3 Pekerjaan yang Dapat Tingkatkan Risiko Terkena Osteoarthritis
Halodoc, Jakarta – Osteoarthritis atau yang lebih dikenal juga dengan radang sendi adalah salah satu jenis arthritis yang paling umum terjadi. Kondisi ini menyebabkan sendi-sendi pengidapnya terasa sakit, kaku, dan bengkak. Sendi yang paling sering mengalami osteoarthritis adalah tangan, lutut, tulang punggung, dan pinggul. Tapi, tidak menutup kemungkinan bahwa sendi-sendi lain juga bisa terserang.
Osteoarthritis sebenarnya bisa menyerang siapa saja. Tapi, ada beberapa pekerjaan yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena osteoarthritis. Apa saja? Yuk, cari tahu di sini.
Penyebab Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah penyakit yang membuat tulang rawan mengalami kerusakan secara perlahan-lahan. Tulang rawan sendiri merupakan jaringan ikat padat yang bertekstur kenyal, licin, serta elastis. Jaringan ini membungkus ujung tulang pada persendian untuk melindunginya dari gesekan saat ada pergerakan.
Bila tulang rawan rusak, maka teksturnya yang licin akan berubah menjadi kasar. Lama-kelamaan, tulang akan bertabrakan dan sendi pun akan terpengaruhi.
Faktor Risiko Osteoarthritis
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami osteoarthritis, salah satunya adalah pekerjaan. Ini karena ada beberapa pekerjaan yang menuntut untuk melakukan gerakan yang hanya menekankan pada titik tertentu secara terus-menerus. Berikut beberapa pekerjaan yang bisa sebabkan osteoarthritis:
1. Atlet Sepakbola
Atlet sepakbola dan atlet basket sangat rawan terserang osteoarthritis karena kedua olahraga tersebut membuat mereka sering mengalami benturan pada tulang rawan di sendi lutut atau tangan, sehingga mudah rusak. Tulang rawan yang rusak akan semakin kasar, sehingga akan menimbulkan rasa sakit bila bergesekan.
Baca juga: Inilah Cedera yang Sering Menimpa Atlet Basket Profesional
2. Atlet Angkat Besi
Selain basket, olahraga yang juga banyak memberikan beban berat yang bertumpu pada lutut, seperti angkat beban atau angkat besi juga bisa menyebabkan osteoarthritis. Ini karena sendi pada lutut menjadi mudah rusak. Selain angkat besi, pelari cepat juga berisiko terkena osteoarthritis.
Baca juga: Atlet Angkat Besi Punya Risiko Tinggi Terkena Cedera Bidai Tulang Kering
3. Pekerja Kasar
Enggak hanya atlet saja, pekerja kasar pun turut berisiko terserang osteoarthritis. Ini karena mengangkat beban yang dilakukan terus-menerus setiap hari bisa merusak tulang rawan pada sendi di daerah lutut, tangan, dan tulang punggung.
Selain pekerjaan, berikut faktor risiko osteoarthritis lainnya:
- Usia. Seiring bertambahnya usia seseorang, risiko terkena osteoarthritis juga akan semakin meningkat. Terutama bagi mereka yang sudah berusia di atas 50 tahun.
- Jenis kelamin. Kebanyakan pengidap osteoarthritis adalah wanita.
- Cedera pada sendi. Mengalami cedera sendi atau pernah menjalani operasi dapat meningkatkan risiko terkena osteoarthritis.
- Obesitas. Berat badan yang berlebihan dapat menambah beban pada sendi, sehingga risiko osteoarthritis meningkat.
- Faktor keturunan. Risiko osteoarthritis diduga juga bisa diturunkan secara genetika.
- Mengidap arthritis lain, misalnya penyakit asam urat atau rheumatoid arthritis.
- Memiliki cacat tulang, seperti tulang rawan atau pembentukan sendi.
Baca juga: Gaya Hidup Sehat Bagi Pengidap Rheumatoid Arthritis
Gejala Osteoarthritis
Gejala osteoarthritis biasanya berkembang secara perlahan-lahan dan akan semakin parah seiring berjalannya waktu. Tapi, tingkat keparahan yang dialami setiap pengidap bisa berbeda-beda.
Gejala utama osteoarthritis adalah sendi terasa sakit dan kaku. Kadang-kadang gejala ini bahkan bisa menyebabkan pengidapnya sulit untuk melakukan kegiatannya sehari-hari. Rasa sakit atau nyeri pada sendi biasanya muncul saat sendi digerakkan, sedangkan sendi akan terasa kaku bila tidak digerakkan untuk beberapa waktu, misalnya saat bangun pagi.
Gejala osteoarthritis lainnya yang juga mungkin terjadi, antara lain:
- Kelenturan sendi menurun
- Sendi yang sering nyeri
- Sensasi dan suara gesekan pada sendi ketika digerakkan
- Otot melemah dan massa otot berkurang.
Lain lagi bila osteoarthritis terjadi di bagian tangan, maka gejala yang akan timbul adalah munculnya benjolan dan bengkak di sekitar jari. Dalam kasus tertentu, jari-jari tangan bisa terlihat bengkok dan muncul benjolan kista di belakangnya.
Gejala-gejala di atas bisa hilang kambuh maupun berlangsung secara terus-menerus. Kambuhnya penyakit ini juga dipengaruhi oleh jenis aktivitas yang dijalani serta cuaca.
Bila kamu adalah seorang atlet atau pekerja kasar yang mengalami gejala-gejala osteoarthritis di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Melalui pemeriksaan oleh dokter, dapat diketahui penyebab nyeri sendi yang kamu alami bila belum terdiagnosis maupun tingkat keparahan osteoarthritis bila sudah terdiagnosis.
Kamu juga bisa membeli obat pelega nyeri sendi melalui aplikasi Halodoc, lho. Enggak usah repot-repot keluar rumah, tinggal order melalui aplikasi dan obat pesanan kamu akan diantarkan dalam waktu satu jam. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga ya di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan