4 Fakta tentang Striktur Uretra yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta - Striktur uretra merupakan kondisi penyempitan uretra yang dapat membatasi aliran kemih. Uretra adalah semacam saluran yang berbentuk seperti selang dan bertugas membawa urine dari kandung kemih, sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh. Ketika striktur uretra terjadi, saluran tersebut mengalami penyempitan dan menghambat aliran urine.
Berikut beberapa fakta tentang striktur uretra yang perlu diketahui:
1. Disebabkan oleh Banyak Faktor
Penyempitan uretra pada pengidap striktur uretra dapat disebabkan oleh banyak hal. Berikut beberapa di antaranya:
-
Peradangan jaringan atau adanya jaringan parut pada dinding uretra.
-
Cedera straddle. Ini adalah jenis trauma umum yang sering berujung pada striktur uretra. Contoh dari cedera ini adalah jatuh di batang sepeda atau mengalami benturan di area skrotum.
-
Fraktur pelvis.
-
Operasi yang dilakukan pada prostat.
-
Terdapat tumor pada area uretra.
-
Infeksi saluran kemih yang tidak diobati atau berulang.
-
Terserang penyakit menular seksual, seperti gonore atau klamidia.
2. Lebih Sering Dialami Pria Ketimbang Wanita
Hingga saat ini, striktur uretra lebih sering terjadi pada pria ketimbang wanita, dan belum ada alasan ilmiah untuk menjelaskan hal ini. Pria muda atau anak laki-laki yang menjalani operasi hipospadia (prosedur untuk memperbaiki uretra yang belum berkembang), dan pria yang memiliki implan berpeluang lebih tinggi untuk mengalami striktur uretra.
Beberapa pria bahkan memiliki risiko tinggi mengalami kondisi ini, terutama mereka yang sedang terserang infeksi menular seksual, mengalami uretritis (pembengkakan dan iritasi di uretra), dan pembengkakan prostat.
3. Memiliki Gejala yang Bervariasi, Mulai dari Ringan hingga Berat
Pada setiap pengidapnya, striktur uretra dapat memunculkan berbagai gejala. Mulai dari yang ringan hingga berat. Berikut beberapa gejala yang umum dialami ketika seseorang terserang penyakit ini:
-
Aliran urine lemah dan volumenya berkurang.
-
Sering tiba-tiba ingin buang air kecil.
-
Rasa nyeri dan terbakar ketika berkemih.
-
Ketidakmampuan mengendalikan buang air kecil (inkontinensia).
-
Nyeri pada daerah perut bawah dan panggul.
-
Pada pria, biasanya terjadi pembengkakan Mr. P yang disertai nyeri.
-
Adanya darah pada urine dan air mani.
-
Urine berwarna gelap dari biasanya.
-
Ketidakmampuan untuk buang air kecil. Gejala ini termasuk yang paling serius dan membutuhkan tindakan medis segera.
4. Pengobatannya Bergantung pada Tingkat Keparahan Kondisi
Tindakan medis dan pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi striktur uretra dibagi menjadi 2, metode bedah dan non-bedah. Langkah pengobatan tersebut bergantung pada tingkat keparahan yang dialami pengidap. Pada metode non-bedah, bentuk utama pengobatan yang dilakukan adalah membuat uretra lebih lebar dengan menggunakan alat medis yang disebut dilator. Prosedur yang dilakukan adalah memberikan sebuah kawat kecil melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk melebarkannya.
Pilihan metode non-bedah lainnya yang dapat dilakukan adalah penempatan kateter urine permanen. Prosedur ini biasanya dilakukan pada kasus yang parah. Namun, prosedur ini juga memiliki risiko seperti iritasi kandung kemih dan infeksi saluran kemih.
Sementara itu, pengobatan dengan metode bedah biasanya dilakukan untuk kasus striktur uretra yang sudah cukup parah. Pilihan pembedahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
-
Urethroplasty Terbuka. Prosedur ini melibatkan pembuangan jaringan yang terkena dan merekonstruksi uretra. Hasilnya biasanya akan bervariasi berdasarkan ukuran striktur.
-
Pengalihan Aliran Urine. Pada kasus yang parah, prosedur pengalihan urine lengkap mungkin diperlukan. Prosedur ini melibatkan penggunaan bagian dari usus untuk membantu menghubungkan ureter ke ujung pembukaannya. Pengalihan urine ini biasanya hanya dilakukan jika kandung kemih rusak berat atau perlu diangkat.
Itulah beberapa fakta tentang striktur uretra yang perlu diketahui. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal penyakit ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu 1 jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan