3 Cara Jitu Mengatasi Anak yang Suka Memukul
Halodoc, Jakarta – Tidak sedikit orangtua yang merasa kebingungan menghadapi anak mereka yang sedang dalam masa tumbuh kembang dan memiliki sifat agresif, seperti marah-marah dan suka memukul. Kebiasaan memukul biasanya terjadi pada anak usia 18 bulan hingga 2,5 tahun. Pada masa ini anak masih sulit melakukan komunikasi verbal dengan orang-orang di sekitarnya, sehingga terkadang merasa frustasi dan marah karena keinginannya tidak terpenuhi.
Meskipun sifat ini normal, tetapi ibu tidak bisa membiarkan kebiasaan anak yang suka memukul atau terlalu agresif. Sifat agresif ini dapat menghilang seiring berkembang usia anak. Namun, ibu sebagai orangtua tetap harus mengontrol sifat agresif anak agar anak dapat mengendalikan perasaannya saat sedang merasa marah.
Baca juga: Trik Hentikan Kebiasaan Anak Mengisap Jari
Jangan biarkan anak memiliki sifat memukul hingga ia besar, karena hal ini bisa membuat anak dikucilkan saat berada di luar lingkungan rumah atau berada di sekitar teman-temannya. Berikut adalah cara yang ibu perlu lakukan agar anak berhenti suka memukul dan marah-marah.
- Bangun Komunikasi yang Baik dengan Anak
Lakukan komunikasi sesering mungkin dengan anak. Jika ibu dan Si Kecil sering berkomunikasi, tentu ibu akan lebih bisa mengerti apa yang diinginkan oleh anak. Bangun komunikasi yang menyenangkan antara ibu dan anak, sehingga ibu bisa memberikan nasihat atau saran yang baik untuk Si Kecil.
Jangan lupa saat berkomunikasi gunakan bahasa yang sederhana yang mudah dimengerti oleh Si Kecil. Selain ibu lebih mengerti karakter anak, dengan menciptakan komunikasi yang baik, anak juga akan lebih merasa aman, nyaman, dan lebih dihargai, karena pendapatnya juga didengarkan oleh ibu.
- Berikan Contoh yang Baik kepada Anak
Orangtua adalah guru utama bagi Si Kecil. Sebagai guru, tentu ibu ingin mengajarkan hal-hal baik kepada Si Kecil. Jangan lupa ajarkan sikap-sikap terpuji pada anak. Dengan memberikan contoh, anak akan lebih mudah untuk mengikuti dan meniru apa yang dilakukan oleh orangtuanya.
Jangan pernah memukul atau marah dengan melampiaskan pada fisik anak karena anak bisa meniru dan sikap agresifnya akan semakin terlihat. Selain akan membuat anak semakin agresif, dengan bersikap kasar pada anak, anak tidak akan mengerti apa yang ibu maksud. Akan lebih baik jika ibu bertindak tegas daripada memukul atau melampiaskannya pada fisik anak.
- Luangkan Waktu yang Cukup untuk Anak
Tidak ada salahnya meluangkan waktu untuk bermain dengan anak. Buatlah waktu dengan anak sesering mungkin dan buatlah permainan yang menyenangkan. Sesekali ibu boleh memberikan hadiah yang dia inginkan dengan mengajarkan sikap-sikap yang terpuji sebelumnya.
Jangan lupa juga untuk memuji anak atas apa yang dia lakukan selama satu hari di lingkungan rumah atau sekolah. Sehingga, anak akan mengerti bahwa perbuatannya baik dan akan membuat senang kedua orangtuanya. Sering-seringlah memeluk anak agar ibu semakin dekat dengan anak dan anak mengerti cara menggunakan tangan dengan lembut dan tidak memukul.
Baca juga: 5 Tips Memilih Mainan untuk Si Kecil
Perhatikan tumbuh kembang anak, jika ibu menemukan hal-hal yang ingin ditanyakan pada dokter ahli, ibu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk mengetahui jawaban mengenai pertanyaan seputar tumbuh kembang anak. Melalui fitur Contact Doctor ibu bisa bertanya melalui Voice/Video Call atau Chat dengan dokter ahli. Yuk, langsung download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!