke fluoroskopi, mengubah posisi agar area tubuh yang diamati lebih jelas, dan menahan napas selama pemeriksaan. Bagaimana dengan durasinya?
Umumnya, waktu pelaksanaan fluoroskopi bergantung pada bagian tubuh yang diperiksa, dan ada tidaknya tindakan lain yang perlu dilakukan. Namun, secara umum, fluoroskopi berlangsung selama 30 menit. Jika dibutuhkan pemeriksaan mendalam, seperti pemeriksaan usus kecil, waktu yang dibutuhkan cenderung lebih lama (sekitar 2–6 jam).
Kembali ke pertanyaaan utama, hal apa saja yang harus diperhatikan usai menjalani fluoroskopi?
-
Andaikan dokter memberikan obat bius sebelum tindakan fluoroskopi, kita tidak diperbolehkan berkendara, hingga efek obat bius benar-benar hilang.
-
Seseorang diperbolehkan pulang setelah pemeriksaan dengan fluoroskopi selesai, kecuali pada tindakan kateterisasi jantung yang membutuhkan rawat inap untuk pemulihan.
-
Jika timbul tanda-tanda infeksi pada lokasi masuknya kateter, segeralah temui dokter. Tanda-tanda infeksi bisa meliputi rasa nyeri, pembengkakan, atau kemerahan.
-
Di dianjurkan untuk memperbanyak minum air putih agar pewarna kontras yang digunakan keluar dari tubuh.
Baca juga: Selama Fluoroskopi, Kenapa Harus Banyak Minum Air Putih?
Agar lebih jelasnya, jangan ragu untuk bertanya pada dokter mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan setelah melakukan pemeriksaan fluoroskopi. Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Selanjutnya, kondisi medis seperti apa sih yang membutuhkan tindakan fluoroskopi?
Indikasi Pemeriksaan Fluoroskopi
Fluoroskopi pada dasarnya dilakukan untuk membantu dokter menegakkan suatu diagnosis. Selain itu, pemeriksaan penunjang ini juga digunakan untuk tindakan operasi yang berkaitan dengan saluran pernapasan dan pencernaan, serta pembuluh darah, otot, jantung, hingga paru-paru.
Lalu, pemeriksaan atau kondisi medis apa saja sih yang memerlukan tindakan fluoroskopi? Berikut ini jenis kondisi yang membutuhkan pemeriksaan dan penanganan menggunakan tes fluoroskopi:
-
Pemeriksaan gastrointestinal. Ketika menjalani prosedur ini, seseorang akan diberikan warna kontras yang diminum untuk membantu pengamatan kerongkongan, usus kecil, usus besar, anus, hati, pankreas, kantung empedu, dan lambung.
-
Prosedur kardiovaskular. Tes fluoroskopi juga digunakan dalam prosedur tindakan pada jantung dan pembuluh darah. Contohnya, tindakan untuk pemasangan ring pada pembuluh darah, menghilangkan gumpalan yang menghambat aliran darah, atau angiografi jantung.
-
Prosedur ortopedi. Fluoroskopi dalam prosedur ini digunakan untuk mengamati kondisi patah tulang sebelum operasi perbaikan tulang dilakukan. Tak cuma itu, pemeriksaan fluoroskopi juga digunakan dalam memasang implan tulang pada posisi yang tepat.
Baca juga: Penggunaan Zat Kontras Saat Fluoroskopi, Apa Risikonya?
Sebelum melakukan pemeriksaan fluoroskopi, cobalah beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit yang diidap. Sebab, beberapa orang dengan kondisi tertentu tidak disarankan untuk menjalani pemeriksaan ini. Salah satu contohnya ibu hamil. Alasannya, paparan radiasi sinar X dari pemeriksaan ini bisa memengaruhi janin.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Referensi:
Johns Hopkins Medicine Diakses pada 2019. Tests and Procedures. Fluoroscopy Procedure.
Mayo Clinic. Diakses pada 2018. Tests and Procedures. CT Scan.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan