2 Penyakit Pernapasan yang Biasa Diidap Bayi
Halodoc, Jakarta - Bernapas adalah aktivitas yang dilakukan semua manusia untuk mendapatkan oksigen yang kemudian akan disalurkan ke seluruh tubuh. Karena begitu pentingnya oksigen bagi tubuh, maka apabila terjadi gangguan pada sistem pernapasan maka harus segera diatasi. Terlebih jika gangguan tersebut dirasakan oleh bayi. Dengan kondisi tubuh yang masih lemah, rapuh, serta membutuhkan waktu untuk beradaptasi, gangguan pada pernapasan bayi akan mengakibatkan kondisi yang cukup fatal.
Apabila suatu hari orangtua mendapati anak mengalami gangguan pernapasan, maka bergegaslah untuk membawa mereka ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Nah, berikut ini adalah beberapa jenis gangguan napas yang mungkin dapat menyerang bayi:
1. Bronkitis
Gangguan pernapasan yang cukup umum menyerang bayi adalah bronkitis. Penyakit ini merupakan infeksi pada area pernapasan yang dapat disembuhkan di rumah dengan beberapa perawatan, meskipun rawat inap mungkin diperlukan dalam beberapa kasus.Pada anak-anak, bronkitis akut biasanya muncul akibat infeksi virus seperti flu biasa atau flu. Terkadang bronkitis juga dapat terjadi akibat infeksi bakteri dan alergi pada asap, serbuk sari, dan debu.
Gejala bronkitis pada bayi antara lain:
-
Batuk kering atau basah (dipenuhi lendir), yang dapat menyebabkan dahak kuning, hijau, atau putih.
-
Dada terasa sesak bahkan nyeri.
-
Panas dingin.
-
Sering tersedak atau muntah.
-
Hidung berair, biasanya sebelum batuk.
-
Mengi.
-
Sakit tenggorokan.
-
Demam ringan.
Selain dengan membawanya ke dokter, bayi yang terserang penyakit ini wajib banyak istirahat dan memperbanyak asupan cairan, entah dari minuman atau makanan yang mengandung banyak air.
2. Pneumonia
Salah satu penyakit pernapasan pada bayi yang sering keliru ditangani oleh orangtua adalah pneumonia. Hal ini terjadi karena gejala yang terjadi sangat mirip dengan selesma, padahal penyakit ini merupakan proses radang akut pada jaringan paru akibat infeksi kuman yang kelak mengganggu pernapasan. Akibat kekurangpahaman ini, WHO mencatat bahwa 20 persen dari total kematian balita tiap tahun ternyata disebabkan oleh penyakit ini. Agar dapat melakukan penanganan yang tepat, berikut ini gejala dari pneumonia:
-
Awalnya bayi akan mengalami demam yang disertai batuk dan pilek, sakit kepala, dan hilang nafsu makan.
-
Setelah itu, napas bayi akan menjadi lebih cepat dan terkadang sesak. Jika usia anak kurang dari 2 bulan, napasnya lebih cepat dari 60 kali per menit. Jika usianya 2-12 bulan, napasnya lebih cepat dari 50 kali per menit. Sedangkan jika usianya 1-5 tahun, napasnya lebih cepat dari 40 kali per menit.
-
Pada kasus pneumonia berat, terlihat adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam, kejang, penurunan kesadaran dan suhu tubuh.
Pengobatan untuk pneumonia tidak selamanya harus dengan perawatan intensif. Hanya anak dengan usia di bawah 2 tahun yang wajib segera dirujuk ke rumah sakit, sementara yang lain dapat ditangani dengan pemberian obat sambil perawatan di rumah.
Untuk mencegah penyakit ini, orangtua dapat melakukan cara seperti dengan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, memberikan imunisasi lengkap, serta menjaga lingkungan tetap sehat dengan cara menghindarkannya dari asap rokok dan polusi udara lainnya.
Nah, jaga selalu kesehatan si buah hati dan segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendiskusikan masalah kesehatannya melalui Chat dan Video/Voice Call. Download segera aplikasi Halodoc di di App Store dan Google Play sekarang juga!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan