Yang Terjadi pada Tubuh Jika Alergi Telur
Halodoc, Jakarta – Telur merupakan salah satu makanan sehat yang kaya akan berbagai macam gizi, salah satunya adalah protein. Mengonsumsi telur setiap hari sangat dianjurkan karena bisa memberikan banyak manfaat baik bagi kesehatan tubuh. Namun, bagi orang yang memiliki alergi telur, mengonsumsi makanan tersebut justru bisa memicu timbulnya gejala-gejala alergi seperti gatal-gatal dan ruam merah di kulit. Sebenarnya apa yang terjadi pada tubuh saat seorang pengidap alergi telur mengonsumsi telur? Yuk, cari tahu jawabannya di sini.
Sebagian orang akan mengeluarkan reaksi yang tidak biasa saat mengonsumsi makanan tertentu. Hal ini berarti orang tersebut memiliki alergi makanan. Nah, salah satu jenis makanan yang bisa jadi penyebab alergi adalah telur. Biasanya alergi telur lebih sering dialami oleh anak-anak daripada orang dewasa. Penyebab alergi telur dapat terjadi karena sistem kekebalan tubuh kita keliru merespons protein yang berasal dari telur dan menganggapnya sebagai ancaman.
Alergi telur sebaiknya tidak disepelekan karena pada kasus tertentu dapat mengakibatkan anafilaksis atau reaksi alergi parah. Bila tidak ditangani sesegera mungkin anafilaksis dapat membahayakan nyawa pengidapnya.
Gejala Alergi Telur
Ha yang terjadi pada tubuh pengidap alergi telur saat mengonsumsi telur adalah antibodi tubuh akan memberi respon dengan melepaskan histamin dan senyawa kimia lainnya. Respon tubuh inilah yang menyebabkan munculnya gejala-gejala alergi. Gejala alergi dapat muncul sesaat sampai beberapa jam setelah pengidap mengonsumsi telur. Gejala umum alergi telur, antara lain:
- Gatal-gatal,
- Peradangan atau ruam merah pada kulit,
- Hidung tersumbat atau pilek dan bersin,
- Kram perut,
- Mual dan muntah, dan
- Gangguan pencernaan seperti sakit perut dan diare (biasanya terjadi pada pengidap alergi putih telur).
Selain gejala di atas, alergi telur juga bisa menimbulkan gejala yang mirip dengan penyakit asma, seperti mengi (sulit bernapas dan napas berbunyi), sesak napas, batuk, dan sakit dada.
Reaksi alergi yang awalnya ringan berpotensi berkembang menjadi lebih parah pada serangan alergi berikutnya. Hati-hati bila gejala-gejala anafilaksis berikut mulai terjadi:
- Sakit atau kram di area perut.
- Denyut nadi semakin cepat.
- Tenggorokan membengkak atau terdapat benjolan di tenggorokan, sehingga sulit bernapas.
Cara Mencegah Alergi Telur
Jadi, bagi kamu yang memiliki alergi telur, sebaiknya hindarilah mengonsumsi telur maupun semua makanan yang mengandung telur untuk mencegah reaksi alergi muncul. Berikut beberapa makanan yang perlu kamu waspadai karena berpotensi mengandung telur di dalamnya:
- Berbagai jenis pasta, seperti spageti, fusili, dan makaroni.
- Puding dan karamel.
- Makanan yang dilapisi tepung roti.
- Daging olahan, daging cincang, dan bakso.
- Saus untuk salad, termasuk mayones.
Kamu juga perlu memerhatikan beberapa istilah yang dimulai dengan kata “ovo” atau “ava” yang sering ditemukan pada makanan olahan, karena istilah itu berarti makanan tersebut mengandung campuran telur.
Cara Mengobati Alergi Telur
Bila kamu tidak sengaja mengonsumsi telur dan reaksi alergi mulai terjadi, kamu bisa mengonsumsi obat antihistamin yang diresepkan oleh dokter untuk meredakan gejalanya. Namun, obat ini tidak bisa diminum untuk pencegahan maupun untuk meredakan reaksi alergi yang parah.
Untuk mengatasi reaksi alergi yang parah atau anafilaksis, perlu menggunakan suntikan epinephrine. Namun, sebaiknya segera pergi ke rumah sakit agar gejala-gejala alergi benar-benar hilang.
Kamu bisa membeli obat alergi di Halodoc lho. Jadi, enggak perlu repot-repot keluar rumah, tinggal order lewat fitur Apotik Antar, dan pesananmu akan diantar dalam waktu satu jam. Jadi, tunggu apa lagi? Download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan