12 Faktor Ini Tingkatkan Risiko Diabetes Melitus
Halodoc, Jakarta – Kamu pasti sudah tidak asing lagi mendengar penyakit bernama diabetes melitus (DM) atau yang sering disebut juga kencing manis. DM merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula (glukosa) darah hingga di atas normal.
Normalnya, makanan yang kita konsumsi akan diproses oleh tubuh menjadi glukosa dan digunakan sebagai energi. Hormon yang berfungsi untuk membantu glukosa diserap oleh sel-sel tubuh adalah insulin. Hormon ini dihasilkan oleh pankreas.
Namun, pada pengidap diabetes, tubuh tidak menghasilkan jumlah insulin yang cukup atau insulin tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi inilah yang mengakibatkan peningkatan kadar gula dalam darah.
Diabetes mellitus merupakan penyakit serius yang tidak boleh disepelekan karena bisa menyebabkan komplikasi kesehatan yang fatal, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kebutaan, amputasi, bahkan kematian. Namun, DM sebenarnya adalah penyakit yang bisa dicegah. Salah satu caranya adalah dengan mengetahui faktor-faktor risiko diabetes mellitus di sini.
Jenis-Jenis Diabetes Melitus
Secara umum, diabetes mellitus bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Diabetes tipe 1 terjadi karena adanya kondisi autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh pengidap sendiri yang menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini mengakibatkan kadar gula darah jadi meningkat, sehingga memicu terjadinya kerusakan pada organ-organ tubuh. Masih belum diketahui apa penyebab kondisi autoimun ini. Namun, dugaan paling kuat adalah karena adanya faktor genetik yang dimiliki pengidap dan ditambah lagi dengan faktor lingkungan.
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi. Diabetes ini disebabkan karena sel-sel tubuh kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak bisa dipergunakan dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin). Hampir sebagian besar pengidap diabetes di dunia mengalami diabetes tipe 2.
Baca juga: Diabetes Tipe 1 dan 2, Lebih Bahaya Mana?
Selain kedua jenis diabetes tersebut, ada juga jenis diabetes khusus pada ibu hamil yang dinamakan diabetes gestasional. Diabetes pada kehamilan ini disebabkan oleh perubahan hormon, sehingga gula darah biasanya akan kembali normal setelah ibu hamil melahirkan.
Faktor Risiko Diabetes Melitus
Nah, setiap jenis diabetes mellitus memiliki faktor risiko yang berbeda-beda. Berikut ini faktor-faktor risiko diabetes tipe 1:
-
Memiliki anggota keluarga yang mengidap diabetes tipe 1
-
Terkena infeksi virus
-
Orang berkulit putih dipercaya lebih berisiko mengalami diabetes tipe 1 dibandingkan ras lain
-
Bepergian ke daerah yang jauh dari khatulistiwa (ekuator)
-
Usia. Meskipun diabetes tipe 1 bisa muncul pada usia berapapun, tapi penyakit ini banyak dialami oleh anak-anak berumur 4–7 tahun dan 10–14 tahun.
Baca juga: Cegah Gula Darah Naik dengan Ketahui 5 Pantangan Pengidap Diabetes
Sedangkan faktor risiko diabetes mellitus tipe 2 adalah sebagai berikut:
-
Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
-
Memiliki riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2.
-
Kurang aktif bergerak. Aktivitas fisik bisa membantu seseorang untuk mengontrol berat badan, membakar glukosa sebagai energi, dan membuat sel tubuh lebih sensitif terhadap insulin. Itulah mengapa, orang yang kurang beraktivitas fisik akan lebih mudah terkena diabetes tipe 2.
-
Usia. Risiko terkena diabetes tipe 2 akan meningkat seiring bertambahnya usia.
-
Mengidap tekanan darah tinggi atau hipertensi.
-
Memiliki kadar kolesterol dan trigliserida yang tidak normal. Orang yang memiliki kadar kolesterol baik atau HDL (high-density lipoprotein) yang rendah, tapi kadar trigliseridanya tinggi lebih berisiko mengalami diabetes tipe 2.
-
Mengidap polycystic ovarian syndrome (PCOS). Khusus pada wanita, memiliki riwayat penyakit PCOS membuat seorang wanita berisiko tinggi mengalami diabetes tipe 2.
Sedangkan pada ibu hamil, risiko mengalami diabetes gestasional semakin besar bila ibu mengidap diabetes tipe 2.
Nah, itulah faktor-faktor risiko diabetes mellitus berdasarkan jenisnya. Bila kamu memiliki faktor risiko tersebut, segeralah mulai upaya pencegahan diabetes melitus dengan memeriksakan kadar gula darah kamu secara berkala, melakukan diet sehat, olahraga teratur, berhenti merokok, dan mengontrol penyakit yang mendasari, seperti hipertensi, kolesterol dan PCOS.
Baca juga: Ketahui Pemeriksaan Kesehatan untuk Pengidap Diabetes
Untuk memeriksa kadar gula darah, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc, lho. Caranya praktis banget, tinggal pilih fitur Lab Service dan petugas lab akan datang ke rumahmu untuk memeriksa kesehatanmu. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.