3 Penyebab Bayi Banyak Mengeluarkan Air Liur dan Cara Mengatasinya
Halodoc, Keluarnya air liur pada bayi adalah sesuatu yang sangat lumrah terjadi. Hal ini biasa disebut ngeces. Sebab kelenjar ini memang telah aktif sejak bayi berada di dalam kandungan. Namun, keadaan ini sering membingungkan bagi seorang ibu apabila terlalu berlebihan.
Walaupun hal ini bukan sesuatu yang serius, tetap saja akan membuat bayi tidak nyaman dan dapat memunculkan ruam di daerah sekitar mulut. Secara umum, ada 3 penyebab keluarnya air liur secara berlebihan pada bayi. Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Aktivasi Air Liur
Yang pertama adalah terjadinya aktivasi air liur bayi pada saat berumur 3 bulan. Dikarenakan pada usia ini, bayi telah mulai belajar mengunyah dengan cara memasukkan tangannya ke mulut. Sehingga, terjadi proses produksi air liur.
Tumbuhnya Gigi
Ketika gigi mulai tumbuh untuk pertama kalinya, keadaan ini otomatis berdampak pada berlebihnya produksi air liur. Pertumbuhan gigi ini juga akan disertai oleh rasa nyeri. Akibatnya, bayi akan lebih rewel serta mengalami susah tidur.
Adanya Gangguan Saraf
Apabila di otak terjadi kerusakan, hal ini akan menyebabkan gangguan saraf. Salah satu gangguan saraf yang berhubungan dengan air liur berlebihan adalah gangguan fungsi otot kunyah. Gangguan ini dikenal dengan istilah cerebral palsy.
Radang Tenggorokan
Faktor lain penyebab bayi ngeces adalah munculnya radang di tenggorokan yang membuat nyeri ketika menelan. Radang inilah yang membuat sang bayi menjadi malas menelan sehingga air liurnya sering keluar.
Nah, untuk mengatasi hal ini ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan, antara lain sebagai berikut:
Lap Daerah Mulut
Ketika bayi mulai ngeces, segera bersihkan air liurnya. Pasalnya, jika dibiarkan begitu saja, akan terjadi ruam di daerah mulut. Sehingga, bisa berdampak buruk pada bayi. Gunakan kain kering yang lembut dan bersih.
Ubah Posisi Tidurnya
Dengan memiringkan posisi bayi ketika tidur, hal ini bisa menghentikan air liur yang keluar. Sebab, dengan posisi telentang air liur akan menggenang di tenggorokan bayi. Akibatnya, akan muncul batuk disertai bising napas tambahan yang akan mengganggu tidur bayi.
Gunakan Teething Ring
Jika gigi bayi sedang dalam masa pertumbuhan, gunakan teething ring atau mainan khusus untuk digigit. Mainan ini berguna untuk mengurangi rasa nyerinya. Alternatif lainnya adalah urut gusi bayi dengan lembut menggunakan tangan yang bersih.
Namun, apabila kamu mengalami masalah dengan hal-hal ini, jangan ragu untuk segera mendiskusikannya dengan dokter di Halodoc. Ada beberapa pilihan komunikasi berupa chat, voice, atau video call untuk berdiskusi dengan dokter yang ada di Halodoc. Apabila ingin membeli kebutuhan medis seperti obat atau vitamin, kamu bisa menggunakan layanan Pharmacy Delivery yang akan mengantarkan ke tempat tujuan dalam waktu kurang dari satu jam.
Tidak hanya itu, saat ini Halodoc juga melengkapi fiturnya dengan layanan Lab Service. Layanan baru ini memungkinkan kamu untuk melakukan pemeriksaan darah dan juga menentukan jadwal, lokasi, dan petugas lab yang akan datang ke lokasi tujuan. Hasil lab bisa dilihat langsung pada aplikasi layanan kesehatan Halodoc. Halodoc sendiri telah bekerjasama dengan Laboratorium Klinik terpercaya yaitu Prodia. Jadi, tak perlu ragu lagi! Segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga.
Baca juga: Kenali 7 Tanda Anak Tumbuh Gigi