3 Pemeriksaan untuk Deteksi Leukositosis

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   14 Oktober 2019
3 Pemeriksaan untuk Deteksi Leukositosis 3 Pemeriksaan untuk Deteksi Leukositosis

Halodoc, Jakarta - Leukosit atau sel darah putih adalah sel-sel di dalam darah yang membantu tubuh melawan infeksi dan beberapa penyakit. Ketika jumlah sel putih dalam darah melebihi batas normal, maka kondisinya disebut leukositosis. Jumlah leukosit cukup tinggi mampu membuat darah menjadi sangat tebal, sehingga tidak bisa mengalir dengan baik. 

Baca Juga: Faktor yang Meningkatkan Risiko Terjadinya Leukositosis

Pada kondisi normal, biasanya kita memiliki sekitar 4.000 sampai 11.000 leukosit per mikroliter darah jika tidak sedang hamil hamil. Lebih tinggi dari itu maka kondisinya dianggap leukositosis. Jumlah sel darah putih yang mencapai 20.000 per mikroliter biasanya menandakan infeksi yang parah atau kanker di suatu bagian tubuh.

Gejala yang Ditimbulkan Leukositosis

Berikut sejumlah gejala yang menandakan kondisi leukositosis, yaitu:

  • Demam dan rasa sakit atau gejala lain di lokasi infeksi;

  • Demam, tubuh mudah memar, penurunan berat badan;

  • Kulit gatal dan ruam akibat reaksi alergi pada kulit;

  • Masalah pernapasan dan mengi dari reaksi alergi di paru-paru.

Jika kamu mengalami kondisi yang mirip dengan gejala di atas, kunjungi rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. Jangan lupa untuk membuat janji dengan dokter terlebih dulu melalui aplikasi Halodoc.

Pemeriksaan untuk Mendeteksi Leukositosis

Ada tiga tes yang digunakan dokter untuk menentukan mengapa sel darah putih lebih tinggi dari batas normal, yaitu:

  1. Hitung Darah Lengkap

Tes ini hampir selalu dilakukan ketika jumlah leukosit lebih tinggi dari normal dan penyebabnya tidak diketahui. Untuk tes ini, darah yang diambil dari pembuluh darah akan dimasukan dalam mesin untuk mengidentifikasi persentase setiap jenis leukosit. Mengetahui jenis yang memiliki persentase lebih tinggi dari normal membantu dokter mengidentifikasi penyebab leukositosis.

Baca Juga: Alami Leukositosis, Benarkah Gejala dari Leukemia?

  1. Apusan Darah Tepi

Tes ini dilakukan ketika neutrofilia atau limfositosis ditemukan karena dokter dapat melihat apakah ada terlalu banyak jenis leukosit yang berbeda. Untuk tes ini, lapisan tipis sampel darah dioleskan pada slide. Kemudian, sampel tersebut diidentifikasi melalui mikroskop untuk mencari tahu penyebabnya. 

  1. Biopsi Sumsum Tulang

Ketika sejumlah besar jenis neutrofil tertentu ditemukan pada apusan tepi, maka dokter dapat melakukan tes ini. Sampel sumsum tulang perlu dikeluarkan dari pusat tulang (biasanya di bagian pinggul) dengan jarum panjang. Setelah sampel berhasil di ambil, dokter atau petugas laboratorium akan memeriksanya di bawah mikroskop. Tes ini dapat memberi tahu dokter jika ada sel-sel abnormal atau masalah dengan produksi atau pelepasan sel-sel dari sumsum tulang.

Seperti Apa Perawatan Leukositosis?

Pada kasus normal, leukosit dapat kembali normal tanpa perawatan. Dokter juga memberikan sejumlah obat dan tips perawatan mengobati penyebab leukositosis. Berikut ini sejumlah perawatan yang umumnya digunakan untuk mengobati leukositosis, yaitu:

  • Cairan IV dapat diberikan untuk memberi cairan ekstra dan elektrolit.

  • Obat-obatan diberikan untuk mengurangi peradangan atau mengobati infeksi. 

  • Dokter dapat memberikan obat untuk mengurangi kadar asam dalam tubuh atau urine.

  • Leukapheresis adalah prosedur untuk mengurangi jumlah leukosit. Prosedur ini dilakukan dengan cara mengambil darah melalui infus. Kemudian, sel darah putih dipisahkan dan dihilangkan. Sel darah merah dapat diberikan kembali kepada pengidap atau dikirim ke laboratorium untuk tes lebih lanjut.

Baca Juga: Leukositosis Bisa Dicegah dengan Pola Hidup Ini

Untuk mencegah terjadinya kelebihan leukosit, selalu jaga kesehatan tubuh dengan menjalani pola hidup sehat dan rutin konsumsi vitamin dan suplemen tambahan.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. What Is Leukocytosis?.
Drugs. Diakses pada 2019. Leukocytosis.