Waspada Penyakit Mental pada Orang Terdekat
Halodoc, Jakarta - Kesehatan seorang manusia tidak hanya terbatas pada fisiknya tetapi juga dengan mentalnya. Mungkin orang-orang terdekat kamu sehat secara fisik karena terlihat bugar setiap saat, tapi apakah dia juga sehat secara mentalnya?
Terkadang, perubahan perilaku yang terjadi pada orang terdekat dianggap sebagai hal yang biasa. Misalnya, saat seorang teman menghilang dari lingkungan pergaulan. Hal tersebut dianggap biasa karena ia dikira sedang memiliki kesibukan lain. Padahal, bisa jadi teman tersebut sedang depresi sehingga menarik diri dari lingkungan.
Atau ketika seorang anggota keluarga tiba-tiba menjadi begitu pemarah dan sensitif, anggota keluarga lain justru malah ikut kesal atau bersikap acuh. Padahal, bisa jadi ia sedang mengalami penyakit mental yang tidak disadari. Maka dari itu, kenali beberapa penyakit mental yang bisa mengancam orang terdekat kamu berikut ini:
Baca juga: Kenali Tanda-Tanda Mengidap Gangguan Jiwa
-
Depresi
Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang perasaan sedih terus-menerus atau kehilangan minat dalam beraktivitas. Depresi juga memengaruhi cara seseorang merasakan sesuatu, berpikir, dan berperilaku. Biasanya seseorang yang depresi mengalami berbagai masalah emosional seperti selalu merasa salah, cemas, putus asa, dan menganggap dirinya tidak berharga. Suasana hatinya pun jelek, sering sedih yang berlarut atau mudah marah. Selain itu, depresi mengakibatkan penurunan kualitas hidup sehari-hari seperti lesu, sulit berkonsentrasi, dan kehilangan motivasi terhadap segala hal.
Perhatikan sikap dan perilaku pada orang terdekat kamu, jika terlihat lesu dan tidak bersemangat bisa jadi dia sedang tertekan. Depresi bukanlah penyakit mental yang bisa sembuh dengan sendirinya. Oleh karena itu segera berikan simpati dengan mengajaknya mengobrol hangat dan tanyakan permasalahan hidup yang membebaninya. Jadilah pendengar yang baik dan berikan solusi konkret yang sesuai dengan kebutuhannya. Walaupun terlihat sepele, tetapi tindakan tersebut dapat memberikan efek yang besar.
Baca juga: Tingkat Depresi Meningkat di Indonesia, Kenali Gejalanya
-
Bipolar
Gangguan bipolar adalah kondisi dimana seseorang yang mengalami perubahan suasana hati secara fluktuatif dan drastis. Misalnya, tiba-tiba menjadi sangat bahagia padahal beberapa waktu sebelumnya murung dan menangis. Setiap fase emosi dapat berubah dalam hitungan minggu atau bulan tergantung pada pengidapnya. Perubahan suasana hati ini bisa memengaruhi perilaku, kemampuan berpikir jernih, dan aktivitas sehari-hari. Bahkan pada kondisi yang lebih buruk, gangguan bipolar bisa mengganggu kegiatan belajar di sekolah, pekerjaan di kantor, atau hubungan dengan orang terdekat.
Belum diketahui pasti penyebab dari gangguan bipolar. Namun, diperkirakan bipolar disebabkan oleh adanya gangguan pada senyawa alami bernama neurotransmitter yang berfungsi menjaga fungsi otak. Gangguan pada neurotransmitter itu sendiri diduga dipicu oleh beberapa faktor seperti genetik, fisik, sosial, dan lingkungan.
Jika kamu merasakan perubahan emosional yang sangat cepat pada orang terdekat seperti bahagia menjadi sedih, percaya diri menjadi pesimis, dan semangat menjadi malas, bisa jadi dia mengidap penyakit bipolar. Kamu bisa menyarankan dia untuk berkonsultasi dengan psikolog ataupun psikiater untuk penanganan lebih lanjut seperti penggunaan obat atau terapi khusus.
Baca juga: Ketahui 3 Cara Menghilangkan PTSD
-
Gangguan Stres Pasca-trauma
Gangguan stres pasca-trauma (PTSD) adalah kondisi kesehatan mental yang dipicu oleh peristiwa traumatis dan menakutkan. Baik itu yang mengalaminya atau menyaksikannya. Gejalanya dapat berupa kilas balik, mimpi buruk, kecemasan berlebihan, serta pikiran yang tidak terkendali mengenai peristiwa tersebut. Kebanyakan orang yang mengalami peristiwa traumatis mungkin mengalami kesulitan sementara untuk menyesuaikan diri dan mengatasi masalah, tetapi dengan waktu dan perawatan diri yang baik, mereka biasanya menjadi lebih baik.
Kalau orang terdekat kamu baru mengalami peristiwa yang traumatis, seperti kematian tak terduga dari orang yang dicintai, kecelakaan kendaraan, atau bencana alam. Potensi PTSD bisa terjadi, oleh karena itu berikan perhatian agar ia bisa bertahan menghadapi traumanya. Bisa jadi, trauma tersebut tidak diungkapkan karena umumnya pengidap PTSD justru tidak menyadari bahwa ia mengalami trauma.
Sebagian besar gangguan mental tidak disadari oleh pengidap maupun lingkungan disekitarnya. Jika tidak ditangani dengan benar, kondisi ini bisa berpotensi bahaya untuk dirinya dan orang lain. Apabila mengalami gejala di atas, ada baiknya langsung menghubungi psikolog atau dokter di Halodoc. Caranya mudah kok, kamu bisa diskusi kapan dan di mana saja dengan dokter pilihan melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, unduh aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play!