2 Prosedur Medis pada Bayi dengan Atresia Ani
Halodoc, Jakarta – Atresia ani merupakan cacat lahir yang umum terjadi pada bayi. Diketahui terdapat 1 dari 5000 bayi yang baru lahir memiliki kondisi ini. Bayi dengan atresia ani mengalami gangguan dalam perkembangannya sehingga ada beberapa bagian tubuhnya yang tidak terbentuk dengan sempurna. Bila bayi mengalami atresia ani, sebaiknya segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan secepatnya karena kondisi ini sangat serius. Orangtua juga perlu tahu prosedur medis seperti apa yang biasanya dianjurkan dokter untuk memperbaiki kondisi cacat pada bayi ini.
Mengenal Atresia Ani
Sebelum mengetahui tindakan medis untuk mengatasi atresia ani, ada baiknya orangtua mengetahui dulu apa yang dimaksud dengan atresia ani.
Atresia ani merupakan salah satu jenis cacat lahir yang terjadi sejak trimester pertama kehamilan. Kondisi ini ditandai dengan bentuk rektum (bagian akhir usus besar) sampai lubang anus pada bayi yang tidak berkembang dengan sempurna. Namun, bentuk kelainan dari atresia ani pun bermacam-macam, antara lain:
-
Lubang anus menyempit atau tertutup.
-
Terbentuknya fistula atau saluran yang menghubungkan rektum dengan kandung kemih, uretra, pangkal Mr P atau Miss V.
-
Rektum yang tidak terhubung dengan usus besar.
Atresia ani lebih sering terjadi ke bayi laki-laki daripada bayi perempuan. Kondisi ini sangat memengaruhi tumbuh kembang anak nantinya. Itulah mengapa kondisi atresia ani perlu ditangani secepatnya agar faktor-faktor risiko dapat dikurangi.
Penyebab Atresia Ani
Normalnya, lubang anus, saluran kemih, dan kelamin janin terbentuk saat kehamilan mencapai usia tujuh hingga delapan minggu melalui proses pembelahan dan pemisahan dinding-dinding pencernaan janin. Bila masa perkembangan janin ini mengalami gangguan, kondisi inilah yang menyebabkan atresia ani.
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti, apa yang menyebabkan gangguan perkembangan tersebut terjadi. Namun, para pakar menduga faktor keturunan atau genetika turut memengaruhi terjadinya cacat lahir ini.
Gejala Atresia Ani
Bayi yang lahir dengan kondisi atresia ani umumnya menunjukkan gejala-gejala berikut:
-
Pada bayi perempuan, posisi lubang anus sangat dekat dengan Miss V.
-
Lubang anus tidak berada di tempat yang semestinya atau tidak terdapat lubang anus sama sekali.
-
Bayi tidak buang air besar dalam jangka waktu 24—48 jam setelah lahir.
-
Tinja keluar bukan dari anus, melainkan dari Miss V, pangkal penis, skrotum atau uretra.
-
Perut membesar.
Pengobatan Atresia Ani
Untuk menentukan prosedur medis yang tepat, dokter perlu melakukan pemeriksaan terlebih dahulu bayi yang mengalami atresia ani. Sebagai tindakan perawatan pertama, bayi yang tidak memiliki lubang anus akan diberi asupan melalui infus. Jika ada fistula (terowongan abnormal yang muncul antara dua saluran normal seperti di antara pembuluh darah, usus, ataupun organ tubuh), biasanya dokter akan memberikan antibiotik.
Namun, bayi dengan lubang anus yang tertutup tetap perlu dioperasi secepatnya guna membentuk saluran pembuangan untuk kotoran, sehingga sistem pencernaan tetap berjalan lancar. Penentuan waktu yang tepat kapan operasi harus dilakukan pun tidak bisa sembarangan. Mengingat operasi ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi karena posisi organ yang mengalami gangguan terletak jauh dalam panggul. Belum lagi faktor usia bayi yang sangat muda sehingga risiko komplikasi juga semakin meningkat. Dokter juga perlu mempertimbangkan kondisi kesehatan bayi. Pasalnya, pengidap atresia ani biasanya juga memiliki kelainan kongenital lainnya.
Berikut dua tindakan medis yang bisa dilakukan dokter untuk mengatasi atresia ani:
1. Kolostomi
Selama menunggu waktu yang tepat untuk melakukan operasi perbaikan, dokter akan membuat kolostomi, yaitu membuat lubang (stoma) di dinding perut sebagai saluran pembuangan sementara. Lubang ini akan disambungkan dengan usus dan kotoran yang keluar dari stoma akan ditampung dalam sebuah kantong yang dinamakan colostomy bag.
2. Perineal anoplasty
Perineal anoplasty ini merupakan salah satu jenis operasi perbaikan yang dilakukan dengan cara menutup fistula yang terhubung dengan saluran kemih atau Miss V, kemudian membuat lubang anus di posisi yang seharusnya. Tindakan operasi ini memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi, walaupun terkadang operasi perlu dilakukan lebih dari satu kali.
Nah, itulah dua prosedur medis yang biasanya dilakukan pada bayi dengan atresia ani. Kamu juga bisa membicarakan masalah kesehatan lainnya yang dialami oleh Si Kecil dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Dokter Halodoc yang terpercaya siap membantu kamu melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan