3 Komplikasi yang Bisa Terjadi karena Mata Malas
Halodoc, Jakarta - Pernah dengar soal mata malas? Kondisi yang dalam medis disebut amblyopia ini adalah gangguan penglihatan sebelah mata pada anak-anak. Mata malas terjadi karena otak dan mata tidak terhubung dengan baik, sehingga mengakibatkan penglihatan menurun. Bagaimana gejala dan komplikasi yang mungkin terjadi jika kondisi ini tidak ditangani dengan baik?
Adanya mata malas pada anak akan membuat kualitas atau fokus penglihatan yang dihasilkan oleh kedua belah mata berbeda. Akibatnya, otak hanya akan menerjemahkan penglihatan dari mata yang baik dan mengabaikan penglihatan dari mata yang mengalami gangguan (mata malas). Kondisi ini umumnya terjadi sejak lahir hingga usia 7 tahun. Pada beberapa kasus yang langka, penyakit ini dapat menyerang kedua belah mata.
Baca juga: Ini Nama Lain dari Mata Malas
Gejala yang Sulit Dideteksi Dini
Karena umum terjadi pada anak-anak, yang notabenenya belum bisa menjelaskan apa-apa yang terjadi padanya dengan baik, mata malas menjadi kondisi yang tergolong sulit dideteksi. Oleh sebab itu, orangtua perlu mewaspadai gejala dan tanda klinis berikut:
- Mata yang terlihat tidak bekerja secara bersamaan.
- Salah satu mata sering bergerak ke arah dalam atau luar (juling).
- Anak sulit memperkirakan jarak.
- Salah satu mata terlihat lebih sipit dibanding yang lain.
- Anak sering memiringkan kepala agar dapat melihat dengan lebih jelas.
- Kesulitan melihat benda 3 dimensi.
- Hasil tes penglihatan yang buruk.
Hal-Hal yang Menjadi Pemicu
Mata malas terjadi ketika koneksi saraf dari salah satu mata ke otak tidak terbentuk secara sempurna pada masa kanak-kanak. Mata dengan kemampuan penglihatan yang buruk akan mengirimkan sinyal visual yang kabur atau keliru ke otak. Lama-kelamaan, kinerja kedua mata menjadi tidak sinkron dan otak akan mengabaikan sinyal dari mata yang buruk tersebut.
Mata malas dapat terjadi pada seorang anak dengan dipicu oleh berbagai hal. Beberapa di antaranya adalah:
- Mata juling (strabismus). Ini merupakan pemicu terbanyak mata malas. Kondisi ini sering kali diturunkan secara genetik dalam keluarga.
- Gangguan refraksi, yaitu adanya perbedaan refraksi pada kedua mata, sehingga mata dengan penglihatan yang lebih jelas akan menjadi dominan untuk melihat. Contoh gangguan refraksi adalah rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme.
- Katarak pada anak. Katarak menyebabkan terjadinya pengapuran pada lensa mata, sehingga mengganggu penglihatan. Jika terjadi hanya pada salah satu mata, dapat memicu terjadinya mata malas pada anak.
- Luka pada kornea mata. Luka pada lapisan transparan di bagian depan mata ini (ulkus kornea) dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan memicu terjadinya mata malas pada anak.
Baca juga: Benarkah Juling Bisa Sebabkan Mata Malas?
Selain beberapa pemicu tadi, terdapat beberapa faktor yang berpotensi meningkatkan risiko terjadinya mata malas pada seorang anak. Di antaranya adalah:
- Kelahiran prematur.
- Bayi yang lahir dengan berat badan di bawah normal.
- Faktor keturunan, terutama jika ada riwayat mata malas dalam
- Gangguan perkembangan anak.
Komplikasi yang Bisa Terjadi
Seperti kebanyakan gangguan kesehatan lainnya, mata malas yang tidak segera ditangani berisiko menyebabkan komplikasi, seperti:
1. Tidak Berkembangnya Penglihatan Sentral
Jika amblyopia tidak diobati selama masa kanak-kanak, penglihatan sentral mungkin tidak berkembang dengan benar. Hal ini akan memengaruhi aktivitas sehari-hari mereka, seperti membaca dan menulis.
2. Strabismus Permanen
Strabismus atau mata juling adalah kondisi ketika mata tidak selaras dengan benar. Ini merupakan salah satu pemicu dari mata malas, dan bisa menjadi permanen jika mata malas tidak segera ditangani.
3. Kebutaan
Jika tidak diobati, anak-anak pengidap mata malas akhirnya dapat kehilangan penglihatan pada mata yang terpengaruh. Hilangnya penglihatan ini biasanya permanen.
Baca juga: Periksa Mata Sejak Dini, Kapan Sebaiknya Mulai Dilakukan?
Itulah sedikit penjelasan tentang mata malas, gejala, penyebab, dan komplikasinya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan