4 Fakta Medis di Balik Malam Pertama

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   20 Maret 2020
4 Fakta Medis di Balik Malam Pertama4 Fakta Medis di Balik Malam Pertama

Halodoc, Jakarta - Melakukan hubungan seksual pertama kali dengan pasangan mungkin menjadi hal yang ditunggu-tunggu. Namun, banyak juga orang yang merasa khawatir dan merasa cemas. Seseorang mungkin bertanya-tanya, apakah setelah melakukannya tubuh akan mengalami perubahan, atau apakah akan menyakitkan.

Saat hendak melakukan hubungan seksual di malam pertama, pastikan kamu dan pasangan dalam kondisi yang prima. Selain itu, kamu harus mempertimbangkan untuk melakukannya di tempat yang terasa nyaman. Hal ini penting agar kamu dan pasangan bisa lebih fokus. Beberapa fakta medis tentang malam pertama ini juga sebaiknya kamu perhatikan. 

Baca juga: Tetap Romantis setelah Menikah, Kenapa Tidak?

Lakukan Foreplay

Faktanya, pengalaman melakukan hubungan seksual antara pria dan wanita akan berbeda. Umumnya, wanita merasakan sakit, atau juga mengalami perdarahan, sedangkan pria tidak akan merasakan sakit. Oleh karena itu, penting untuk melakukan foreplay agar mengurangi rasa sakit saat pertama kali melakukan penetrasi.

Tidak hanya itu saja, Dr. Ruth Westheimer, EdD, ahli terapi psikoseksual, profesor di Universitas New York juga mengatakan, wanita penting untuk mendapatkan foreplay karena membutuhkan waktu lebih lama daripada pria untuk mencapai tingkat gairah yang diperlukan untuk orgasme.

Foreplay juga bermanfaat untuk mencapai tujuan fisik dan emosional, membantu mempersiapkan pikiran dan tubuh untuk bercinta. Banyak wanita perlu dicium, dipeluk, dan dibelai untuk membuat pelumas di vagina, yang penting untuk hubungan seksual yang nyaman.

Membersihkan Diri Usai Melakukan Hubungan Intim

Apa pun yang kamu lakukan bisa sebabkan kamu terpapar kotoran seperti dari mulut pasangan, tangan, hingga cairan lubrikasi. Nah, tidak ada salahnya untuk membersihkan diri dengan lembut sebelum tidur. Basuhlah perlahan-lahan bagian organ intim menggunakan air yang bersih untuk menghindari terjadinya infeksi atau kuman yang bersarang di organ intim. 

Baca juga: Hati-Hati, 5 Penyakit Ini Bisa Ditularkan Melalui Ciuman

Buang Air Kecil setelah Berhubungan Intim

Tidak hanya membersihkan bagian organ intim, kamu perlu untuk buang air kecil setelah melakukan hubungan seksual dengan pasangan. Hal ini bertujuan untuk menghindari bakteri dan infeksi yang bisa menjadi penyebab infeksi menular seksual (ISK). Buang air kecil setelah melakukan aktivitas seksual akan membersihkan sisa-sisa sperma atau cairan lubrikasi. Meskipun ini bukan cara ampuh untuk mencegah ISK terkait seks, ini adalah cara yang cukup mudah untuk dicoba.

Minum Air Putih

Usai melakukan hubungan seksual, maka kamu akan kehilangan banyak cairan melalui keringat. Tidak hanya itu, terkadang tenggorokan pun akan terasa sangat kering. Untuk menghindari dehidrasi, sebaiknya konsumsi air putih yang cukup untuk mengembalikan cairan tubuh.

Selalu sediakan air putih sebelum berhubungan intim. Selain untuk memenuhi kebutuhan cairan pada tubuh, mengonsumsi air putih setelah berhubungan intim juga membantu melancarkan peredaran darah. 

Baca juga: Berhubungan Intim yang Ideal Itu Berapa Kali Seminggu Sih?

Jika kamu masih memiliki pertanyaan terkait tips melakukan hubungan intim yang sehat, kamu bisa chat dengan dokter di Halodoc. Jika kamu langsung merencanakan kehamilan, kamu juga bisa menanyakan tips-tipsnya dari dokter. Dokter akan memberikan saran kesehatan untuk pasangan baru yang tengah merencanakan kehamilan.

 

Referensi:
Web MD. Diakses pada 2020. Sex: Why Foreplay Matters (Especially for Women).
Healthline. Diakses pada 2020. How to Clean Up After Sex.
Healthline. Diakses pada 2020. Is Peeing After Sex Really Necessary?
Flo Health. Diakses pada 2020. How to Have Sex for the First Time: Tips and Tricks.