3 Pertanyaan Umum Seputar Cuci Darah
Halodoc, Jakarta – Ginjal memiliki fungsi yang penting dalam menyaring darah dari limbah beracun, produk sisa, maupun cairan yang berlebih dalam darah. Jika hal ini tidak segera ditangani, tentu berisiko bagi kesehatan seseorang.
Lalu, bagaimana jika seseorang mengalami penyakit ginjal? Cuci darah atau dikenal juga dengan hemodialisis adalah salah satu tindakan yang perlu dilakukan bagi seseorang yang mengalami penyakit ginjal yang sudah cukup serius.
Baca Juga: Pengidap Gagal Ginjal Kronis Juga Bisa Bertahan Lebih Lama
Cuci darah adalah prosedur menyaring darah dari limbah beracun melalui mesin yang disebut dialisis. Cuci darah membantu kerja ginjal yang mengalami kerusakan sehingga tubuh memiliki keseimbangan fungsi. Namun cuci darah tidak dapat menyembuhkan penyakit ginjal, prosedur ini hanya membantu fungsi ginjal sehingga pengobatan lain masih perlu dilakukan.
Berikut adalah pertanyaan umum seputar cuci darah atau hemodialisis yang perlu diketahui:
1. Apa yang Perlu dipersiapkan untuk Cuci Darah?
Mempersiapkan mental sebelum melakukan cuci darah adalah hal yang perlu dilakukan. Bekali diri dengan informasi yang cukup mengenai cuci darah. Selain itu, sebaiknya mencari tahu lokasi tempat melakukan cuci darah. Carilah lokasi cuci darah yang paling dekat dengan rumah.
Hal ini bertujuan agar kamu tidak merasa kelelahan ketika proses cuci darah berlangsung. Jangan lupa untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan berenergi sebelum melakukan cuci darah. Hal ini dikarenakan cuci darah membuat tubuh terasa lemas dan pusing selama kurang lebih 4 jam setelah prosedur.
2. Bagaimana Cara Kerja Cuci Darah atau Hemodialisis?
Seseorang yang rutin melalui proses cuci darah disarankan untuk melakukan operasi akses vaskular. Pemasangan akses vaskular bertujuan membuat aliran darah mengalir lancar dalam jumlah besar selama proses cuci darah. Cuci darah dilakukan dengan mesin yang dikenal dengan dialisis. Mesin ini membantu untuk membersihkan darah sama seperti fungsi ginjal.
Selama proses cuci darah berlangsung, darah masuk ke dalam mesin dialisis dan menyaring limbah serta zat-zat yang tidak dibutuhkan dalam darah. Kemudian, darah yang sudah dibersihkan mengalir dalam tabung yang nantinya kembali dalam tubuh melalui akses vaskular.
3. Apakah Efek Samping dari Cuci Darah?
Ada berbagai efek samping yang muncul akibat adanya proses cuci darah, seperti:
-
Tekanan Darah Rendah
Sering melakukan cuci darah dapat menyebabkan seseorang mengalami tekanan darah rendah.
-
Gangguan Tidur
Seseorang yang sering mengalami proses cuci darah akan mengalami gangguan tidur. Hal ini diakibatkan adanya rasa tidak nyaman dan juga sindrom kaki gelisah.
-
Kadar Kalium Tinggi
Proses cuci darah menyebabkan seseorang memiliki kadar kalium yang tinggi dalam darah. Kadar kalium yang tinggi dapat menyebabkan komplikasi irama jantung dan gangguan pencernaan.
-
Sendi Kaku
Ketika cukup sering melakukan proses cuci darah, dapat menyebabkan seseorang mengalami sendi kaku dan nyeri. Hal ini diakibatkan karena kristal asam urat di dalam darah mengendap pada sendi. Namun, efek ini muncul ketika seseorang menjalani proses cuci darah dalam waktu yang cukup lama.
Sebaiknya biasakan pola hidup yang sehat agar terhindar dari masalah fungsi ginjal. Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah penyakit ginjal, seperti memenuhi kebutuhan air putih, menjaga berat badan, dan kurangi asupan garam. Kamu bisa bertanya langsung pada dokter untuk mengetahui cara merawat kesehatan ginjal melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Baca juga: Cuci Darah Bisa Sebabkan Kerusakan Tulang, Benarkah?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan