Waspada Penyakit Sepsis yang Dapat Terjadi pada Balita
"Balita yang mengalami sepsis bisa fatal. Oleh sebab itu, orang tua perlu mengetahui gejala dan langkah pencegahannya."
Halodoc, Jakarta – Bayi dan balita rentan terkena penyakit karena daya tahan tubuh yang belum optimal. Maka sebaiknya, setiap orang tua harus memerhatikan kesehatan anaknya lebih jeli termasuk saat anak mengalami batuk, pilek yang disertai demam. Hati-hati, kondisi seperti batuk, pilek dan demam, dapat menjadi gejala awal dari penyakit sepsis yang menyerang balita.
Penyakit sepsis merupakan infeksi yang menyebabkan bakteri masuk dalam aliran darah. Pada saat mengalami infeksi, tubuh mengeluarkan senyawa kimia untuk melawan infeksi tersebut. Senyawa kimia ini yang menyebabkan peradangan pada beberapa bagian organ tubuh sehingga mengakibatkan perubahan fungsi tubuh. Perubahan fungsi tubuh dapat mengakibatkan kerusakan pada beberapa organ tubuh yang mengalami peradangan.
Sepsis berbeda dengan infeksi darah atau septikemia. Setiap jenis infeksi yang ada pada tubuh dapat memicu munculnya sepsis dalam tubuh, termasuk infeksi darah. Tidak hanya itu, sepsis juga dapat menyerang organ lain tergantung aliran darah yang terkontaminasi dengan bakteri mengalir.
Penyakit sepsis berbahaya untuk kesehatan anak. Ketika balita mengalami sepsis, sebaiknya ibu segera mengambil tindakan medis untuk menangani gejala atau dampak buruk dari penyakit sepsis. Keracunan darah, gangguan sirkulasi darah, pelebaran pembuluh darah, hipotermia, penurunan tekanan darah yang drastis hingga kematian bisa menjadi dampak yang buruk dari penyakit sepsis pada anak.
Gejala Sepsis pada Balita
Pada bayi yang baru dilahirkan, gejala sepsis tidak terlalu terlihat tanpa dilakukan pengecekan secara medis. Namun pada balita, gejala awal sepsis bisa dilihat dan dikenali. Pada balita yang mengalami sepsis, anak terlihat tidak bersemangat dan lesu meskipun istirahat anak cukup. Balita akan menolak untuk menyusu karena merasa tidak nyaman dengan tubuhnya.
Balita yang mengalami sepsis akan demam, pembengkakan sekitar perut, muntah, dan diare. Gejala lain terlihat pada bagian kulit, yaitu kulit berwarna pucat dan terlihat tidak sehat.
Pencegahan Sepsis pada Balita
Faktor penyebab terjadinya sepsis bermacam-macam. Kesehatan ibu ketika masa kehamilan menjadi salah satu penentu kesehatan anak ketika dilahirkan. Infeksi saluran kelahiran atau keputihan bisa menyebabkan bayi ikut mengalami infeksi saat dilahirkan. Tidak hanya itu, faktor lingkungan yang kurang bersih bisa menjadi salah satu penyebab sepsis pada balita.
Kebersihan bayi dan perawatan bayi ketika bayi baru saja dilahirkan sebaiknya diperhatikan untuk menghindari bayi terkena sepsis. Ketika balita terdeteksi mengalami sepsis, pertolongan medis menjadi cara yang tepat menangani kondisi balita. Pemberian obat dapat meringankan gejala maupun dampak dari penyakit sepsis pada balita.
Ada beberapa pencegahan yang bisa dilakukan, sebaiknya pada masa kehamilan ibu menjaga kesehatan agar terhindar dari infeksi penyebab sepsis. Saat bayi baru dilahirkan pastikan kebersihan lingkungan maupun orang-orang disekitar bayi. Mencuci tangan adalah salah satu hal mudah yang bisa dilakukan untuk mencegah sepsis pada balita.
Sebaiknya, selalu terapkan gaya hidup bersih pada anak sedini mungkin. Selain untuk menjaga kesehatan diri sendiri, hidup bersih juga menghindari lingkungan dari berbagai penyakit. Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai penyakit sepsis. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!