Waspadai Depresi yang Dipicu Gangguan Metabolik
Halodoc, Jakarta - Tubuh setiap makhluk hidup, contohnya manusia, harus melakukan metabolisme agar dapat tetap beraktivitas. Hal tersebut terjadi ketika tubuh mendapatkan energi dengan cara menyerap makanan yang telah diolah di dalam tubuh karena setiap aktivitas yang dilakukan membutuhkan energi.
Walau begitu, mungkin saja seseorang mengalami gangguan pada metabolismenya. Kelainan tersebut dapat membuat produksi energi terganggu yang akhirnya memengaruhi aktivitas. Selain itu, gangguan metabolik juga dapat menyebabkan depresi. Baca bahasan lengkapnya di sini!
Baca juga: Ini Cara Mengobati Gangguan Metabolik
Gangguan Metabolik Dapat Sebabkan Depresi
Metabolisme seseorang mungkin saja terganggu yang disebabkan oleh beberapa hal. Seseorang yang mengidap gangguan metabolik dapat disebabkan oleh kelainan genetik yang dikarenakan enzim pada proses metabolisme hilang atau rusak. Selain itu, kamu juga dapat mengidap gangguan ini karena makanan, infeksi, dan lainnya.
Ternyata, gangguan metabolik yang terjadi dapat menyebabkan seseorang mengalami depresi. Hal tersebut disebabkan perasaan sedih yang terjadi karena masalah kesehatan yang menyerang. Gangguan metabolik sebabkan depresi yang parah jika tidak segera mendapat pengobatan.
Kelainan ini mempunyai hubungan dua arah dengan depresi yang terjadi. Awalnya, kamu mungkin hanya mengalami perasaan stres. Ketika perasaan itu telah bertumpuk, maka timbullah gangguan depresi. Ketika terjadi, energi dan motivasi kamu mungkin telah menurun drastis.
Ketika terjadi, kamu mungkin tidak mempunyai keinginan untuk menyembuhkan diri. Lama-kelamaan, kondisi fisik kamu semakin memburuk yang membuat lebih mudah terserang penyakit lainnya. Maka dari itu, sebelum stres yang terjadi menjadi berkembang, ada baiknya untuk memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan dini.
Baca juga: Bisakah Gangguan Metabolik Dicegah?
Gejala dari Gangguan Metabolik
Gangguan metabolik dapat sebabkan depresi, karenanya harus segera diatasi. Agar kamu dapat mengatasinya secara dini, mengetahui gejala dari kelainan ini sangat penting. Memang, gangguan ini dapat menimbulkan gejala yang berbeda-beda tergantung kelainan yang menyebabkannya. Berikut adalah beberapa gejalanya:
-
Merasakan nyeri pada perut.
-
Tubuh yang terasa letih dan lesu.
-
Berat badan menurun drastis.
-
Nafsu makan yang menurun.
-
Aroma keringat, urine, hingga napas yang tidak biasa.
-
Sangat kesulitan untuk meningkatkan berat badan.
Jika kamu mempunyai pertanyaan terkait gangguan metabolik, dokter dari Halodoc siap menjawabnya. Caranya mudah, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan! Selain itu, kamu juga dapat membeli obat tanpa ke luar rumah dengan aplikasi ini.
Diagnosis Gangguan Metabolik
Gangguan ini dapat terjadi sejak seseorang baru dilahirkan dan umumnya gejalanya telah muncul. Ketika dokter melihat gejalanya, maka cara memastikannya adalah dengan melakukan tes skrining secara rutin. Apabila gangguan tersebut tidak terdeteksi, maka tidak akan diketahui hingga gejalanya terjadi untuk pertama kali. Setelah itu, dokter mungkin akan melakukan tes DNA.
Baca juga: Gangguan Metabolik Bisa karena Genetik?
Mengalami Depresi, Lakukan Pengobatan Ini
Jika kamu mengalami salah satu gejala tersebut, penting untuk mengambil tindakan. Depresi adalah penyakit nyata yang memengaruhi tidak hanya otak, tetapi juga seluruh tubuh. Kamu dapat mencari perawatan yang membantu agar merasa lebih baik. Pilihan perawatan utama adalah obat-obatan dan terapi bicara (psikoterapi). Berikut beberapa pengobatan yang dapat dilakukan:
-
Mengonsumsi Antidepresan. Obat ini mungkin diresepkan untuk memperbaiki ketidakseimbangan bahan kimia otak yang berperan dalam menjaga suasana hati. Terdapat beberapa jenis antidepresan yang dapat membantu meningkatkan suasana hati, tidur, nafsu makan, dan fokus. Efeknya dapat terasa setelah satu atau dua minggu.
-
Terapi bicara. Hal ini dapat membantu kamu untuk mengubah pola dalam pikiran, perilaku, dan hubungan yang dapat mengarah pada depresi. Cara ini dapat membantu kamu untuk mengatasi masalah di antara sesi terapi. Seperti halnya obat-obatan, menjadi lebih baik membutuhkan waktu. Banyak orang dengan depresi melihat peningkatan besar hanya setelah 10 hingga 15 sesi.
-
Aktivitas fisik. Melakukan aktivitas fisik dan olahraga yang teratur membantu meredakan depresi. Hal tersebut karena dalam tubuh yang sehat juga akan berdampak pada mental yang sehat.