2 Faktor dan Cara Menangani Retinoblastoma
Halodoc, Jakarta – Retinoblastoma merupakan kanker mata yang bisa menyerang salah satu atau kedua mata. Sel kanker ini bermula di retina atau selaput jala mata. Retina sendiri terdiri dari jaringan saraf yang berfungsi untuk menangkap cahaya dan mengirimkannya ke otak melalui saraf optik sehingga mata bisa melihat. Namun pada kasus retinoblastoma, sel-sel mata yang disebut retinoblas tidak berubah menjadi sel matang, tapi malah terus membelah diri sehingga membentuk kanker dalam retina. Yuk, cari tahu faktor apa saja yang bisa menyebabkan retinoblastoma terjadi dan bagaimana cara menanganinya.
Retinoblastoma paling sering terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Si Kecil bisa saja sudah mengidap kanker ini sejak dia masih berada dalam kandungan. Selama tahap awal pertumbuhan anak, sel retinoblas yang sudah membelah diri menjadi sel baru yang seharusnya berkembang menjadi sel retina yang matang. Namun pada anak yang mengidap retinoblastoma, terjadi mutasi gen yang akhirnya menyebabkan sel tumbuh terus-menerus secara tidak terkendali.
Sampai saat ini belum diketahui apa yang menjadi penyebab terjadinya perubahan atau mutasi gen tersebut. Namun, sekitar 25 persen kasus retinoblastoma merupakan penyakit yang diturunkan dari orang tua. Walaupun hanya salah satu orangtua yang memiliki kelainan gen, tapi anak tetap berisiko tinggi mengalami retinoblastoma. Retinoblastoma yang terjadi karena faktor genetik biasanya menyerang kedua mata. Sementara retinoblastoma yang tidak diturunkan dari orangtua biasanya hanya menyerang salah satu mata.
Faktor Risiko Retinoblastoma
Ada dua faktor utama yang mungkin bisa meningkatkan risiko seseorang terkena retinoblastoma:
1. Usia
Retinoblastoma paling sering terjadi pada anak-anak yang berusia kurang dari 3 tahun. Bila retinoblastoma terjadi karena bawaan atau turunan, maka penyakit ini bisa langsung segera diketahui pada tahun pertama kehidupan anak. Namun bila retinoblastoma bukan disebabkan oleh faktor genetik, penyakit ini biasanya bisa didiagnosis saat anak berusia 1—2 tahun. Retinoblastoma jarang terjadi pada anak-anak yang berusia lebih tua ataupun orang dewasa.
2. Faktor Genetik
Orangtua yang mengidap retinoblastoma atau memiliki kelainan gen berisiko menurunkan penyakit tersebut kepada anak-anaknya.
Cara Menangani Retinoblastoma
Tindakan yang dilakukan untuk menangani retinoblastoma bisa berbeda-beda tergantung dari tingkat keparahan penyakit tersebut. Namun umumnya, retinoblastoma bisa diatasi dengan melakukan terapi yang mampu membunuh sel kanker dalam retina mata. Pilihan terapi yang bisa dilakukan untuk menangani retinoblastoma, antara lain:
1. Terapi Laser
Terapi ini berguna untuk menghancurkan pembuluh darah yang memasok nutrisi bagi tumor, sehingga sel kanker bisa dimatikan.
2. Termoterapi
Terapi ini menggunakan gelombang panas dari sinar laser, seperti gelombang mikro atau ultrasound yang akan diarahkan ke sel kanker.
3. Krioterapi
Terapi ini disebut juga dengan terapi dingin karena menggunakan cairan nitrogen untuk membekukan sel kanker sebelum diangkat. Proses pembekuan dan pengangkatan ini perlu dilakukan beberapa kali sampai sel kanker hilang seluruhnya.
4. Radioterapi
Metode ini dilakukan dengan menggunakan sinar X. Ada dua jenis radioterapi, yaitu radiasi internal dan eksternal. Pada radiasi internal, bahan radioaktif ditempatkan langsung di dekat tumor selama beberapa hari untuk memberikan efek radiasi terhadap tumor. Sedangkan pada radiasi eksternal, radiasi dipancarkan melalui sebuah mesin untuk memberikan paparan yang lebih besar.
5. Kemoterapi
Dalam kemoterapi, pengidap akan diberikan obat dalam bentuk oral atau suntikan ke pembuluh darah yang mampu membunuh atau menghambat pertumbuhan sel kanker.
6. Operasi Pengangkatan Bola Mata
Bila tumor sudah sangat besar dan sulit untuk ditangani, maka dokter akan menganjurkan pengidap untuk melakukan operasi pengangkatan bola mata.
Perhatikan selalu kesehatan mata anak. Bila anak mulai menunjukkan gejala retinoblastoma, segera periksakan anak ke dokter mata. Retinoblastoma yang terdeteksi sebelum menyebar keluar dari bagian mata masih bisa disembuhkan sepenuhnya dengan beberapa pilihan penanganan di atas. Ibu juga bisa membicarakan masalah kesehatan anak dengan menggunakan aplikasi Halodoc, lho. Hubungi dokter dengan menggunakan Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan