Waspada, Neuropati Dapat Menyerang Ibu Hamil
Halodoc, Jakarta – Peningkatan kadar glukosa darah bagi pengidap diabetes pada akhirnya menyebabkan perkembangan kerusakan saraf di seluruh tubuh. Kerusakan saraf dini mungkin tidak memiliki gejala yang jelas. Ketika memburuk, pengidap diabetes mungkin mengalami rasa sakit yang membakar, kehilangan sensasi taktil, ataupun kesemutan di kaki dan tangan.
Neuropati diabetes adalah bagian dari gangguan saraf yang disebabkan oleh diabetes. Ada berbagai jenis neuropati diabetik, salah satunya adalah neuropati sensorik perifer. Ini adalah komplikasi diabetes yang sangat umum dan dapat menyebabkan mati rasa, sensasi abnormal, dan nyeri yang konstan. Neuropati perifer diabetes biasanya pertama kali muncul di kaki dan tungkai bawah dan mungkin terjadi kemudian di tangan.
Orang dengan neuropati perifer diabetes mungkin menemukan bahwa mereka mulai kehilangan keseimbangan atau kesulitan berjalan tanpa goyah. Pada tahap ini, mengenakan sepatu ortopedi atau sepatu diabetes dapat membantu. Alat bantu berjalan (tongkat atau bingkai) mungkin diperlukan.
Baca juga: 6 Gangguan Kehamilan yang Muncul di Trimester Ketiga
Neuropati tidak umum terjadi pada kehamilan. Tapi ketika keluhan muncul, meskipun kecil, keluhan itu bisa mengganggu ibu hamil. Fungsi saraf tepi dapat mengancam ibu dan janin dengan berbagai cara selama kehamilan. Karena itu, upaya pengenalan dan perawatan yang cepat harus menjadi tujuan dokter.
Neuropati pada Kehamilan
Nyeri neuropati adalah gangguan nyeri umum yang disebabkan oleh masalah pada sistem saraf. Ini memengaruhi lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki dan biasanya terjadi pada kehamilan.
Baca juga: Ini yang Dilarang Dilakukan Ibu Hamil di Trimester Ketiga
Sulit untuk mengelola nyeri neuropati pada kehamilan, sebab pilihan pengobatan harus meminimalkan risiko terhadap bayi yang belum lahir. Ini karena kondisi itu memiliki efek langsung pada hasil bayi melalui paparan di dalam rahim.
Karena itu, diperlukan perawatan lain. Stimulasi magnetik transkranial berulang (RTM) dapat menjadi alternatif yang dapat diterima untuk obat-obatan. Stimulasi magnetik transkranial menggunakan kekuatan magnet untuk mengubah cara saraf bekerja di otak.
Mekanisme aksi non-invasif dan terlokalisasi ini membuatnya menarik untuk digunakan pada populasi khusus, seperti kehamilan. Kelainan bentuk tulang kaki juga dapat terjadi karena disebabkan redistribusi berat dari berjalan tidak normal serta gangguan fungsi saraf sensorimotor yang memengaruhi otot-otot kaki dan kaki.
Baca juga: Olahraga yang Baik untuk Ibu Hamil Trimester Ketiga
Pencegahan memang langkah yang paling baik untuk menghindari neuropati semasa kehamilan. Beberapa hal yang bisa dilakukan:
-
Mengelola Pola Makan
Makanlah makanan sehat. Nutrisi yang baik sangat penting untuk memastikan calon ibu mendapatkan vitamin dan mineral penting. Sertakan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak dalam makanan.
-
Olahraga
Olahraga teratur, seperti berjalan tiga kali seminggu, dapat mengurangi nyeri neuropati, meningkatkan kekuatan otot, dan membantu mengendalikan kadar gula darah. Rutinitas yang lembut, misalnya yoga dan pilates juga bisa membantu.
-
Menjaga Kaki
Periksa lecet, luka, ataupun kapalan setiap hari. Kenakan kaus kaki katun lembut dan longgar dan sepatu empuk.
-
Memantau Kadar Glukosa Darah
Jika memang sudah memiliki diabetes memantau kadar glukosa akan membantu menjaga glukosa darah terkendali dan membantu meringankan gejala neuropati.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai neuropati selama kehamilan, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan