4 Gangguan Perkembangan Anak yang Harus Diwaspadai

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 Juli 2023
4 Gangguan Perkembangan Anak yang Harus Diwaspadai4 Gangguan Perkembangan Anak yang Harus Diwaspadai

Halodoc, Jakarta – Di tiga tahun pertama kehidupan anak, tumbuh kembangnya akan sangat cepat. Jika terdapat gangguan di fase ini, maka, gangguan tersebut bisa terus terjadi. Itu mengapa orangtua perlu memantau tumbuh kembang anak. Sehingga, gangguan tumbuh kembang yang ditemukan bisa segera mendapat penanganan dan pengobatan yang tepat.

Baca juga: Anak Telat Berjalan? Ini 4 Penyebabnya

Berikut adalah tanda gangguan perkembangan pada anak yang perlu orangtua waspadai:


1. Gangguan Perkembangan Motorik Kasar

Gerakan motorik adalah istilah untuk menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia. Gerakan ini dibagi menjadi dua, yakni motorik kasar dan motorik halus.

  • Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar yang dipengaruhi oleh usia, berat badan, dan perkembangan anak secara fisik. Pada anak-anak, gangguan perkembangan motorik kasar bisa dilihat dari gerakan yang tidak terkontrol atau tidak seimbang. Misalnya, gerakan tidak seimbang antara anggota tubuh bagian kanan dan kiri, gangguan refleks tubuh, serta gangguan tonus otot.
  • Motorik halus berkaitan dengan kemampuan fisik yang melibatkan otot-otot kecil serta koordinasi mata dan tangan. Pada anak-anak, gangguan motorik halus bisa Dilihat ketika seorang anak masih sering menggenggam saat usianya lebih dari empat bulan dan lebih dominan menggunakan satu tangan (handedness) hingga ia berusia 1 tahun. Setelah melewati usia 14 bulan, ia juga masih melakukan eksplorasi oral, seperti memasukkan mainan ke dalam mulut.

2. Gangguan Perkembangan Kognitif

Gangguan perkembangan kognitif anak bisa terlihat melalui tanda-tanda seperti:

  • Di usia 2 bulan kurang menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu atau seseorang.
  • Di usia 4 bulan belum bisa mengikuti gerak benda.
  • Di usia 6 bulan belum bisa merespons atau mencari sumber suara.
  • Di usia 9 bulan belum mampu babbling atau mengucap kata “mama” atau “baba”.
  • Di usia 24 bulan belum mampu mengucapkan kata yang memiliki arti.
  • Di usia 36 bulan belum bisa merangkai tiga kata.

3. Gangguan Perkembangan Sosial-Emosional

Gangguan perkembangan sosio-emosional anak bisa terlihat melalui tanda-tanda seperti:

  • Di usia 6 bulan jarang menunjukkan senyum atau ekspresi kesenangan lain.
  • Di usia 9 bulan kurang bersuara dan menunjukkan ekspresi wajah.
  • Di usia 12 bulan sering tidak merespons panggilan namanya.
  • Di usia 15 bulan belum bisa mengeluarkan kata.
  • Di usia 24 bulan belum bisa mengeluarkan gabungan dua kata yang berarti.
  • Di segala usia tidak memiliki kemampuan bersosialisasi atau berinteraksi.

4. Gangguan Perkembangan Bicara dan Bahasa

Gangguan perkembangan ini ditandai dengan minimnya kemampuan seorang anak untuk menunjuk dan memperlihatkan ketertarikannya pada sesuatu atau seseorang, bahkan hingga ia berusia 20 bulan. Ketika memasuki usia 30 bulan, orangtua masih sulit mengerti perkataan anak. Ini karena anak tidak konsisten dalam respons suara atau bunyi. Misalnya, ia tidak memberikan respons saat dipanggil.

Baca juga: Ini Perkembangan Ideal Anak dari 1 – 3 Tahun

Itulah empat gangguan perkembangan anak yang perlu diwaspadai. Jika selama tumbuh kembangnya Si Kecil menunjukkan tanda-tanda tersebut, segeralah berbicara pada dokter Halodoc. Melalui aplikasi Halodoc, ibu bisa bertanya pada dokter tepercaya kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call.

Selain itu, ibu juga bisa membeli obat atau vitamin yang dibutuhkan Si Kecil melalui fitur Pharmacy Delivery pada aplikasi Halodoc. Ibu tinggal memesan obat dan vitamin yang dibutuhkan, lalu tunggu hingga pesanan datang. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play sekarang juga.

Baca juga: Penjelasan Periode Golden Age dalam Tumbuh Kembang Anak