3 Fakta Tentang Anemia Defisiensi Zat Besi dan Folat
Halodoc, Jakarta - Anemia adalah suatu kondisi ketika jumlah sel darah merah (hemoglobin) lebih rendah dari jumlah normal. Orang yang mengidap anemia akan merasakan gejala umum seperti pusing dan lemah, lantaran tubuh mengalami kekurangan asupan darah yang kaya akan oksigen. Anemia dapat disebabkan oleh berbagai hal, yang kemudian membuatnya terbagi-bagi menjadi beberapa jenis. Dua jenis anemia yang akan dibahas lebih lanjut dalam artikel ini adalah anemia defisiensi zat besi (kurang zat besi) dan anemia defisiensi vitamin B12 dan folat.
Baca juga: Orang yang Berpotensi Terkena Anemia Defisiensi Zat Besi dan Folat
Berikut beberapa fakta tentang kedua jenis anemia tersebut, yang penting untuk diketahui:
1. Adanya Gangguan dalam Memproduksi Sel Darah Merah yang Sehat
Baik anemia defisiensi zat besi ataupun folat, terjadi ketika proses produksi sel darah merah yang sehat terganggu. Namun, hal yang menyebabkan terganggunya berbeda. Pada anemia defisiensi zat besi, penurunan jumlah sel darah merah yang sehat terjadi akibat kurang zat besi, yaitu salah satu zat yang berperan besar dalam menghasilkan komponen sel darah merah.
Anemia jenis ini dapat dipicu oleh beberapa kondisi, yaitu ketika tubuh kehilangan banyak sel darah dan zat besi tanpa bisa digantikan, tubuh tidak bekerja dengan baik dalam menyerap zat besi, atau kurangnya asupan makanan yang mengandung zat besi.
Sementara itu, pada anemia defisiensi vitamin B12 dan folat, kekurangan sel darah merah terjadi karena kurangnya asupan vitamin B12 dan B9 (biasa disebut folat), yang menyebabkan tubuh memproduksi sel-sel darah merah normal yang lebih besar dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Selain zat besi, kedua jenis vitamin tersebut merupakan jenis vitamin yang juga berperan dalam produksi sel darah merah sehat bagi tubuh.
Baca juga: Wanita Paling Rentan Kena Anemia Defisiensi Zat Besi
2. Memiliki Gejala yang Mengganggu Aktivitas
Meskipun banyak jenisnya, anemia pada dasarnya memiliki gejala umum yang serupa. Kurangnya asupan sel darah merah yang mengandung banyak oksigen dapat menyebabkan berbagai gangguan pada fungsi tubuh, dan menimbulkan gejala-gejala yang cukup mengganggu aktivitas. Beberapa gejala umum dari anemia defisiensi zat besi dan folat, antara lain:
-
Kelelahan.
-
Lemah, lesu, dan tidak bertenaga.
-
Sesak napas.
-
Kulit pucat.
-
Pada anemia defisiensi zat besi, kekurangan zat besi dalam waktu yang lama dapat menyebabkan gejala lain seperti sakit mulut, masalah menelan, atau kuku yang mudah patah dan keriting.
-
Sakit kepala.
-
Pada anemia defisiensi vitamin B12 dan folat, pengidapnya kerap mengalami detak jantung cepat (palpitasi).
Selain gejala umum dari kedua jenis anemia tersebut, ada gejala khusus yang juga dialami oleh pengidap anemia defisiensi vitamin B12 dan folat, antara lain:
-
Lidah terasa sakit dan merah (glositis).
-
Sariawan.
-
Parestesia.
-
Perubahan dalam cara berjalan dan bergerak.
-
Gangguan penglihatan.
-
Mudah marah.
-
Depresi.
-
Penurunan kemampuan mental Anda, seperti ingatan, pemahaman dan penilaian (demensia).
-
Mati rasa dan kesemutan di kaki dan tangan.
-
Kelemahan otot.
Baca juga: Bukan Penyakit Akut, Anemia Defisiensi Zat Besi dan Folat Bisa Sebabkan Kematian?
3. Dapat Mengganggu Pertumbuhan, Jika Terjadi pada Anak-Anak
Zat besi dan asam folat merupakan dua dari sekian banyak nutrisi penting yang dibutuhkan anak-anak dalam masa pertumbuhan. Itulah mengapa anak-anak yang mengalami kekurangan dua zat tersebut akan terganggu pertumbuhannya, terutama pertumbuhan fisik. Risiko lain dari defisiensi zat besi dan folat pada bayi dan anak-anak adalah perubahan fungsi otak, yang dapat mengakibatkan gangguan interaksi dengan orang lain di kemudian hari. Bahkan, bayi yang mengalami anemia defisiensi zat besi memiliki risiko cacat tahan lama dalam hal perkembangan mental dan kemampuan belajar.
Itulah sedikit penjelasan tentang anemia defisiensi zat besi dan folat yang perlu diketahui. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!