3 Gejala Bell's Palsy yang Sebabkan Kelumpuhan Wajah
"Gejala utama bell's palsy adalah kelumpuhan pada wajah, yang biasanya hanya pada salah satu sisi. Namun, gejala lainnya juga bisa terjadi, seperti sakit telinga dan gangguan pada mulut serta rahang."
Halodoc, Jakarta – Bell’s palsy adalah penyakit yang menyebabkan terjadinya kelumpuhan atau kelemahan pada salah satu sisi otot di wajah. Kondisi ini bisa membuat salah satu sisi dari wajah terlihat “mengendur” atau melorot ke bawah.
Meski begitu, kelumpuhan akibat bell’s palsy biasanya hanya terjadi sementara atau hanya berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Sayangnya, hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab penyakit ini. Tapi, banyak yang meyakini bahwa Bell’s Palsy bisa terjadi karena adanya infeksi dari beberapa jenis virus, seperti virus herpes simpleks (HSV), virus varicella-zoster, virus epstein barr, cytomegalovirus, sifilis, hingga penyakit lyme.
Gejala yang sering muncul sebagai tanda penyakit ini bisa berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya. Meski begitu, gejala Bell’s Palsy umumnya akan berkembang dengan cepat dan bisa mencapai puncaknya dalam waktu singkat, yaitu kurang dari tiga hari. Ada beberapa gejala umum yang biasanya muncul pada Bell’s Palsy, yaitu:
1. Kelumpuhan Wajah
Kelumpuhan pada wajah merupakan gejala yang khas dari kondisi ini dan dialami oleh hampir semua pengidap bell’s palsy. Biasanya, kelumpuhan dan kelemahan terjadi pada salah satu sisi wajah, yang kemudian terlihat melorot dan sulit untuk digerakkan. Kondisi ini juga akan dibarengi dengan kesulitan membuka atau menutup mata dan mulut.
2. Sakit Telinga
Selain kelumpuhan wajah, serangan Bell’s Palsy juga akan memicu gejala lainnya. Umumnya, penyakit ini juga akan menimbulkan gejala pada hampir semua bagian di sisi wajah yang diserang, termasuk telinga. Penyakit ini biasanya akan menyebabkan pengidapnya mengalami sakit telinga pada sisi wajah yang mengalami kelumpuhan.
Selain itu, bagian telinga yang terpengaruh juga akan menjadi lebih sensitif terhadap suara. Telinga yang mengalami gangguan juga akan berdenging, baik pada salah satu atau kedua telinga.
3. Gangguan pada Mulut dan Rahang
Bell’s palsy juga akan memengaruhi indera perasa yang menyebabkan bagian tersebut mengalami penurunan atau perubahan. Pada mulut, bell’s palsy bisa menyebabkan bagian tersebut mudah dan sering mengeluarkan air liur, bahkan tidak bisa dikontrol.
Bell’s Palsy juga ditandai dengan rasa kering pada seputar mulut. Setelah beberapa hari, gejala lain seperti rasa sakit di sekitar rahang, sakit kepala atau pusing, hingga kesulitan makan dan berbicara pun akan mulai terjadi.
Penyakit ini menyebabkan saraf pada wajah mengalami kerusakan dan berdampak pada indera perasa dan cara tubuh menghasilkan air mata dan ludah. Meski demikian, kelumpuhan yang terjadi karena penyakit ini hanya akan menyerang otot dan saraf wajah.
Bell’s Palsy menyerang secara tiba-tiba dan kelumpuhan akibat kondisi ini biasanya akan membaik dalam hitungan minggu. Meski demikian, gejala kelumpuhan pada sisi wajah atau bagian tubuh tertentu sama sekali tidak boleh diabaikan. Jika mengalami gejala seperti ini, sebaiknya segera temui dokter untuk mendapatkan penjelasan terkait kondisi tersebut dan mendapatkan pengobatan medis yang tepat.
Jika kamu merasa gejala yang mirip dengan Bell’s Palsy, namun masih ragu, coba tanya dokter di aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan