3 Fakta Penting Mengenai Demam Scarlet

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 Januari 2019
3 Fakta Penting Mengenai Demam Scarlet 3 Fakta Penting Mengenai Demam Scarlet

Halodoc, Jakarta - Demam scarlet atau dikenal dengan skarlatina, adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes yang mudah menular. Bakteri ini melepaskan racun yang menimbulkan ruam merah pada kulit.  Demam scarlet biasanya diidap oleh anak-anak yang berusia 5 hingga 15 tahun. Penyakit ini cukup berbahaya, dan jika tidak segera ditangani dengan tepat, demam scarlet dapat menyebabkan komplikasi pada jantung dan ginjal. Ketahui beberapa fakta tentang demam scarlet yang wajib kamu ketahui:

  • Demam Scarlet Mudah Menular

Bakteri penyebab penyakit ini dapat mudah menular melalui percikan air liur dari orang yang sedang terjangkit penyakit ini. Bakterinya juga dapat menular ketika bersin atau batuk, melalui minuman atau makanan dari peralatan yang sama dengan pengidap, benda yang terpercik air liur, serta tangan yang terkontaminasi yang belum dicuci dengan baik.

Baca Juga: 5 Pertolongan Pertama Pada Anak Demam

Sayangnya, tidak ada vaksin untuk mencegah demam ini. Pencegahan adalah kunci untuk tidak tertular penyakit ini, sehingga jika ada salah satu orang terdekat yang terjangkit penyakit ini ia juga wajib menjaga diri agar penyakitnya tidak menular ke orang lain. Mereka harus sering mencuci tangan dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik dan menghindari berbagi peralatan makan, seprei, handuk, atau barang-barang pribadi lainnya. Jika sabun dan air tidak tersedia, maka pembersih tangan berbasis alkohol yang mengandung setidaknya 60 persen dapat digunakan. Anak-anak yang mengidap penyakit demam scarlet  harus istirahat selama setidaknya 24 jam setelah mulai antibiotik. Parahnya lagi, seorang anak bisa terinfeksi penyakit ini lebih dari satu kali.

  • Ruam Merah adalah Gejala Paling Umum

Gejala paling umum dari penyakit ini adalah kemunculan ruam merah yang muncul 1 hingga 2 hari setelah penyakit mulai menginfeksi dan umumnya berlangsung selama 3 hingga 5 hari. Pada hari pertama atau kedua, ruam pertama kali muncul di leher, ketiak, dan selangkangan, lalu akan menyebar ke seluruh tubuh. Gejala lain yang dapat dirasakan antara lain sakit kepala, demam, sakit tenggorokan, pembengkakan amandel, menggigil, muntah, dan sakit perut. Lidah juga mengalami bintik-bintik seperti stroberi. Saat gejalanya muncul, maka orang tua wajib membawa anak segera mengunjungi dokter.

Baca Juga: Demam Scarlet Sebabkan Alergi Kulit Berlebihan

  • Antibiotik Wajib Diberikan untuk Mencegah Komplikasi

Penisilin atau amoksisilin adalah obat pilihan untuk mengobati infeksi streptokokus. Terapi antibiotik dianjurkan selama 10 hingga 14 hari. Pengidap penyakit ini wajib menyelesaikan perawatan antibiotik lengkap untuk mencegah resistensi dan masalah kesehatan jangka panjang. Jika tidak, maka ia akan merasakan kondisi seperti berikut ini:

  • Demam rematik.

  • Penyakit ginjal.

  • Otitis media.

  • Infeksi kulit.

  • Abses tenggorokan.

  • Pneumonia.

  • Radang sendi.

Ibuprofen atau acetaminophen dapat digunakan untuk mengobati demam dan nyeri. Ibuprofen hanya boleh digunakan untuk anak-anak di atas 6 bulan. Selain itu, pengidap demam scarlet harus minum banyak cairan untuk menjaga tenggorokan tetap lembap dan mencegah dehidrasi.

Baca Juga: Jangan Diabaikan, Demam Scarlet Bisa Sebabkan Komplikasi

Itulah beberapa fakta tentang demam scarlet yang perlu kamu ketahui. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar demam scarlet, jangan ragu bertanya kepada dokter Halodoc. Untuk berbicara kepada dokter, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc, melalui fitur Hubungi Dokter, via Chat atau Video/Voice Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!