Waspadai Crohn, Penyakit yang Bisa Meningkatkan Komplikasi Berbahaya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 Oktober 2018
Waspadai Crohn, Penyakit yang Bisa Meningkatkan Komplikasi BerbahayaWaspadai Crohn, Penyakit yang Bisa Meningkatkan Komplikasi Berbahaya

Halodoc, Jakarta – Penyakit pencernaan bisa menjadi komplikasi yang berbahaya bila tidak ditangani dengan benar salah satunya adalah crohn’s disease (penyakit crohn). Penyakit crohn adalah penyakit radang usus yang dapat menyebabkan radang saluran pencernaan sehingga mengakibatkan sakit perut, diare berat, kelelahan, penurunan berat badan, bahkan kekurangan gizi.

Peradangan yang disebabkan oleh crohn’s disease bisa menyebar jauh sampai ke dalam lapisan usus sehingga bisa menyebabkan komplikasi yang mengakibatkan kematian. Gejala-gejala awal pengidap penyakit crohn yang harus diwaspadai, yaitu:

1. Diare,

2. Demam,

3. Kelelahan,

4. Nyeri perut dan kram,

5. Mengalami perdarahan,

6. Perlukaan di mulut,

7. Nafsu makan berkurang dan penurunan berat badan yang signifikan, dan

8. Nyeri di sekitar anus karena peradangan dari terowongan ke kulit (fistula)

Kemudian, pengidap crohn’s disease  yang parah juga sangat mungkin mengalami:

1. Radang kulit, mata, dan sendi

2. Radang hati atau saluran empedu

3. Pertumbuhan ataupun perkembangan seksual yang tertunda

Penyebab dan Risiko Crohn’s Disease

Penyebab pasti crohn’s disease masih belum diketahui secara jelas. Diet dan stres menjadi faktor yang dapat memperburuk situasi, selain faktor keturunan dan sistem kekebalan tubuh yang tidak berfungsi. Ketika sistem kekebalan tubuhmu mencoba melawan mikroorganisme yang menyerang, maka respons imun yang abnormal menyebabkan sistem kekebalan menyerang sel-sel dalam saluran pencernaan juga. Maka dari itu faktor ini disebut-sebut bisa menjadi penyebab crohn.

Faktor risiko untuk crohn’s disease adalah usia di mana ada kecenderungan pengidap berusia di bawah 30 tahun. Walaupun tidak mendominasi, tetapi etnis menjadi salah satu faktor juga di mana penyakit crohn meningkat di antara orang kulit hitam yang tinggal di Amerika Utara dan Inggris.

Faktor genetis ternyata juga menjadi penentu, sebanyak 1 dari 5 orang dengan penyakit crohn memiliki anggota keluarga dengan penyakit sama. Merokok dan lokasi tempat tinggal di daerah perkotaan ataupun kawasan industri juga sangat mungkin mengembangkan crohn’s disease.

Komplikasi Crohn’s Disease

Ada berbagai komplikasi yang diakibatkan oleh crohn’s disease, di antaranya:

1. Sumbatan Usus

Penyakit crohn mempengaruhi ketebalan dinding usus. Seiring berjalannya waktu, bagian-bagian usus bisa parut dan menyempit sehingga dapat menghalangi aliran isi pencernaan. Karena itu, mungkin memerlukan pembedahan untuk mengangkat bagian yang sakit dari usus.

2. Ulkus

Peradangan kronis dapat menyebabkan luka terbuka (borok) di saluran pencernaan, termasuk mulut, anus, dan di daerah genital (perineum).

3. Fistula

Kadang-kadang bisul dapat meluas sepenuhnya melalui dinding usus sehingga menciptakan fistula (koneksi abnormal antara bagian tubuh yang berbeda). Fistula dapat berkembang di antara usus dan kulit atau antara usus dan organ lain.

Ketika fistula berkembang di perut, maka makanan dapat memotong area usus yang diperlukan untuk penyerapan. Fistula dapat terjadi antara lilitan usus ke dalam kandung kemih atau vagina, bahkan keluar melalui kulit.

4. Malnutrisi

Diare, sakit perut, dan kram menyulitkan kamu untuk makan, sedangkan untuk usus sendiri akan kesulitan untuk menyerap cukup banyak nutrisi. Kondisi ini bisa mengembangkan anemia karena zat besi rendah atau kekurangan vitamin B12.

5. Kanker Usus Besar

Memiliki penyakit crohn bisa yang mempengaruhi usus besar dan meningkatkan risiko kanker usus besar. Masalah kesehatan lainnya adalah anemia, gangguan kulit, osteoporosis, radang sendi, dan penyakit empedu atau hati.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai crohn’s disease ataupun penyakit crohn serta informasi kesehatan lainnya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga: