4 Cara Sederhana Cegah Disentri

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 Januari 2019
4 Cara Sederhana Cegah Disentri4 Cara Sederhana Cegah Disentri

Halodoc, Jakarta – Disentri adalah infeksi pada usus yang menyebabkan diare berdarah atau berlendir. Kebanyakan kasus disentri terjadi di lingkungan dengan sanitasi yang buruk. Penyebabnya ada dua, yakni bakteri (seperti Shigella) dan ameba (seperti Entamoeba histolytica). Jika tidak segera mendapatkan penanganan, disentri menyebabkan komplikasi berupa dehidrasi, sindrom hemolitik uremik, infeksi darah, kejang, post-infectious arthritis, dan abses hati.

Baca Juga: Bukan Demam Biasa, Anak Kena Disentri Jangan Diabaikan

Gejala Disentri Berbeda, Tergantung Penyebabnya

Disentri yang disebabkan bakteri ditandai kram perut, demam tinggi (lebih dari 38 derajat celcius, mual, dan muntah. Gejala muncul 1 - 7 hari setelah terinfeksi dan berlangsung selama 3 - 7 hari. Sedangkan, disentri yang disebabkan ameba ditandai demam, menggigil, kehilangan nafsu makan, berat badan menurun, perdarahan pada dubur, dan nyeri saat buang air besar. Gejala biasanya muncul 10 hari setelah terinfeksi.

Baca Juga: Suka Jajan Sembarangan? Hati-hati Disentri

Bakteri dan ameba penyebab disentri menular melalui benda yang terkontaminasi, sehingga kamu perlu rutin mencuci tangan pakai sabun. Jika tidak, bakteri dan ameba bisa masuk melalui mulut, menggandakan diri dalam tubuh, dan menyerang sel di usus besar hingga menimbulkan gejala disentri. Disentri bisa menyebar melalui air dan makanan yang terkontaminasi feses pengidap disentri.

Jaga Sanitasi dan Hygiene untuk Mencegah Disentri

1. Rutin  Cuci Tangan Pakai Sabun

Diare dan disentri bisa dicegah dengan kebiasaan cuci tangan pakai sabun. Air bisa digunakan untuk membersihkan tangan, tapi hanya membunuh sedikit kuman (sekitar 10 persen). Sedangkan, cuci tangan pakai sabun bisa membunuh sebagian besar kuman (sekitar 80 persen) karena zat basa yang ada di dalamnya.

Waktu yang dianjurkan cuci tangan pakai sabun adalah sebelum dan sesudah makan, saat menyiapkan makanan, setelah dari toilet, setelah mengganti popok bayi, dan setelah menyentuh hewan. Kamu bisa membawa hand sanitizer untuk berjaga – jaga saat tidak ada air untuk cuci tangan.

2. Minum Air Bersih

Air putih banyak dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Kamu perlu berhati - hati saat mengonsumsinya karena air bisa menjadi media penularan disentri. Pastikan untuk minum air bersih, cirinya adalah tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Masak air hingga mendidih sebelum mengonsumsinya untuk memastikan keamanannya.

3. Cuci Sayur dan Buah

Cuci bahan masak, terutama buah dan sayuran sebelum diolah maupun dikonsumsi. Cuci tangan terlebih dahulu, pisahkan buah dan sayuran dengan bahan makanan lain, buang bagian yang rusak, gunakan air mengalir dan sabun khusus pencuci buah dan sayur, kemudian gosok, bilas, dan keringkan.

4. Gunakan Handuk Pribadi

Penggunaan handuk bersama, terutama dengan pengidap disentri meningkatkan risiko penularan. Maka itu, pastikan menggunakan handuk pribadi. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, hindari mencampur pakaian yang hendak dicuci. Sebaiknya cuci pakaian pribadi dan orang lain secara terpisah.

Baca Juga: Suka Jajan Gorengan, Perhatikan Potensi Bakteri Penyebab Disentri

Kalau kamu mengalami gejala disentri, jangan ragu bertanya cara penanganan yang tepat pada dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter kapan saja dan dimana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!