3 Jenis Kelainan Darah yang Mempengaruhi Pembekuan Darah

Ditinjau oleh  dr. Fitrina Aprilia   30 Juli 2019
3 Jenis Kelainan Darah yang Mempengaruhi Pembekuan Darah3 Jenis Kelainan Darah yang Mempengaruhi Pembekuan Darah

Halodoc, Jakarta – Kelainan darah tak hanya menyerang sel darah merah atau sel darah putih, tetapi juga bisa terjadi pada plasma darah. Dalam tubuh manusia, plasma darah merupakan bagian dari darah yang bertugas membawa sel darah. Bagian darah yang satu ini sering terlupakan, padahal memiliki fungsi yang tidak kalah penting dari sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit. Waspadai jika plasma darah terserang penyakit atau kelainan.

Plasma darah mengandung protein fibrinogen, yaitu protein yang berfungsi mengatur pembekuan darah. Bagian darah yang memiliki warna kuning ini juga berperan dalam mengangkut zat-zat penting melalui darah ke seluruh tubuh. Selain itu, plasma darah juga bertugas untuk membantu tubuh membuang limbah-limbah yang tidak dibutuhkan. Gangguan darah yang menyerang bagian ini bisa mengacaukan kinerja plasma darah. Cari tahu apa saja jenis gangguan darah yang bisa memengaruhi fungsi plasma darah. 

Baca juga: Mengenal Berbagai Jenis Kelainan Darah

Kelainan Darah yang Pengaruhi Pembekuan Darah 

Gangguan pada pembekuan darah bisa memengaruhi proses pembuangan limbah tubuh. Gangguan bisa terjadi karena beberapa penyakit atau kelainan darah, di antaranya: 

1. Hemofilia 

Salah satu kelainan darah yang bisa memengaruhi pembekuan darah adalah hemofilia. Penyakit genetik yang satu ini menyebabkan darah menjadi sulit membeku. Hemofilia umumnya disebabkan oleh kekurangan protein pembekuan darah alias faktor pembekuan. Hal itu menyebabkan pengidap penyakit ini akan mengalami kesulitan saat perdarahan, karena sulit untuk dihentikan dan darah terus mengalir. Hemofilia adalah jenis penyakit yang harus segera ditangani karena bisa menyebabkan komplikasi serius. 

Baca juga: Bisa Fatal, Kenali Komplikasi Akibat Hemofilia

2. Trombofilia

Berbeda dengan hemofilia yang menyebabkan darah sulit beku, trombofilia adalah kelainan darah yang menyebabkan darah mudah menggumpal. Kondisi ini juga sering disebut dengan istilah pengentalan darah, dan merupakan penyakit yang berhubungan dengan pembekuan darah. Pada beberapa kondisi, pengidap penyakit ini mungkin akan diwajibkan untuk mengonsumsi obat pengencer darah setiap hari. Hal itu bertujuan untuk menghindari terjadinya penggumpalan darah yang terjadi didalam pembuluh darah yang sehat, sehingga dapat berisiko menyumbat aliran darah dan berujung pada kondisi berbahaya.

3. Trombosis Vena Dalam

Trombosis vena dalam merupakan kelainan di mana terjadi penggumpalan darah di dalam pembuluh darah vena dalam yang besar dan dapat menyebabkan kondisi berbahaya. Deep vein thrombosis (DVT) alias trombosis vena dalam merupakan penyakit yang terjadi karena adanya penggumpalan darah di pembuluh darah vena, dan paling sering menyerang pembuluh darah vena di bagian kaki. Penyakit ini menyebabkan aliran darah melambat bahkan tersumbat. Darah yang tersumbat kemudian menyebabkan bagian tubuh bengkak, terasa nyeri, dan kemerahan.

Dalam kondisi yang parah, gumpalan darah bisa menyerang atau bergerak ke bagian tubuh lain, yaitu paru-paru. Gumpalan darah yang bergerak ke paru-paru harus diwaspadai, sebab bisa menyebabkan emboli paru dan berujung pada masalah pernapasan serius. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami keluhan menyerupai penyakit ini. 

Atau kamu bisa membicarakan seputar kelainan darah atau penyakit lain kepada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Baca juga: Perlu Tahu Perbedaan Donor Darah dan Donor Apheresis

Kelainan darah yang mengganggu kinerja plasma darah sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Peran plasma darah untuk kesehatan tubuh pun tidak main-main. Nyatanya, bagian darah ini bisa digunakan untuk membantu pengobatan mulai dari perdarahan akibat luka gores sampai penyakit yang lebih serius. Plasma darah juga bisa didonorkan melalui proses donor darah.