4 Aturan yang Harus Ditaati Pengidap Laringitis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 Oktober 2019
4 Aturan yang Harus Ditaati Pengidap Laringitis4 Aturan yang Harus Ditaati Pengidap Laringitis

Halodoc, Jakarta – Laringitis terjadi karena adanya peradangan pada kotak pita suara di dalam tenggorokan (laring). Penyakit ini ditandai dengan gejala berupa nyeri di tenggorokan, demam, batuk, serta suara serak atau kehilangan suara sama sekali. Gejala-gejala tersebut bisa muncul secara tiba-tiba, tetapi akan membaik dalam waktu beberapa hari atau minggu. Dibandingkan semua gejala yang muncul, suara serak biasanya membutuhkan waktu paling lama untuk disembuhkan. 

Meski bisa sembuh dalam waktu singkat, penyakit ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Pemeriksaan ke dokter perlu segera dilakukan jika gejala yang muncul semakin parah dan tidak kunjung membaik setelah lebih dari dua minggu. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami radang atau pembengkakan pada laring. 

Baca juga: Awasi Penyebab Laringitis yang Menyerang Tenggorokan

Hal yang Harus Diperhatikan Pengidap Laringitis 

Saat mengalami laringitis, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan ditaati pengidapnya. Radang pita suara alias laringitis bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti kerusakan pada pita suara, infeksi virus serta reaksi alergi terhadap suatu zat kimia atau paparan debu. Penyakit ini juga bisa dipicu oleh naiknya asam lambung ke tenggorokan. Asam lambung bisa naik lewat kerongkongan dan saat asam lambung mencapai tenggorokan, risiko terjadinya iritasi laring pun akan meningkat dan jadi lebih tinggi.

Risiko penyakit ini juga meningkat pada orang yang aktif merokok dan konsumsi alkohol secara berlebihan. Orang yang menjalani gaya hidup demikian memiliki risiko lebih tinggi mengalami iritasi atau kekeringan pada laring. Saat mengalami laringitis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kondisi tenggorokan tidak memburuk dan bisa sembuh dengan lebih cepat. 

Baca juga: Ikuti Tips Ini untuk Mencegah Laringitis

Pada dasarnya, laringitis bisa pulih dengan sendirinya tanpa membutuhkan pengobatan khusus. Namun, jika gejala yang muncul tidak kunjung membaik atau malah semakin memburuk, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Agar gejala laringitis bisa segera mereda dan kondisi tubuh membaik, cobalah untuk menerapkan beberapa aturan berikut ini:

  1. Perhatikan Kelembapan Udara 

Salah satu hal yang harus diperhatikan agar kondisi laring segera membaik adalah kelembapan udara. Saat gejala mulai muncul, cobalah untuk mengatur tingkat kelembapan udara di rumah. Hal ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan saluran pernapasan, termasuk tenggorokan. Mengatur kelembapan udara akan memastikan bahwa udara yang dihirup dan masuk ke rongga hidung serta saluran pernapasan bagian atas bukan udara yang kering. 

2. Minum Banyak Air Putih 

Saat mengidap laringitis, kamu juga harus mengonsumsi cukup banyak air putih. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya dehidrasi serta menjaga agar tenggorokan tidak terasa nyeri dan kering. Selama gejala laringitis terasa, sebaiknya hindari konsumsi minuman yang mengandung kafein dan alkohol. 

3. Gunakan Inhaler 

Saat gejala laringitis terasa mengganggu dan saluran pernapasan tidak nyaman, cobalah untuk menggunakan inhaler untuk melegakannya. Pilihlah inhaler yang mengandung mentol. 

4. Jangan Berteriak 

Hindari berteriak atau memaksakan suara keluar saat laringitis terjadi. Sebagai gantinya, biasakan untuk berbicara dengan suara perlahan atau jangan bicara terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan pada pita suara yang tengah mengalami peradangan. 

Baca juga: Perhatikan 5 Hal Ini saat Mengalami Laringitis

Cari tahu lebih lanjut seputar penyakit laringitis dan hal-hal yang perlu diperhatikan dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa kapan dan di mana saja menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Laryngitis.
WebMD. Diakses pada 2019 Laryngitis.