Dampak Emosional Pandemi Bisa Sebabkan Tekanan Darah Naik

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 Juli 2021
Dampak Emosional Pandemi Bisa Sebabkan Tekanan Darah NaikDampak Emosional Pandemi Bisa Sebabkan Tekanan Darah Naik

"Banyak hal yang bisa memengaruhi kesehatan mental di tengah pandemi COVID-19. Mulai dari rasa takut terinfeksi virus corona hingga terlalu banyak mendengar informasi atau berita negatif mengenai COVID-19. Hati-hati, rasa khawatir dan kecemasan yang berlebihan karena kondisi pandemi dapat meningkatkan hormon adrenaline dan noradrenaline yang bisa memicu naiknya tekanan darah."


Halodoc, Jakarta – Pandemi COVID-19 tidak hanya memberikan tekanan fisik tetapi juga tekanan mental. Terdapat beragam hal yang bisa menekan kondisi psikis di tengah pandemi COVID-19. Mulai dari takut terinfeksi virus corona, terlalu banyak mendengarkan berita negatif atau hoax, hingga kehilangan pekerjaan. 

Baca juga: Emosi Meledak-Ledak, Tanda Mental yang Tidak Stabil?

Situasi-situasi semacam ini sangat bisa memengaruhi kesehatan fisik, terutama mereka yang mengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi. Pasalnya, tekanan emosional seperti stres faktanya memang dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Bahkan, bagi mereka yang tekanan darahnya normal, juga bisa turut mendapatkan lonjakan tensi akibat stres atau tekanan psikis. Simak selengkapnya di sini!

Cara Emosi Memengaruhi Tekanan Darah Seseorang

Dampak emosional akibat pandemi COVID-19 memicu tubuh memproduksi hormon yang menyebabkan stres, di antaranya adalah hormon adrenalin dan noradrenalin. Keduanya meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, yang bila dibiarkan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Baca juga: Cara Membedakan Depresi dan Gangguan Kecemasan

Wajar saja memang bila merasa cemas dan khawatir di tengah pandemi COVID-19. Namun, kekhawatiran yang berlebihan akan membuat pikiran dan tubuh menjadi stres, karena berfokus pada hal-hal yang tidak semestinya.

Di tengah rasa khawatir yang berlebihan, kamu mungkin akan mengalami kecemasan yang tinggi bahkan panik. Kekhawatiran kronis dapat sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari, sehingga dapat mengganggu nafsu makan, kebiasaan gaya hidup, hubungan, tidur, dan pekerjaan. Panik dan tidak mendapatkan istirahat yang cukup dapat memengaruhi tekanan darah. 


Mengelola Emosi Agar Tekanan Darah Tidak Naik

Pandemi memang menjadi momen yang emosional buat semua orang. Salah satu cara supaya kesehatan mental tidak terkuras di tengah pandemi adalah dengan membatasi informasi mengenai berita-berita COVID-19, apalagi yang bersifat negatif atau hoaks. Pastikan kamu mendapatkan informasi mengenai berita terkini menyoal pandemi secukupnya saja. 

Selain itu, ada beberapa hal lainnya yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan mental sekaligus tekanan normal di tengah pandemi COVID-19. Berikut beberapa upaya yang bisa kamu lakukan. 

Baca juga: Ini Tips Ampuh untuk Meningkatkan Imun Keluarga

1. Olahraga

Olahraga melepaskan hormon dalam tubuh yang membantu menurunkan kecemasan dan tekanan darah. Yang kamu butuhkan adalah 15 sampai 30 menit sehari hampir setiap hari dalam seminggu. 

2. Yoga

Pernapasan dalam dan meditasi dalam yoga dapat memberikan efek menenangkan. Kegiatan yang mengajarkan diri untuk fokus pada pernapasan yang dapat membantu dalam menurunkan tekanan darah dan kecemasan. Dengan bernapas perlahan dan dalam, jantung berdetak lebih lambat. Hal Ini tidak hanya mengurangi stres pada jantung, tetapi juga membantu mengurangi gejala fisik kecemasan.

3. Istirahat yang cukup

Tidur sangat penting untuk kesehatan kita secara keseluruhan. Ketika kurang tidur, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Kurang tidur juga dapat memperburuk rasa cemas. 

4. Mendekatkan diri pada orang-orang tersayang

Mendekatkan diri kepada orang-orang terkasih dapat membantu kamu lebih fokus pada hal-hal positif ketimbang pemikiran-pemikiran negatif. Jika kamu mengalami gangguan kecemasan karena situasi pandemi saat ini, coba kontak Halodoc, lalu ceritakan masalahmu dengan dokter ataupun psikolog handal di sana. 



Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2021. What is the link between anxiety and high blood pressure?
WebMD. Diakses pada 2021. How Worrying Affects the Body.