3 Jenis Keguguran yang Perlu Diwaspadai

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   21 Juni 2018
3 Jenis Keguguran yang Perlu Diwaspadai3 Jenis Keguguran yang Perlu Diwaspadai

Halodoc, Jakarta – Keguguran menjadi masalah kehamilan yang bagaikan momok untuk ibu hamil. Pastinya, tidak ada calon ibu yang ingin mengalami keguguran atau kegagalan kehamilan. Namun, tetap saja ada berbagai macam penyebab yang membuat ibu hamil rentan mengalami keguguran.

Biasanya, keguguran paling sering terjadi saat usia kandungan masih belum genap delapan minggu. Faktanya, banyak calon ibu yang belum memahami bahwa keguguran dan kematian janin merupakan dua hal yang jelas berbeda. Menginjak usia 20 minggu, kegagalan kehamilan tidak lagi disebut dengan keguguran, melainkan stillbirth atau lahir mati.

Penyebab Terjadinya Keguguran

Memang, ada banyak hal yang membuat calon ibu kehilangan calon janin atau keguguran. Namun, ibu juga perlu memahami bahwa tidak semua keguguran yang terjadi dapat diketahui dengan pasti penyebabnya. Masalah yang sering terjadi adalah, saat di awal kehamilan, calon ibu tidak mengetahui bahwa dirinya sedang hamil, hingga kemudian mengalami keguguran.

Kelelahan, pola hidup dan makanan yang tidak sehat, konsumsi minuman beralkohol, dan merokok adalah beberapa penyebab calon ibu bisa mengalami keguguran. Namun, adanya kelainan pada kromosom janin disinyalir menjadi penyebab utama ibu mengalami keguguran. Tidak heran, karena kurangnya kromoson dalam tubuh menyebabkan janin tidak mampu berkembang secara normal.

Baca juga: Perhatikan 5 Makanan Ini yang Menjadi Pemicu Keguguran

Usia pun menentukan risiko keguguran pada calon ibu. semakin tua usia calon ibu, maka risiko keguguran yang akan dialami pun menjadi lebih tinggi. Belum lagi jika calon ibu mengalami stres akibat berbagai permasalahan yang sedang dihadapi. Oleh karena itulah, menjaga asupan nutrisi serta mengendalikan emosi menjadi dua hal yang penting untuk dilakukan saat ibu tengah mengandung.

Jenis Keguguran yang Perlu Diwaspadai

Dalam dunia medis, ada tiga jenis keguguran yang paling sering terjadi, di antaranya:

Abortus Terancam (Threatened Miscarriage)

Jenis keguguran ini masih dapat diselamatkan dengan pertolongan medis. Abortus Terancam ditandai dengan terjadinya perdarahan di bagian jalan lahir, umumnya flek yang berwarna agak cokelat atau merah dan diikuti oleh rasa sakit di bagian punggung atau perut bawah.

Jika ibu mengalami keguuran jenis ini, ibu harus mengistirahatkan tubuh dan tidak melakukan berbagai aktivitas berat selama kurang lebih dua minggu. Selain itu, ibu hamil yang sedang mengalami kondisi ini disarankan untuk tidak melakukan hubungan intim, karena hubungan intim bisa menyebabkan terjadinya keguguran.

Keguguran Inkomplet (Incomplete Miscarriage)

Keguguran ini terjadi karena sebagian posisi janin tak lagi berada di dalam rahim ibu. akibatnya, ibu tidak lagi bisa melanjutkan proses kehamilan. Biasanya, ibu akan mengalami perdarahan hebat yang diikuti dengan rasa sakit pada bagian perut. Pada bagian jalan lahir terkadang terdapat gumpalan daging yang keluar bersamaan dengan darah.

Baca juga: Ibu Hamil, Wajib Tahu Penyebab dan Tanda Keguguran

Keguguran Komplet (Complete Miscarriage)

Keguguran komplet ditandai dengan janin yang telah sempurna keluar dari rahim ibu. Kondisi ini sulit dideteksi, oleh karenanya ibu perlu melakukan pengecekan dengan USG. Biasanya, dokter akan memberikan resep atau tindakan lanjutan seperti kuret untuk membersihkan rahim agar tidak terjadi infeksi di kemudian hari.

 

Itu tadi penyebab dan jenis keguguran yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil. Ibu perlu waspada apabila sering mengalami perdarahan saat sedang hamil muda, karena perdarahan disinyalir menjadi pemicu utama keguguran. Jangan lupa juga untuk rutin memeriksakan kesehatan kandungan. Jika ibu memerlukan informasi seputar kehamilan dan keguguran, ibu bisa menanyakan langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Ibu cukup download aplikasi Halodoc di ponsel melalui Google Play Store maupun App Store.