Yang Terjadi pada Tubuh Jika Terjangkit Virus Ebola

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   29 Desember 2018
Yang Terjadi pada Tubuh Jika Terjangkit Virus EbolaYang Terjadi pada Tubuh Jika Terjangkit Virus Ebola

Halodoc, Jakarta – Serangan virus ebola masih menjadi masalah global dan momok bagi sebagian besar manusia. Meski hingga kini ebola masih belum pernah ditemukan di Indonesia, tapi kewaspadaan tetap dibutuhkan. Apalagi serangan virus ebola bisa menjadi satu wabah yang mematikan dan sulit dicegah. Pengetahuan dasar seputar infeksi virus ebola sangat dipentingkan.

Baca juga: Indonesia Aman dari Ebola, Benarkah?

Ebola merupakan jenis penyakit yang terjadi karena adanya infeksi virus. Jika tidak ditangani segera, penyakit ini bisa berakibat fatal, bahkan hingga menyebabkan kematian. Serangan virus ebola tidak hanya bisa menyebabkan kematian pada pengidapnya, tapi bisa juga menyerang lingkungan dan orang di sekitarnya. Sebab, ebola termasuk dalam jenis penyakit menular dan bisa menjangkiti siapa saja.

Penularan virus penyebab ebola bisa terjadi ketika manusia mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi pemicu penyakit, salah satunya air liur kelelawar. Penularan juga bisa terjadi saat seseorang menyentuh benda-benda yang telah terkena air liur kelelawar, kemudian menyentuh mata dan mulut sendiri.

Yang Terjadi saat Tubuh Terserang Virus Ebola

Pada manusia, penyebaran virus ebola bisa terjadi melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh orang yang sebelumnya sudah terinfeksi, seperti urine, tinja, air liur, dan air mani. Hal yang perlu diingat, ebola merupakan jenis penyakit mematikan dan bisa sangat berbahaya jika tidak mendapat penanganan yang tepat.

Seseorang dikatakan mengalami kontak langsung jika cairan tubuh orang yang sudah terinfeksi menyentuh mata, mulut, hidung, ataupun luka yang terbuka. Penularan virus ini sangat jarang terjadi karena bersin atau batuk, yaitu kondisi yang menyebabkan cairan tubuh berada di udara.

Setelah menjangkiti tubuh seseorang, virus ebola biasanya akan mulai menunjukkan gejala tertentu. Namun sebelumnya, terdapat masa inkubasi alias rentang waktu antara masuknya virus ke dalam tubuh hingga muncul gejala pertama. Maka inkubasi virus ebola adalah sekitar 2 hingga 21 hari. Setelah itu, baru mulai muncul gejala awal yang menjadi tanda infeksi virus ebola.

Gejala yang sering muncul, di antaranya demam, sakit kepala, mudah merasa lemas, hingga nyeri pada otot dan sendi. Seiring berjalannya waktu, pengidapnya mungkin akan mulai merasakan sakit di seputar tenggorokan, muntah, sakit perut, diare, muncul ruam, gangguan fungsi hati dan ginjal, serta perdarahan yang bisa keluar dari mulut, mata, hidung, ataupun telinga.

Baca juga: Alasan Virus Ebola Bisa Jadi Masalah Global

Virus ebola bisa menyebar dengan sangat cepat dan berubah mematikan. Maka dari itu, sangat penting untuk menghindari kontak langsung dengan orang yang sudah terinfeksi atau memiliki tanda terinfeksi ebola. Risiko penularan virus ebola meningkat pada keluarga yang tinggal satu rumah atau orang yang merawat “pasien ebola”.

Lingkungan yang terkontaminasi virus ebola juga memiliki risiko tinggi untuk menularkan penyakit ini. Misalnya, pemakaian pakaian atau benda yang sama dengan pengidap ebola. Pasalnya, setelah memegang benda yang sudah terkontaminasi, maka ada kemungkinan seseorang akan memegang mata, mulut, ataupun hidung sendiri. Saat itulah terjadi penularan virus ebola.

Baca juga: Ini 3 Alasan Mengapa Ebola Mematikan

Cari tahu lebih lanjut mengenai ebola atau infeksi virus lainnya dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Lebih mudah menghubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!