4 Alasan Ibu Hamil Enggak Boleh Kelamaan Berdiri
Halodoc, Jakarta - Selama hamil, banyak hal yang sebaiknya tidak boleh dilakukan, salah satunya adalah berdiri terlalu lama. Inilah alasan di transportasi umum seperti kereta atau bus, kamu akan menemukan kursi prioritas yang ditujukan salah satunya untuk ibu hamil. Aturan ini bukan tanpa alasan. Melansir dari Science Daily, berdiri untuk waktu yang lama selama kehamilan dapat menghambat pertumbuhan janin yang sedang berkembang.
Penelitian yang dilakukan di Belanda dan dilansir oleh Livescience juga mengatakan, bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terlalu lama berdiri memiliki lingkar kepala rata-rata 3 persen lebih kecil dari bayi pada umumnya. Ibu yang berdiri terlalu lama saat hamil juga memiliki berat badan bayi yang lebih ringan, kira-kira 140 sampai 200 gram ketika lahir. Lantas, mengapa demikian?
Baca juga: 5 Kondisi yang Membahayakan Janin
Efek Berdiri Terlalu Lama pada Ibu Hamil
Saat ibu hamil terlalu lama berdiri, maka aliran darah menuju rahim akan terganggu. Aliran darah menjadi terfokus pada bagian kaki yang menopang ibu hamil, padahal darah tersebut dibutuhkan oleh calon bayi sebagai sumber oksigen dan nutrisi.
Terdapat efek lainnya yang bisa ibu hamil alami saat ia terlalu lama berdiri, seperti:
- Kelelahan
Semua orang pasti kelelahan jika terlalu lama berdiri, apalagi jika ibu hamil yang membawa janin di dalam perutnya. Maka dari itu, jangan biarkan ibu hamil berdiri terlalu lama. Selain itu, ibu hamil juga tidak boleh bekerja terlalu berat seperti memaksanya banyak bergerak. Perusahaan seharusnya memberikan toleransi dan membiarkan ibu hamil istirahat atau duduk saat mereka sudah mulai merasa lelah, capek, dan pegal.
Jika ibu hamil merasa kelelahan, segera berbaring dan mengonsumsi makanan atau minuman manis. Jika kondisi tidak membaik, jangan tunda untuk memeriksakannya ke rumah sakit. Buat janji terlebih dahulu dengan aplikasi Halodoc, sehingga ibu tidak perlu lama antre untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
- Kaki Bengkak
Berdiri terlalu lama juga meningkatkan risiko kaki ibu bengkak. Pasalnya, selama hamil jumlah cairan tubuh semakin banyak dan memuncak antara trimester kedua hingga ketiga. Disebabkan karena gaya gravitasi bumi, maka cairan tubuh tersebut semakin banyak terkumpul di bagian bawah tubuh. Sehingga, tidak mengherankan jika tungkai ibu hamil akan mudah membengkak.
Baca juga: Hamil Trimester Ketiga, Jangan Percaya Mitos Ini
- Pingsan atau Terjatuh
Pada tubuh Ibu hamil, hormon progesteron akan membuat pembuluh darah mengalami pelebaran. Sehingga varises, gusi berdarah, dan hipotensi adalah hal umum yang bisa ia alami.
Apabila hipotensi atau penurunan tekanan darah ini akan berakibat buruk untuk Ibu hamil, ibu merasakan pusing dan pandangan menjadi gelap karena suplai darah ke otak berkurang. Ibu hamil harus beristirahat karena berisiko pingsan atau terjatuh yang dapat membahayakan janin.
- Varises
Walau ibu tidak diperbolehkan untuk berdiri lama, tetapi ibu hamil harus sering melakukan gerakan ringan dan menghindari duduk terlalu lama. Jika tidak, efek gravitasi bumi membuat otot pada kaki bekerja semakin keras untuk mengembalikan darah ke area tubuh bagian atas.
Jika aliran darah tidak lancar makan vena bisa melebar, sehingga terjadi pengendapan-pengendapan yang menimbulkan benjolan besar berwarna kebiru-biruan yang disebut varises.
Baca juga: 5 Olahraga yang Paling Disarankan untuk Ibu Hamil
Itulah efek samping jika ibu hamil berdiri terlalu lama. Jika ibu hamil memiliki gangguan kesehatan lain, jangan ragu untuk menghubungi dokter spesialis kandungan di Halodoc. Penanganan yang dilakukan sejak dini akan meminimalisir efek samping yang tidak diinginkan.
Referensi:
Live Science. Diakses pada 2020. Standing for Long Hours During Pregnancy May Affect Babies' Growth.
Science Daily. Diakses pada 2020. Standing for Long Periods During Pregnancy May Curb Fetal Growth.