Waspada TBC, Batuk Parah yang Sebabkan Kematian
Halodoc, Jakarta - Mau tahu berapa banyaknya jumlah pengidap tuberkulosis (TBC) di negara kita? Menurut laporan WHO 2017, diperkirakan setidaknya ada 1.020.000 kasus TBC di Indonesia. Tapi, hanya 420.000 kasus yang terlapor ke Kementerian Kesehatan.
Angka di atas membuat negara kita berada di peringkat kedua kasus TBC terbanyak di dunia setelah India. Di bawah itu menyusul China, Filipina, Pakistan, Nigeria, dan Afrika Selatan.
TBC atau juga dikenal dengan TB merupakan penyakit yang menyerang paru-paru. Kita mesti hati-hati dengan penyakit ini, karena TBC bisa menyebabkan kematian bila tak ditangani dengan tepat. Mereka yang belum diperiksa dan diobati akan menjadi sumber penularan bagi orang di sekitarnya.
Nah, inilah yang membuat seakan-akan masalah TBC tak kunjung usia. Yang perlu dicatat, dunia ingin mencapai eliminasi TBC pada tahun 2030, dan Indonesia turut berkomitmen mencapainya.
Baca juga: 5 Ciri Penyakit TBC yang Perlu Diwaspadai
Lalu, bagaimana sih cara penularan penyakit ini? Penyakit paru ini dapat ditularkan lewat percikan ludah yang keluar dari pengidapnya. Misalnya, ketika ia berbicara, batuk, atau bersin. TBC yang bisa sebabkan kematian ini lebih rentan terjadi ke seseorang yang kekebalan tubuhnya rendah, seperti pengidap HIV.
Awasi Penyebab TBC
Ingat, jangan sekali-kali meremehkan penyakit yang satu ini. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, dalam banyak kasus, TBC bisa menyebabkan kematian pada pengidapnya.
Biang keladi dari penyakit paru ini disebabkan oleh infeksi kuman. Namanya Mycobacterium tuberculosis. Meski bisa menular lewat percikan ludah pengidapnya, namun penularan TBC membutuhkan kontak yang cukup dekat dan lama dengan pengidapnya. Dengan kata lain, enggak semudah penyebaran flu.
Bakteri yang terbawa bersama percikan ludah atau air liur ini bisa terhirup dan mengendap di permukaan alveoli paru. Alveoli sendiri merupakan gelembung-gelembung kecil di dalam paru tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Baca juga: Bukan Cuma Paru-Paru, Tuberkulosis Juga Serang Organ Tubuh Lain
Awas, Mycobacterium tuberculosis ini bisa berkembang biak hingga menyebabkan kerusakan pada alveolus. Tanpa perawatan yang cepat dan tepat, bakteri ini bisa terbawa bersama darah. Selanjutnya, bakteri ini akan menyerang ginjal, sumsum tulang belakang, dan otak, yang pada akhirnya TBC bisa sebabkan kematian.
Tips Mencegah TBC
Bagi kamu yang sering berinteraksi dengan pengidap TBC rasanya perlu harap-harap cemas. Sebab, semakin lama seseorang berinteraksi dengan pengidap TBC, semakin tinggi risiko untuk tertular. Misalnya, anggota keluarga yang tinggal serumah dengan pengidap TBC.
Lau, bagaimana sih cara mencegah penularan penyakit mematikan ini?
1. Bentengi Tubuh dengan Vaksin
Cara mencegah TBC bisa melalui vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG). vaksin ini cukup efektif untuk mencegah TBC sampai seseorang berusia 35 tahun. Efektivitas BCG bisa meningkat bila tidak ada pengidap TBC di lingkungan tempat tinggal kamu. Vaksin ini kali pertama dikembangkan pada tahun 1920-an. BCG sendiri banyak digunakan untuk memvaksin hampir 80 persen bayi baru lahir di seluruh dunia.
Baca juga: Bahaya TBC pada ibu Hamil
2. Perkuat Sistem Imun
Sistem imun merupakan benteng alami untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Sistem imun ini bisa ditingkatkan melalui makanan bergizi dan rutin berolahraga. Ingat, sistem imun yang baik akan membantu kita terhindar dari berbagai penyakit, termasuk bakteri penyebab TBC.
3. Diagnosis Sejak Dini
Pencegahan penyebaran TBC akan efektif bila dilakukan diagnosis dan pengobatan sejak dini. Seseorang dengan penyakit TBC dapat menularkan bakteri ke 10–15 orang setiap tahunnya.
Mau tahu lebih jauh mengenai penyakit TBC? Atau memiliki keluhan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan